JAKARTA – Selama ini kita mengenal dua jenis mulsa untuk membantu menjaga kelembaban tanah, mengurangi evaporasi, dan mengendalikan gulma pengganggu tanaman. Pertama, mulsa organik dari bahan alami seperti batang pisang, jerami, pelepah kelapa, dan lain-lain. Kedua, mulsa dari bahan kimia atau non-organik berbentuk plastik berwarna bening, hitam, hijau, atau kuning sesuai kebutuhan.
Dengan perkembangan teknologi, saat ini sudah hadir mulsa Benjoni yang memiiki lebih banyak fungsi dibandingkan dengan mulsa biasa. Mulsa ini terbuat dari bahan non-kimia yang mudah terurai sehingga menjadi pupuk karena sifatnya terdegradasi. “Mulsa ini akan terurai dan bisa menjadi pupuk setelah pemakaian satu tahun,” kata Arliansyah, Direktur PT Nosantara Berkah Agri, distributor mulsa Benjoni di Indonesia.
Salah satu keunggulan mulsa ini adalah mencegah penguapan dan hilangnya pupuk akibat seretan air hujan misalnya, sehingga pupuk tertahan di dalam tanah. “Biaya pemupukan jadi lebih hemat,” kata Arliansyah. Begitu juga dengan penggunaan tenaga kerja yang efisien karena pemupukan tidak perlu berulangkali. “Bisa hemat 30 persen,” katanya.
Bahan baku mulsa ini juga mampu mencegah fitotoksisiti dari semburan racun yang berasal dari penyemprotan obat-obatan herbisida. Tidak heran kalau pertumbuhan vegetatif pokok sawit menjadi lebih baik. Pertumbuhan awal yang baik ini sangat membantu peningkatan hasil panen pertama kelapa sawit.
Menurut Arliansyah, mulsa Benjoni tidak boros pemakaian karena bentuknya yang kotak dengan ukuran 1,5 x 1,5 meter persegi. Ukuran ini sesuai dengan kemampuan akar dalam mencari sumber nutrisi di dalam tanah pada usia pertumbuhan awal. Setiap satu tanaman sawit, menggunakan satu lembar mulsa. “Tidak semua area sepanjang galengan tanah harus ditutup mulsa,” katanya.
Selain menghemat biaya pupuk dan tenaga kerja untuk pemupukan yang berulang, mulsa Benjoni mudah diaplikasikan. “Cocok untuk tanaman kelapa sawit yang sedang replanting,” katanya. Selain untuk kelapa sawit, mulsa ini juga cocok untuk tanaman lain seperti jambu, mangga, durian, dan lain-lainnya dengan usia 1-2 tahun.
Mulsa ini mudah diaplikasikan pada semua tanaman dengan cara sebagai berikut:
- Bersihkan area di sekitar tanaman kelapa sawit.
- Aplikasikan 3-3,5 kilogram pupuk di sekitar tanaman kelapa sawit untuk pemupukan selama satu tahun.
- Pasang mulsa Benjoni dengan menempatkan tanaman kelapa sawit di posisi paling tengah atau pangkal sawit di posisi tengah.
- Tutupi bagian pinggiran mulsa dengan tanah untuk menghindari mulsa terbuka akibat angin atau hal lainnya.
- Dalam waktu dua minggu, mulsa akan menempel pada tanah. Biarkan hingga mulsa terurai dalam waktu satu tahun.
Permukaan mulsa Benjoni berwarna hitam ini memiliki tekstur seperti amplas paling halus namun lentur sehingga mudah diaplikasikan. Untuk informasi lebih lanjut tentang mulsa Benjoni ini, dapat menghubungi Ian di 087888004667 atau 0818736648. (NYT)