JAKARTA – Dua sekolah binaan PT Gunung Sejahtera Dua Indah dan PT Gunung Sejahtera Yoli Makmur (PT GSDI-GSYM) menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kedua sekolah tersebut yakni SDS Harapan Sejahtera dan SMP Indah Makmur.
“Program Penghargaan Sekolah Adiwiyata telah menjadi landasan penting dalam memperkuat kesadaran lingkungan di generasi muda kita. Ini memperkuat komitmen kita terhadap lingkungan hidup yang berkelanjutan di sekolah-sekolah,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi Nur Syarifah, Rabu (2/10/2024).
Menurutnya, kelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab bersama. Sekolah, menjadi salah satu wadah bagi anak untuk belajar dan memahami pentingnya peran individu dalam menjaga lingkungan.
Baca Juga: Astra Agro Raih Media Relations Awards dari SPS
Oleh karena itu Kemendikbudristek mendorong kepedulian generasi muda terhadap lingkungan, melalui program Adiwiyata yang diterapkan oleh sekolah yang telah dilaksanakan sejak 2006.
Yaitu melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 52/2013 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkugan Hidup, dengan Mengusung tema ‘Peduli Lingkungan, Berbudaya Hijau’.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup KLHK, Sinta Saptarina Soemiarno mengungkapkan, jumlah penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata baru mencapai 10% dari total sekolah yang ada di Indonesia.
Baca Juga: 30 Tahun Kembangkan Riset, Astra Agro Raih Penghargaan Ganesa Widya Jasa Utama
“Adapun penghargaan ini terdiri dari empat tingkatan yaitu Adiwiyata Kabupaten/Kota, Adiwiyata Provinsi, Adiwiyata Nasional, dan Adiwiyata Mandiri,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, indikator penilaian penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2024 yaitu penerapan perilaku peduli ramah lingkungan, menciptakan lingkungan sekolah sebagai sarana belajar, penghematan energi, merawat dan melestarikan tanaman endemik, serta keterlibatan orang tua dalam mendukung pendidikan ramah lingkungan.
Selanjutnya, Kepala Sekolah SMP Indah Makmur, Catur Suharsono mengungkapkan penerapan perilaku ramah lingkungan di sekolah dibuktikan dengan beberapa program yang berjalan seperti grey water, ecobrick, dan pembuatan aplikasi digital guna menekan penggunaan jumlah kertas.
“Ketiganya menjadi program unggulan yang diintegrasikan dengan pembelajaran. Penghargaan ini menjadi pencapaian sekaligus pengingat bagi kami untuk tetap konsisten menciptakan lingkungan dan budaya yang positif, terutama dalam kegiatan pelestarian, penjagaan, dan perawatan lingkungan sekolah,” kata Catur Suharsono. (SDR)