BOGOR – Sekitar 300 hektare (ha) kebun kelapa sawit ilegal di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan, Riau diratakan pada Rabu (2/7/2025). Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) mengadopsi pendekatan restoratif justice. Artinya, pelaku harus mengembalikan fungsi hutan yang telah dirusak karena penanaman ilegal.
“Mereka berkewajiban untuk menanam, menumbangkan sendiri, merelokasi masyarakat, dan menjaga tanaman hingga menjadi hutan. Kalau masalah hukumnya ditangani Dirjen Gakkum Kehutanan, Polri, Kejaksaan,” ungkap Direktur Penindakan Pidana Kehutanan Kementerian Kehutanan, Rudianto Saragih Napitu di Gunung Karang, Bogor, Rabu (2/7/2025).
Satgas PKH, lanjut dia, mengutamakan pemulihan mandiri oleh pengusaha ataupun masyarakat yang membuka lahan di TN Tesso Nilo. Sebelumnya, lahan seluas 401 ha telah dibongkar dan akan ditanam pohon.
Baca Juga: Satgas PKH Tumbangkan Sawit Seluas 401 Hektare di Tesso Nilo
Pemilik sawit bernama Nico Sianipar mengembalikan tanah ilegal yang digunakannya kepada pemerintah. “Dia berjanji untuk memusnahkan sendiri, akan menanam lagi di area yang 400 (hektare) itu dengan tanaman hutan tentunya, terus pekerja dia yang ada di situ dikembalikan ke daerah asalnya. Itu janji dia,” tutur Rudianto.
Sementara itu, Wakil Komandan Satgas PKH, Dody Triwinarno, menyebutkan penertiban kawasan TN Tesso Nilo dilakukan sejak 22 Mei 2025 dalam pengembalian fungsi hutan negara.
“Sejak tanggal 10 Juni 2025 secara sah negara sudah menguasai TNTN, tinggal sekarang kami melakukan proses percepatan pemulihan dalam TNTN,” ucap Dody dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025).
Baca Juga: Satgas PKH Temukan Kebun Sawit di Taman Nasional Tesso Nilo Riau
Sejauh ini, Kemenhut juga memeriksa para pemilik lahan di TN Tesso Nilo. Selain itu, Satgas PKH telah berkoordinasi terkait pemulihan TNTN, edukasi, sosialisasi, relokasi mandiri, pemasangan plang dan portal kawasan.
“Pasca kegiatan tersebut, mulai minggu Satgas PKH akan melakukan penumbangan dan pemusnahan pohon sawit dalam rangka reforestasi TNTN. Penertiban dilakukan dengan cara-cara humanis mendahulukan pendekatan persuasif,” jelas dia.
Lahan seluas 40.000 ha di kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo telah dibuka lalu ditanami sawit. Total, taman nasional ini memiliki luas hingga 81.739 ha. (REL)