BANDUNG – Di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) banyak mencanangkan Proyek Strategis Nasional (PSN). Tak semua PSN tersebut terlaksana sebagaimana yang direncanakan, namun ada juga yang nyaris mangkrak.
Salah satu yang nyaris terbengkalai tersebut yakni PSN Hilirisasi Industri Katalis dan Bahan Bakar Biohidrokarbon yang dikoordinasikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Untung saja, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang merupakan bagian dari pelaksana proyeknya punya komitmen tinggi. Riset terus berlanjut dan ada hasilnya.
“Ketika terjadi peleburan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), PSN kita sempat terganggu. Kami seperti ayam kehilangan induk. Namun, kita jalan terus. Sekarang sudah ada hasilnya, pabrik Katalis Merah Putih dan bensin sawit (bensa),” kata Ketua Kelompok Keahlian Rekayasa Katalis dan Sistem Pemprosesan Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri ITB, IGBN Makertihartha, Kampus ITB Bandung, Sabtu (3/1/2024).
Selanjutnya, kata Guru Besar Fakultas Teknologi Industri ITB itu, para ahli dari ITB, terus melakukan riset, didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Sehingga ditemukan katalis yang berguna untuk mempercepat proses kimia dalam produksi bahan bakar hijau berbasiskan minyak sawit.
Dari penemuan ITB ini, paling tidak bisa mengurangi atau bahwa meniadakan importasi katalis. Selama ini Indonesia mengimpor katalis nilianya sekitar USD90 juta per tahun.
Katalis yang ditemukan para peneliti IPB ini diberi nama Katalis Merah Putih. Katalis Merah Putih ini selanjutnya akan diproduksi di pabrik pabrik katalis pertama di Indonesia. Pabrik katalis ini dimiliki oleh PT Katalis Merah Putih yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat.
Dengan katalis temuan ITB ini, lanjut Hari, sapaan akrabnya, minyak sawit bisa diproses menjadi bahan bakar kendaraan. Mulai biodiesel hingga bensin sawit (bensa). Serta bahan bakar pesawat yakni bioavtur berbasiskan minyak inti sawit.
Selanjutnya, kata Hari, ITB berhasil menciptakan bioavtur yang telah diujicobakan ke pesawat CN 235 terbangi Bandung-Jakarta pada 2021. Dan pesawat komersial Garuda jenis Boeing 737-400, terbangi Jakarta-Solo-Jakarta pada 4 Oktober 2023.
“Kami juga berhasil ciptakan bensa yang sudah ujicoba ke motor menempuh perjalanan sekitar 2.000 kilometer dari Aceh ke Bandung. Saat ujicoba Garuda, kebetulan saya ikut, sempat deg-degan juga lho. Alhamdulillah pesawat terbang normal,” kata Hari.
Kepala Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK) dan Pusat Rekayasa Katalisis (PRK) ITB, Melia Laniwati Gunawan, mengatakan, katalis merah putih temuan ITB, merupakan bahan penting dalam pengembangan bahan bakar hijau. Katalis ini merupakan kunci konversi minyak nabati jadi biofuel. Selama ini Indonesia masih harus impor katalis dari Jerman, India, China dan AS.
“Mereka biasanya memasang harga yang tinggi, karena katalis itu biasanya tidak mereka ekspor. Tapi untuk keperluan dalam negeri mereka. Itulah yang mendorong kami melakukan riset agar bisa produksi sendiri,” kata Melia.
Melia melanjutkan, karena katalis bukan termasuk komoditas, maka bahan baku dirahasiakan. Menyebabkan harga dari elemen hasil rekayasa kimia itu, menjadi tinggi.
Karena kerja keras para periset ITB, kini, Indonesia memiliki pabrik Katalis Merah Putih yang dioperasikan PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI). Perusahaan ini patungan dari PT Pertamina Lubricants (38%), PT Pupuk Kujang (37%), dan PT Rekacipta Inovasi Institut Teknologi Bandung atau ITB (25%). (SDR)