JAKARTA – Industri kelapa sawit berperan penting menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfokuskan kebijakan hilirisasi industri kelapa sawit sebagai upaya meningkatkan nilai tambah komoditas berbasis agro di dalam negeri.
“Industri kelapa sawit berperan penting dalam menumbuhkan perekonomian nasional,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka seminar Pekan Sawit 2024 melalui zoom, Selasa (21/5/2024).
Pekan Sawit 2024 digelar di Politeknik ATI Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang dimeriahkan acara seminar, temu industri, bazar, job fair, open house, science competition, dan fun walk yang diikuti sekitar 1.000 orang.
Menurut Menperin, industri sawit mampu menyerap hasil produksi petani, meningkatkan kesejahteraan petani sawit swadaya, hingga menambah perolehan devisa negara. Peningkatan industri sawit itu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) melalui lulusan perguruan tinggi.
Saat ini, kata Menperin, minat masuk sekolah di bawah naungan Kemenperin adalah 1:3. “Kita berharap bisa meningkat 1:10,” kata Menteri Agus.
Sementara, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Masrokhan mengatakan, program hilirisasi itu mesti diiringi dengan pemahaman dan partisipasi generasi muda terhadap industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Indonesia, kata Masrokhan, merupakan penghasil minyak sawit mentah terbesar di dunia. “Industri pengolahan kelapa sawit menjadi salah satu sektor yang sangat signifikan perannya dalam mengejar target pengurangan NZE di tahun 2050,” ujar Masrokhan.
Masrokhan mengatakan, Pekan Sawit 2024 yang bertepatan dengan Ulang Tahun Emas 50 Tahun Politeknik ATI Padang itu merupakan kerja sama BPSDMI dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Menurut Masrokhan, BPDPKS telah memberikan beasiswa kepada dua politeknik Kemenperin yaitu Politeknik ATI Padang dan PTKI Medan dengan total sebanyak 240 orang pada 2023. Tahun ini ada tambahan satu Politeknik, yaitu Politeknik ATI Makassar yang memeroleh beasiswa untuk satu program studi (prodi) sebanyak 30 mahasiswa. (ANG)