JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan komitmennya dalam mendorong kemajuan industri kelapa sawit nasional. Pasalnya, kelapa sawit sebagai salah satu komoditas strategis unggulan.
Direktur Tanaman Sawit dan Aneka Palma Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan, Ardi Praptono mengatakan, industri kelapa sawit memiliki peran sentral dalam pembangunan nasional dan diperlukan transformasi digital untuk mewujudkannya.
Baca Juga: Sawit Topang Ketahanan Pangan dan Energi
“Kita menghadapi berbagai tantangan global seperti isu perubahan iklim, persaingan pasar, serta tuntutan akan keberlanjutan. Untuk itu, transformasi digital menjadi keniscayaan,” katanya dalam acara Palmex Indonesia 2025 di JiExpo Kemayoran, Jakarta.
Saat ini, berdasarkan catatan GAPKI (2025), areal perkebunan sawit Indonesia mencapai 16,38 juta hektare (ha) dan menghasilkan minyak sawit mencapai 52,76 juta ton pada 2024.
Indonesia merupakan negara produsen terbesar minyak sawit di dunia dengan menguasai 58% pangsa pasar minyak sawit dunia. Hal ini menjadi tantangan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit dalam mengoptimalkan prospek pasar global.
Baca Juga: 90% Ekspor Produk Pertanian Ditopang oleh Sawit
Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Perusahaan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Achmad Maulizal Sutawijaya, menegaskan komitmen untuk mendukung penerapan teknologi guna mewujudkan industri kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.
Ia mendukung penelitian dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas industri sawit (pengembangan teknologi). “BPDP berperan penting dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri sawit Indonesia melalui penerapan teknologi,” ujar Mauli. (ANG)