JAKARTA – Holding BUMN Perkebunan menargetkan laba tahun ini mencapai Rp3,9 triliun atau tumbuh nyaris tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Pada tahun lalu laba perusahaan plat merah ini tercatat Rp1,02 triliun.
Direktur Utama PTPN III Muhammad Abdul Ghani mengatakan pada tahun lalu laba PTPN sempat merosot. Pada 2021 laba PTPN mengatongi laba sebesar Rp4,04 triliun dan di 2022 sebesar Rp6,02 triliun. Namun pada 2023 turun menjadi Rp1,02 triliun.
“Kemudian (laba) PTPN III 2023 tahun lalu turun Rp2,5 triliun karena harga turun,” kata Ghani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Ghani mengatakan bahwa tahun ini laba perusahaan belum mendekati capaian 2022. Pada periode tersebut perusahaan menutup tahun dengan laba Rp6,02 triliun.
Selain itu, Ghani juga memaparkan bahwa pendapatan kotor atau gross profit PTPN III tahun 2024 ini ditargetkan mencapai Rp19,8 triliun yang mana lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pendapatan kotor perusahaan tahun 2023 lalu yang mencapai Rp12,8 triliun.
Ghani memaparkan bahwa pendapatan perusahaan dari tahun ke tahun secara rerata meningkat 17,5% terhitung sejak 2020.
Sementara itu, untuk pendapatan perusahaan tahun 2024 ini ditargetkan mencapai Rp61,7 triliun. Hal itu tercatat meningkat dibandingkan tahun 2023 lalu yang realisasi pendapatan perusahaan mencapai Rp50,9 triliun.
Secara rata-rata sejak tahun 2020 lalu, pendapatan perusahaan setiap tahun terus meningkat atau mencapai 11,9%.
Adapun PTPN sempat menjadi sorotan setelah mencetak rugi dan utang membengkak. Pada 2020, PTPN membukukan rugi bersih Rp1,14 triliun dan utang lebih dari Rp40 triliun.
Ghani mengatakan bahwa saat ini PTPN telah menyelesaikan utang sebesar Rp18 triliun yang terdiri dari kewajiban kepada perbankan Rp11,3 triliun, utang hari tua Rp3,7 triliun, dan iuran pensiun Rp3 triliun. (ANG)