JAKARTA – Dalam berinvestasi di pasar modal, rasio PER (price earning ratio) sering dijadikan acuan dalam membeli saham di bursa. Apakah saham tersebut mahal atau murah dibandingkan saham perusahaan lain pada sektor yang sama. Kali ini kita simak PER saham-saham dari emiten sawit di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tapi sebelumnya, kita pelajari dulu apa itu PER. Dikutip dari bareksa.com, Price earning ratio (PER) adalah rasio yang digunakan untuk menilai mahal murahnya saham berdasarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih. Laba bersih dalam hal ini adalah laba bersih per saham .
Price earning ratio yang tinggi mengindikasikan investor mengharapkan pertumbuhan laba bersih yang tinggi dari perusahaan. Price earning ratio yang tinggi pada saham dapat diinterpretasikan sebagai saham yang mahal jika pada periode waktu mendatang perusahaan tidak mampu meraih laba bersih yang lebih tinggi.
Tingginya rendahnya PER ditentukan dengan membandingkannya dengan PER saham lain atau price earning sektor/pasar yang sesuai untuk dijadikan perbandingan. Perusahaan yang merugi tidak memiliki PER.
Berikut adalah PER enam emiten perusahaan sawit yang tercatat di BEI per 20 Oktober 2023:
1) Astra Agro Lestari (AALI)
Harga saham AALI adalah Rp 7.100 dan PER 18,52
2) Dharma Satya Nusantara (DSNG)
Harga saham DSNG Rp 595 dengan PER 8,72
3) Jhonlin Agro Raya (JARR)
Harga saham Rp 202 dengan PER 38,08
4) Sampoerna Agro (SGRO)
Harga saham Rp 2.040 dengan PER 8,74
5) Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)
Harga saham Rp 1.205 dan PER 24,13
6) Tunas Baru Lampung (TBLA)
Harga saham Rp 880 dengan PER 7,9.
Dari data di atas, maka dari enam emiten sawit tersebut, PER terendah adalah TBLA dan tertinggi adalah JARR. Silakan memilih saham mana yang akan Anda koleksi. Selamat berinvestasi. (LIA)