JAKARTA – Sebuah pesawat ringan jatuh di area perkebunan sawit di dekat kota Selangor, Malaysia, Selasa (13/2/2024) sore waktu setempat. Akibatnya dua orang tewas, yakni pilot dan penumpang.
Menurut kepala polisi Selangor, Hussein Omar Khan, pesawat jatuh sekitar pukul 13.45. Evakuasi awalnya sulit dilakukan karena pesawat terkubur di sekitar 2 meter di dalam tanah perkebunan sawit.
“Pilotnya adalah seorang instruktur yang tergabung dalam klub terbang rekreasi. Penumpangnya adalah anggota klub tersebut,” ujarnya, seperti dikutip Star Malaysia, dikutip Rabu (14/2/2024).
“Jenazah kedua korban, keduanya warga Malaysia, ditemukan di kokpit,” tulis Channel News Asia (CNA).
Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) sebelumnya mengonfirmasi bahwa dua orang berada di dalam pesawat yang jatuh di dekat kota Kapar di distrik Klang Selangor. Menurut CEO CAAM Norazman Mahmud, pesawat Blackshape BK160 Gabriel dioperasikan oleh Air Adventure Flying Club.
Pesawat ini berangkat dari Bandara Sultan Abdul Aziz Shah di Subang, Selangor, pada pukul 13.28. Kontak terakhir yang dilakukan pesawat dengan pengatur lalu lintas udara adalah pada pukul 13.35 waktu setempat kemarin. “Namun tidak ada panggilan darurat yang diterima,” kata Kapten Norazman.
Gambar reruntuhan menunjukkan logo perusahaan Aviation Safety Technology (AST) yang berbasis di Singapura, terpampang di bagian ekor pesawat. Tapi AST belum dikonfirmasi.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 17 detik yang memperlihatkan puing-puing pesawat tak dikenal yang jatuh di perkebunan kelapa sawit menjadi viral pada hari sebelumnya. Seorang saksi mata mengatakan kepada kantor berita Bernama bahwa dia melihat pesawat ringan itu terbang dengan pola yang tidak biasa sebelum jatuh.
“Ada yang tidak beres dengan cara pesawat itu terbang,” kata saksi Jinidi Nasiran (55). “Tiba-tiba pesawat itu menukik ke dalam tanah… dan saya bergegas ke lokasi kecelakaan dan melihat bahwa pesawat itu sudah hancur berkeping-keping dan sedikit terkubur di dalam tanah,” tambahnya. “Saya mencoba mencari korban, tetapi tidak ada yang terlihat,” ujanrnya lagi.
Warga lainnya, Siti Zubaidah Salin, 60 tahun, mengaku mendengar ledakan keras. Ia juga merasakan getaran dan mengira itu gempa bumi.
“Saya sedang bersantai di rumah… tiba-tiba terasa seperti terjadi gempa. Saya berlari keluar tapi tidak ada apa-apa. Baru belakangan saya mendengar orang membicarakan kecelakaan pesawat,” katanya. (ANG)