CIBINONG – Penginderaan jarak jauh merupakan salah satu fakting dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Penginderaan jarak jauh dibutuhkan untuk kemudahan pemantauan area sawit. Karena itu, hasil riset penginderaan jarak jauh untuk perkebunan kelapa sawit semakin dibutuhkan.
Untuk menjawab kebutuhan riset, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjaln kerjasama dengan Politeknik Lamandau untuk kolaborasi riset penginderaan jarak jauh dengan tujuan mengestimasi produktivitas kelapa sawit. Kolaborasi ini juga meliputi riset tentang pemodelan daerah rawan kebakaran hutan, dan studi oseanografi di Lamandau, Kalimantan Tengah.
Kerjasama kolaborasi riset ini ditandatangani oleh Rahmat Arief selaku Kepala Pusat Riset Penginderaan Jauh (PRPJ), Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN dan A. Adhityawan Nurgoho selaku Direktur Politeknik Lamandau di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno di Cibinong, Jawa Barat pada 26 Mei 2023.
Beberapa item yang masuk kolaborasi riset ini antara lain estimasi produktivitas sawit dengan batasan indeks vegetasi NDVI, data curah hujan, hari hujan, pupuk, dan umur tanaman yang diperoleh dari Kecamatan Bulik, Lamandau. Begitu jug adengan pemetaan daerah rawan kebakaran, studi hidro-oseanografi dan penelitian pemanfaatan data remote sensing.
Rahmat Arief mengatakan BRIN punya tugas memperbanyak mitra kolaborasi, terutama dalam kolaborasi riset. Tujuannya membentuk ekosistem riset supaya menjadi basis perekonomian. BRIN meyakini bahwa perekonomian berbasis riset jauh lebih tahan dalam berbagai kondisi, terutama ekonomi yang menggunakan teknologi tinggi.
“BRIN mengupayakan pembentukan ekosistem riset yang didukung kebijakan, sumber daya manusia, infrastruktur dan proses bisnis. Keempat hal ini sangat penting,” katanya. Karena itu, BRIN menerapkan konsep open platform infrastucture yang bisa diakses oleh semua kalangan. Konsep ini sebagai solusi atas kebutuhan terhadap infrastruktur riset yang tinggi. Salah satu infrastruktur yang dapat diakses antara lain laboratorium, pusat data, dan lain-lain.
Sementara itu, Direktur Politeknik Lamandau, Adhityawan mengatakan Lamandau merupakan salah satu penghasil komoditas kelapa sawit yang cukup besar. “Begitu juga ekspor komoditas sawit dari Lamandau,” katanya. Adhityawan berharap produktivitas sawit Kecamatan Bulik, Lamandau dapat diperkiran secara lebih akurat dengan menggunakan data penginderaan jauh. Sehingga perusahaan sawit bisa memprediksi hasil produksinya ke depan. (PEN)