JAKARTA – Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) mengadakan workshop bertema ‘Peningkatan Produktivitas Kebun Rakyat melalui Pemanfaatan Limbah Kebun dan Limbah Pabrik Kelapa Sawit’ di kawasan Wisata Inhu Park Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Rabu (28/5/2025). Kegiatan yang dilakukan DPD Samade Kabupaten Indragiri Hulu ini dikuti 50 pekebun kelapa sawit.
Ketua DPW Samade Riau yang diwakili Sutiman menyampaikan data luas perkebunan kelapa sawit Riau sekitar 3,4 juta hektare (ha) atau sekitar 20% total kebun sawit di Indonesia. Jumlah tersebut menempatkan Riau sebagai provinsi yang memiliki kebun sawit terluas di Indonesia.
Di Riau, kata Sutiman, terdapat 355 pabrik kelapa sawit (PKS). Dari jumlah PKS tersebut berpotensi menghasilkan limbah padat sebanyak 60.000 ton. Limbah ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit.
Baca Juga: SAMADE: PalmCo Berpeluang Meningkatkan Pendapatan Petani Sawit
Salah satunya dibuat pupuk organik (kompos) yang dapat dipakai oleh pekebun sendiri maupun dijual secara komersil. “Inilah yang menjadi dasar Asosiasi Samade mengadakan Workshop Pemanfaatan Limbah Kebun dan Limbah Pabrik Kelapa Sawit pada hari ini,” ujar Sutiman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/5/2025).
Anwar Sadat, Staf Senior Analis Divisi UKMK BPDP mengatakan bahwa BPDP akan sepenuhnya mendukung inovasi-inovasi produk dari para pekebun sampai dengan pengemasan dan pemasarannya. “Silahkan diajukan saja, kami siap mensupport sejalan dengan penyaluran dana BPDP,” kata Anwar Sadat.
Dua juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo terkait pengembangan ekonomi hijau, yakni pembangunan perkebunan yang berkelanjutan (sustainable). Limbah kelapa sawit tidak dibuang, tapi dimanfaatkan untuk mendukung budidaya kelapa sawit sesuai dengan Good Agriculture Practices (GAP).
Baca Juga: Aspekpir Galakkan Pembuatan Biochar dari Tandan Kosong Sawit
BPDP, kata Anwar Sadat, tetap berkomitmen membantu para petani/pekebun melalui program replanting (peremajaan sawit rakyat/PSR). Selain itu juga memberikan dukungan melalui program Sarana dan Prasarana Perkebunan yang meliputi, bantuan intensifikasi (pupuk dan pestisida), ekstensifikasi (bibit, pupuk dan pestisida), jalan produksi kebun, alat pascapanen, alat transportasi, pabrik minyak goreng (Pamigo), infrastruktur pasar dan sertifikasi ISPO.
“Selain itu ada juga program Pelatihan SDMPKS dan Beasiswa anak Pekebun Sawit yang saat ini sedang berjalan,” tutur Anwar Sadat.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Indragiri Hulu Dedi Dianto mengapresiasi kegiatan workshop yang ini. Dedi mengharapkan Samade ke depannya lebih eksis dan dapat sejajar dengan asosiasi sawit lain. “Sehingga bisa membantu dan memperjuangkan para petani sawit untuk mendapatkan akses program-program bantuan pemerintah, khususnya program yang didanai BPDP,” kata Dedi. (SDR)