JAKARTA – Dalam proses pengolahan tandan buah segar menjadi minyak kelapa sawit mentah (CPO), proses perebusan merupakan hal yang lumrah. Proses ini banyak dilakukan oleh pabrik kelapa sawit sawit besar. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, pengolahan tandan buah segar menjadi CPO tanpa perebusan ternyata dapat dilakukan dan ekfektif dalam menghasilkan produk yang efisien.
Pabrik Minyak Sawit Tanpa Perebusan (PMSTP) merupakan terobosan teknologi dan metode terbaru dalam pengolahan tandan buah segar. Cara terbaru ini diharapkan menggantikan cara konvesional yang panjang dan memicu timbulnya limbah cair maupun limbah gas yang berakibat pada efek gas rumah kaca.
PMTSTP adalah hasil rancang bangun Adi Ruswanto dan kawan-kawan dari Akedemi Komunitas Perkebunan Yogyakarta. Rancang bangun PMTSTP ini disertakan dalam Grant Riset Sawit 2022 dan diterbitkan dalam ringkasan hasil penelitian Grant Riset Sawit 2023 yang diterbitkan oleh BPDPKS.
Riset ini bertujuan merancang dan membuat pabrik kelapa sawit baru tanpa menggunakan uap air (steamless palm oil mill) portable dengan kapasitas 1.000 kilogram TBS/jam, Menguji steamless palm oil mill ini untuk melihat hubungannya dengan efisiensi mesin dan alatnya, Menguji produk CPO yang dihasilkan didasarkan kualitas dan rendemen yang dihasilkan.
Metode penelitian ini adalah rancang bangun metode pengolahan minyak menggunakan udara panas suhu rendah tanpa uap panas yang dapat menurunkan potensi gas rumah kaca dan dapat dirancang dengan kapasitas 1.000 kg/jam dan bersifat mobile. Udara panas (hot air) dihasilkan dari proses gasifikasi untuk proses pengolahan menghasilkan energi untuk menghasilkan panas (Hot Air) dan energi pada proses pengolahan.
Rancang bangun metode ini tidak diperlukan ketel uap, tangki pemisahan minyak sawit, unit pengolahan sludge minyak dan unit pengolahan air baku yang selama ini mejadi sumber klorin.
Prinsip dasar prosesnya adalah TBS dipipil, buah sawitnya dialiri udara panas kemudian dipisahkan mesokaprnya (demesokarper). Selanjutnya dilakukan pengepresan, minyak yang diperoleh disaring di vibrating screen dan dilanjutkan menggunakan filter press. Sehingga ini menjadi metode baru yang dapat memaksimalkan hasil (rendemen), memenuhi standard, nutrisi masih tinggi, efektif, biaya investasi rendah,
Unit proses yang dirancang adalah 1) unit thresher (mesin pembrondol TBS). 2) unit hopper Fedder. 3) Unit alat conveyor heating system. 4) Unit demesokarper. 5) Mesin Single Screw Press. 5) Unit Filter Press 6 ) unit Vibrating Screen dan Unit COT. Semua unit di rakit menjadi satu kesatuan menjadi pabrik Mini Mobile tanpa perebusan yang dapat berpindah-pindah dan efisien.
Dari hasil uji coba yang dilakukan dari unit thresher sangat dipengaruhi tingkat kemasakan buah dan retention time. Fraksi 1 dengan restan 1 hari belum memberikan hasil baik namum kemasakan fraksi 2 dan 3 dengan restan 2 hari memberikan hasil yang baik secara kualitas dan dari hasil uji kinerja PMSTP dapat berjalan dengan baik.
Kehadiran pabrik dengan metode baru ini untuk menjawab kebutuhan petani sawit pada pabrik pengolahan CPO mandiri. Pabrik ini diharapkan menjadi strategi kemandirian petani sawit. Metode baru yang ramah lingkungan, proses pengolahan lebih singkat, kapasitas lebih kecil, berpidah secara mobile dan efektif dengan hasil rendemen dan kualitasnya tinggi menjadi keunggulan dari PMSTP. (NYT)