MEULABOH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat menyatakan 38 hektare (ha) lahan kebun kelapa sawit milik masyarakat daerah itu rusak akibat gangguan satwa liar gajah sumatera.
“Lahan seluas 38 hektare ini merupakan data estimasi sementara yang kami kumpulkan dari informasi masyarakat dan kepala desa,” kata Camat Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat Zulkifli di Meulaboh, Minggu (9/2/2025).
Adapun luas kebun kelapa sawit yang paling banyak menjadi sasaran gajah sumatera berlokasi di Desa Tanoh Mirah, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat.
Baca Juga: Gajah Liar Rusak Kebun Sawit dan Pondok Warga
Sedangkan di desa lain, seperti Lancong, Gleng, Drien Sibak serta desa lainnya di Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat juga turut menjadi sasaran makanan gajah.
Zulkifli mengatakan luas lahan kebun kelapa sawit yang menjadi sasaran amukan gajah tersebut, sudah terjadi sejak 2023 hingga 2025.
Meski sempat mendapatkan penanganan dari pihak terkait, gajah sumatera tersebut kerap kembali ke permukiman warga dan membuat masyarakat ketakutan, serta menyebabkan kerusakan di kebun milik petani.
Baca Juga: Ini Dia Duta Sawit Indonesia, Malaysia dan Honduras
Pemkab Aceh Barat mengharapkan gangguan gajah di kawasan pedalaman menjadi perhatian serius pihak terkait di Aceh.
“Hal ini sebagai upaya menghindari kerugian masyarakat akibat rusaknya tanaman produktif, sekaligus mencegah meluasnya konflik gajah dan manusia di Kabupaten Aceh Barat,” ujarnya. (ANG)