JAKARTA – Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh subur di Indonesia. Namun demikian, tanaman yang berasal dari Afrika ini memerlukan cara tanam yang baik dan benar agar menghasilkan kualitas produktivitas yang tinggi.
Oleh karenanya, dalam artikel ini akan menjelaskan beberapa langkah yang dibutuhkan dalam menanam sawit yang baik dan benar. Dengan melakukan ini maka langkah dasar menuju produktivitas tinggi sudah dilakukan.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan kecambah atau bibit sawit ke dalam polybag berisi tanah berukuran 12×35 cm atau 15×23 cm selama 4-5 bulan hingga bibit memiliki 4-5 helai daun. Kemudian tumbuhan sawit yang sudah memiliki 4-5 daun tersebut dipindahtanamkan ke polybag 40×50 cm.
Baca Juga: Faktor Penting yang Perlu Diketahui Sebelum Menanam Sawit
Selama proses pembibitan, tanaman harus diberi perawatan berupa penyiraman yang dilakukan dua kali sehari, penyiangan yang dilakukan dua hingga tiga kali dalam sebulan, penyulaman atau penyeleksian bibit yang mati dan pertumbuhannya tidak normal, dan yang pastinya melakukan pemupukan.
Setelah proses pembibitan, barulah masuk ke tahap penanaman sawit. Pola penanaman yang dapat diterapkan pada budidaya sawit yaitu pola monokultur atau tumpang sari.
Diperlukan tanaman penutup tanah pada areal lahan pertanian guna memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi pada tanah. Selain itu, juga dapat mempertahankan kelembaban, mencegah erosi, dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu atau gulma. Tanaman penutup yang dimaksud lebih baik berupa tanaman kacang-kacangan.
Baca Juga: Tanam Sawit di Musim Kemarau, Bolehkan?
Beberapa hari sebelum penanaman dilakukan, yang harus dilakukan adalah pembuatan lubang tanam dengan estimasi ukuran 50×40 cm dan kedalaman 40 cm, serta berjarak 9 x 9 x 9 m antar lubang ke lubang.
Selanjutnya yaitu proses penanaman, di mana pada musim hujan merupakan waktu paling baik untuk melakukan penanaman. Hal tersebut dilakukan agar tanaman sawit mendapatkan cukup air untuk tumbuh.
Bibit sawit yang tadinya berada di polybag kemudian dilepaskan dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada bola tanahnya. Bola tanah yang rusak juga akan merusak perakaran bibit sawit. Setelah itu, masukkan bibit ke dalam lubang tanam dan taburkan natural glio yang telah difermentasi dengan pupuk kandang, kemudian timbun dengan tanah galian tersebut.
Demikian langkah menanam sawit yang baik dan benar. Melakukan penanaman sawit bukanlah suatu hal yang sulit, namun juga jangan bisa dikatakan hal yang mudah. Oleh karenanya, dibutuhkan pengalaman dan pembiasaan agar tidak terjadi suatu hambatan dalam melakukan penanaman sawit.
Tanaman sawit akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 1.500 mdpl dengan suhu idealnya yakni 24 – 28 derajat Celcius. Selain itu, tanaman sawit memerlukan penyinaran cahaya matahari selama 5 – 7 jam per hari dan curah hujan 1.500 – 4.000 mm per tahun. (SDR)