JAKARTA – Indonesia merupakan produsen terbesar minyak kelapa sawit di dunia. Tak mengherankan apabila perekonomian Indonesia salah satunya ditopang dari sektor kelapa sawit.
Kontribusi industri sawit ke APBN 2023 mencapai kurang lebih Rp88 triliun dengan rincian penerimaan dari sektor pajak Rp50,2 triliun, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) Rp32,4 triliun, dan Bea Keluar sebesar Rp6,1 triliun.
Sektor sawit di Indonesia saat ini telah melibatkan 2,4 juta petani swadaya dan 16 juta tenaga kerja. Sektor ini juga telah mendorong pendapatan domestik bruto (PDB) di sektor perkebunan pada angka yang positif di kuartal II/2024 di 3,25%, sehingga PDB Indonesia di kuartal II/2024 bertumbuh positif.
Baca Juga: BPDPKS Dukung Penguatan Peran Petani Sawit Indonesia
Namun taukah Anda provinsi mana saja yang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia? Berikut 10 provinsi sentra perkebunan kelapa sawit tersebut.
1. Riau
Riau terletak di pesisir timur Sumatera. Provinsi ini merupakan penghasil minyak sawit terbesar di Indonesia. Pada 2021, Riau memiliki perkebunan kelapa sawit 2,7 juta hektare (ha). Adapun produksi minyak sawit per tahun mencapai 3,8 juta ton yang berasal dari 10 kabupaten dan 2 kota. Empat kabupaten utama yaitu Rokan Hulu, Pelalawan, Kampar, dan Rokan Hilir yang masing-masing menghasilkan lebih dari 500.000 ton per tahun, dengan Rokan Hulu menjadi yang teratas dengan 690.000 ton.
2. Kalimantan Barat
Kalimantan Barat (Kalbar) telah menjadi salah satu provinsi utama penghasil kelapa sawit di Indonesia. Kalbar memiliki luas perkebunan sawit mencapai 2.017.456 ha. Pada 2023, provinsi ini menerima dana bagi hasil sekitar Rp1 miliar.
Baca Juga: Ini Dia Diversifikasi Produk Turunan Sawit yang Bernilai Tinggi
3. Kalimantan Tengah
Pada 2018 Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki luas perkebunan mencapai 1.922.083 ha, dengan 1.520.937 ha merupakan kebun sawit. Sektor swasta mengelola sebagian besar lahan, menghasilkan 8.806.401 ton CPO per tahun.
4. Sumatera Utara
Sumatera Utara (Sumut) berada di urutan keempat untuk luas lahan kelapa sawit, dengan total mencapai 1.373.273 ha. Pada 2020, provinsi ini memproduksi 22.254.429,26 ton tandan buah segar (TBS).
5. Kalimantan Timur
Kelapa sawit adalah komoditas utama di Kalimantan Timur (Kaltim). Luas kebun kelapa sawit mencapai 1.254.224 ha. Dengan dukungan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), provinsi ini ditargetkan membantu Indonesia memproduksi lebih dari 20 juta ton CPO per tahun pada 2025, termasuk satu juta hektare kebun kelapa sawit.
Baca Juga: BPDPKS Perkuat dan Perluas Riset Sawit Hilir
6. Sumatera Selatan
Kelapa sawit menjadi salah satu pilar ekonomi di Sumatera Selatan (Sumsel), dengan 17 kabupaten dan kota yang semuanya berkontribusi sebagai penghasil sawit. Lima kabupaten utama adalah Banyuasin (569.345 ton), Musi Rawas (427.076 ton), Ogan Komering Ilir (370.215 ton), Musi Rawas Utara (304.992 ton), dan Muara Enim (222.405 ton). Menurut data BPS, produksi kelapa sawit di provinsi ini terus meningkat, mencapai 3.449.202 ton pada 2022, dengan luas lahan mencapai 1.191.401 ha.
7. Jambi
Provinsi Jambi memberikan kontribusi besar bagi petani lokal dengan dana triliunan rupiah dari ekspor CPO. Sekitar 638.000 petani mengelola kebun sawit seluas 1.034.804 ha. Jambi juga menjadi lokasi penelitian sawit 4.0 oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri kelapa sawit.
8. Aceh
Aceh memiliki potensi besar dalam industri kelapa sawit, dengan lahan seluas 487.526 ha. GAPKI optimistis Aceh bisa jadi jalur ekspor baru. Untuk mencapai itu, Aceh perlu meningkatkan infrastruktur dan kapasitas produksi.
9. Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 497.261 ha, terdiri dari 89 perusahaan besar dan 106.000 ha dari perkebunan rakyat. Terdapat 45 pabrik pengolahan yang memproduksi 1.561.147 ton CPO setiap tahun, serta dua pabrik minyak goreng dan biodiesel dengan kapasitas tinggi.
10. Sumatera Barat
Pada 2021, luas lahan kelapa sawit di Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 379.662 ha, dengan sekitar 56,92% atau 219.661 ha milik rakyat. Lahan ini tersebar di Kabupaten Agam, Dharmasraya, Limapuluh Kota, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung, dan Solok Selatan. (SDR).