JAKARTA – Universitas Indonesia (UI) melalui Klaster Interaksi, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Sosial Sekolah Ilmu Lingkungan menyerahkan rekomendasi kebijakan untuk mendukung keberlanjutan di sektor minyak sawit kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemenaker, Estiarty Haryani, mengatakan dokumen tersebut dapat menjadi masukan penting dalam menyusun kebijakan ketenagakerjaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Rekomendasi ini mencakup pengembangan pusat pelatihan regional, program kesehatan masyarakat, hingga pemberdayaan gender dan pemuda untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja dan mendukung kesejahteraan masyarakat di sektor sawit,” ujar Estiarty, melalui keterangan pers, Rabu (5/12/2024).
Baca Juga: Kelapa Sawit Indonesia Terbukti Ramah bagi Pekerja Perempuan
Ketua peneliti, Herdis Herdiansyah, menjelaskan rekomendasi ini dirancang berdasarkan praktik terbaik dari Australia dan Thailand, dengan fokus pada tiga program utama. Pertama, program Pusat Pelatihan Regional untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui kursus berkelanjutan, teknologi digital, dan manajemen keuangan.
Kedua, program Kesehatan dan Kesejahteraan untuk memberikan akses layanan kesehatan dan dukungan kesehatan mental bagi pekerja dan keluarganya. Ketiga, program Pemberdayaan Gender dan Pemuda untuk mendorong partisipasi perempuan dan pemuda melalui pelatihan dan mentorship. “Program ini diharapkan mampu mengatasi tantangan sosial dan lingkungan sekaligus mendukung keberlanjutan ekonomi sektor sawit,” kata Herdis.
Sebagai informasi, rekomendasi ini merupakan bagian dari Hibah PUTI UI 2023. Rekomendasi ini diharapkan menjadi dasar pengembangan kebijakan strategis Kemenaker untuk sektor sawit yang berkelanjutan dan berkeadilan. (ANG)