JAKARTA – Tanpa sumber daya manusia (SDM) yang unggul, sulit untuk mencapai dan mempertahankan industri sawit Indonesia yang berkelanjutan. Karena itu, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkomitmen mendukung pembangunan SDM sawit melalui sinergi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam industri unggulan nasional ini.
“Salah satu program pengembangan sawit berkelanjutan adalah dengan menyiapkan SDM sawit yang unggul. Kami sangat mendukung hal tersebut dengan berbagai program pelatihan kepada 11.088 pekebun dan beasiswa kepada 3.265 mahasiswa. Untuk pengembangan SDM ini, kami telah menyalurkan dana sebesar Rp 356,2 miliar,” kata Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrahman kepada SAWITKITA , Selasa (15 Agustus 2023).
Eddy menegaskan, dalam mendukung program pengembangan SDM sawit yang unggul, BPDPKS tidak mungkin bekerja sendiri. Sebagai lembaga penyalur dana pungutan ekspor untuk sawit yang berkelanjutan, BPDPKS menggandeng berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
“Sinergitas BPDPKS dengan perguruan tinggi akan memungkinkan program pengembangan SDM sawit yang unggul akan lebih efektif. Tentu kami bekerja sama dengan sejumlah lembaga pelatihan untuk menyusun kurikulum terbaik,” kata Eddy.
Awal bulan ini, kata Eddy, BPDPKS telah melaksanakan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk periode penetapan Tahun 2023. Penandatangan perjanjian Kerja sama Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dilakukan bersama 13 Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan 11 Lembaga Penyelenggara Pelatihan.
Lembaga Penyelenggara Pendidikan yang bekerjasama yaitu: Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Politeknik LPP Yogyakarta, Institut Teknologi Sawit Indonesia, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Politeknik Kampar, Universitas Prima Indonesia, Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, Politeknik ATI Padang, Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan, Politeknik Aceh, Institut Pertanian Stiper, Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan.
Sedangkan Lembaga Penyelenggara Pelatihan yaitu: PT. LPP Agro Nusantara, PT. Global Scholarship Service (IPBTraining), Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), PT. Best Planter Indonesia, PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Balai Pelatihan Pertanian Jambi, PT. Citra Widya Education, PT. Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), PT. Iskol Agridaya Internasional, PT. Daya Guna Lestari.
“Kami telah menyetujui dukungan pendaanan Kerja sama dengan 13 Lembaga Pendidikan dilakukan multiyear mulai dari Program D1, D2, D3, D4 dan S1 dengan nilai kerja sama mencapai Rp 313,9 miliar untuk jumlah penerima beasiswa sebanyak 2000 orang. Sedangkan dukungan pendanaan Kerja sama dengan 11 Lembaga Pelatihan dilakukan dengan nilai Kerja sama mencapai Rp 46,5 miliar, untuk jumlah peserta pelatihan sebanyak 3.241 orang,” kata Eddy.
Program pengembangan SDM sawit yang unggul, kata Eddy, juga harus menjadi prioritas utama. Apalagi SDM ini disiapkan untuk bisa mendukung pencapaian target peningkatan produktivitas perkebunan sawit nasional dengan target produksi minyak sawit pada tahun 2030 mencapai 60 juta ton.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo mengatakan, DPR sangat mendukung program-program peningkatan produktivitas dan pengembangan SDM sawit yang unggul. Khususnya peningkatan produktivitas perkebunan sawit rakyat dan peningkatan kompetensi pekebun rakyat.
“Perkebunan sawit rakyat harus dapat pelayan maksimal baik dari kualitas maupun kuantitas. Pemerintah harus memberi kemudahan kepada petani sawit rakyat untuk serftifikasi ISPO untuk peningkatan SDM,” kata Firman dalam paparan pada seminar yang diselenggakan SAWITKITA, Selasa (8 Agustus 2023).
“Industri kelapa sawit adalah salah satu sektor strategis yang menopang perekonomian Indonesia. Perkembangan industri kelapa sawit dianggap banyak kalangan sebagai suatu yang amat penting,” kata Firman.
Bak gayung bersambut, program BPDPKS mendukung pengembangan SDM sawit yang unggul juga didukung pemerintah-pemerintah daerah. Salah satu contoh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang kembali bekerjasama dengan BPDPKS menggelar pelatihan pengembangan SDM kelapa sawit.
“Perkebunan punya peran dalam peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, penerimaan devisa, Produk Domestik Bruto (PDB), penyediaan bahan baku industri, pusat pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Percepatan pembangunan pada sub sektor perkebunan dan peternakan saat ini adalah penting untuk kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu peran serta semua pihak yang terkait dengan pengembangan perkebunan sangat diperlukan,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, saat membuka Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan III dan V Provinsi Kalsel di Banjarbaru, Kamis (10 Agustus 2023).
Pelatihan ini merupakan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit yang diselenggarakan atas kerja sama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. (LIA)