JAKARTA – PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), emiten sawit milik Samsudin Andi Arsyad (Haji Isam) mengumumkan rencana penggabungan usaha atau merger perseroan dengan PT Jhonlin Agro Lestari (JAL), perusahaan afiliasi JARR.
Rencana penggabungan usaha antara JARR dan JAL dilatarbelakangi oleh rencana JARR untuk meningkatkan hasil produksi biodiesel untuk memenuhi kebutuhan biodiesel dalam negeri yang ditetapkan oleh pemerintah yang kian meningkat.
Selain itu, JARR berencana untuk mengalihkan pembelian minyak kelapa sawit dengan memproduksi sendiri minyak kelapa sawit setelah rampungnya pabrik kelapa sawit (PKS) JARR yang ditargetkan selesai pada kuartal IV tahun 2023. “Sehingga JARR memerlukan kepastian suplai tandan buah segar (TBS) agar PKS dapat segera beroperasi setelah pembangunan selesai,” ungkap manajemen JARR dalam keterbukaan informasi, Jumat (29/9/2023).
Oleh karena itu, lanjut manajemen, JARR berencana untuk melakukan penggabungan usaha alias merger dengan JAL. Penggabungan antara JARR dan JAL akan memiliki manfaat-manfaat strategis operasional dan keuangan.
Merger ini juga akan memberikan kesempatan untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua perusahaan, para masing-masing pemegang saham, serta seluruh pemangku kepentingan lain yang terlibat karena penggabungan usaha. “Hal ini dikarenakan, JARR dan JAL berada di satu hamparan yang sama sehingga produksi biodiesel JARR dapat lebih efisien,” lanjut manajemen JARR.
Di dalam rencana penggabungan usaha, JAL akan menggabungkan diri dengan JARR. Dan sebagai perusahaan penerima penggabungan usaha, JARR setelah penggabungan usaha menjadi efektif, akan tetap menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pemegang saham JARR terdiri dari PT Eshan Agro Sentosa 84,64%, PT Sinar Bintang Mulia 0,08%, dan masyarakat 15,29%. Sedangkan pemegang saham JAL yakni PT Eshan Agro Sentosa 99,66% dan PT Jhonlin Agro Mandiri 0,34%.
Rancangan penggabungan usaha ini sebagaimana dibuat bersama-sama oleh direksi JARR dan direksi JAL dan telah disetujui oleh dewan komisaris dari masing-masing perusahaan peserta penggabungan tertanggal 27 September 2023 yang harus disampaikan untuk mendapatkan persetujuan dari RUPSLB dari masing-masing perusahaan peserta penggabungan.
Perusahaan peserta penggabungan bermaksud untuk menyelesaikan penggabungan usaha dalam waktu 2 bulan. RUPSLB diperkirakan diselenggarakan pada 24 November 2023. (SDR)