JAKARTA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan Sharing Session dan Evaluasi Roadmap BPDPKS Dalam Mendukung Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan (2022-2029) untuk Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 18 Juli 2024.
Kegiatan yang di hadiri Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS Kabul Wijayanto ini bertujuan untuk melihat secara langsung pelaksanaan Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit yang dilakukan oleh lembaga penyelenggara pendidikan dan membandingkannya dengan roadmap pengembangan SDM yang sudah disusun, sehingga apabila terdapat masalah yang menghambat program dapat segera teratasi.
Lembaga penyelenggara pendidikan yang hadir adalah lembaga pendidikan yang berada di Yogyakarta dan memiliki program perkebunan kelapa sawit dan mendapatkan pendanaan untuk menyalurkan program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit yakni program pendidikan SDM Perkebunan Kelapa Sawit.
Selain dihadiri lembaga pendidikan yang memiliki program perkebunan kelapa sawit, acara sharing session dan evaluasi ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), asosiasi perkebunan kelapa sawit, kementerian teknis terkait dan perwakilan mahasiswa penerima beasiswa pendidikan dari BPDPKS.
Pada acara tersebut, Kepala Divisi Pendidikan SDM, Litbang dan Pengembagan Sarpras, Triana Meinarsih menyampaikan pemenuhan kebutuhan SDM secara kuantitatif dan kualitatif perlu mendapatkan perhatian khusus dan hal ini perlu dipersiapkan sejak awal secara terencana.
“Proyeksi kebutuhan SDM tersebut perlu melihat dan mempertimbangkan kebutuhan SDM dan tenaga kerja di perkebunan kelapa sawit beserta industri pendukungnya dalam hal teknologi, manajemen, perkembangan sustainability. Adanya roadmap menjadi bagian yang penting dalam menjalankan Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit tersebut,” katanya.
Direktur AKPY-STIPER/Ketua Umum ALPENSI/Komite SDMPKS BPDPKS Sri Gunawan menyampaikan gambaran kebutuhan SDM Perkebunan Kelapa Sawit sampai dengan tahun 2038. “Analisis kinerja roadmap Program SDM Perkebunan Kelapa Sawit dan rekomendasi tindak lanjut monev yang perlu dilakukan,” kata Sri Gunawan.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina ALPENSI/ Dosen IPB Hariyadi menyampaikan paparan Analisa SWOT Pada Pelaksanaan Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit Untuk Mendukung Sawit Berkelanjutan.
Hariyadi menyampaikan teknik analisis pengembangan sumberdaya manusia menggunakan matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dilakukan berdasarkan empat jenis strategi yaitu Strength-Opportunity Strategy (S-O), Strength-Threats Strategy (S- T), Weakness-Opportunity Strategy (W – O) dan Weakness-Threats Strategy (W-T) yang selanjutnya dibagi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Hariyadi juga menyampaikan Strategi Pengembangan SDM Kelapa Sawit yang dibagi menjadi empat yaitu: Pertama, meningkatkan program beasiswa dan pelatihan sertapengembangan keterampilan sumberdaya manusia dengan kerjasama antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan swasta,
Kedua, meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan/pelatihan dengan industri perkebunan dalam pengembangan kreativitas dan inovasi serta penerimaan kerja bagi lulusan.
Ketiga, perencanaan program dan waktu sosialisasi secara cukup memadai. Keempat, membangun kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri perkebunan dalam penyusunan regulasi yang saling menguntungkan.
Mula, Perwakilan dari Direktorat Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma menyampaikan paparan tentang Desain dan Capaian Pengembangan SDM Industri Kelapa Sawit (Perspektif Industri Hulu): Tinjauan dan Evaluasi.
Mula menyampaikan, perkebunan kelapa sawit adalah industri padat karya, jutaan masyarakat bergantung pada industri sawit Indonesia. Pertumbuhan industri sawit akan berperan penting pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah.
Sharing Session yang dilakukan secara hybrid ini ditutup oleh Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS, Kabul Wijayanto. Kabul Wjayanto mengharapkan agar acara sharing session dan evaluasi ini, dapat dilakukan secara periodik sehingga akan lebih banyak masukan dan input terkait pelaksanaan Roadmap BPDPKS Dalam Mendukung Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan 2022-2029 untuk Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit.
“Pelaksanaan roadmap BPDPKS dapat mengukur efektivitas program, mengidentifikasi kesenjangan dan tantangan, memastikan kesesuaian dengan regulasi dan peraturan, dan mengukur dampak jangka menengah dan jangka Panjang,” kata Kabul Wijayanto di akhir kata penutupannya. (SDR)