SEMARANG – Memasuki musim tanam kedua tahun ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan percepatan tanam di sejumlah wilayah melalui pompanisasi. Salah satu wilayah sentra yang menjadi prioritas adalah Jawa Tengah (Jateng). Bersama jajaran Kodam IV/Diponegoro, Mentan optimistis program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal.
Mentan menuturkan program pompanisasi ini dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang indeks pertanamannya (IP) satu, namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun. Artinya lahan-lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun. Program ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun.
Baca Juga:
- DPR Dukung Kementan Hadapi El Nino dengan Pompanisasi
- Petani Grobogan Mengaku Terbantu dengan Program Pompanisasi
“Kita sudah identifikasi ada 300.000 hektare (ha), lahan yang IP satu, kita angkat menjadi dua atau tiga. Kalau kita angkat IP-nya dua kali saja, produksi 5 ton, berarti aka nada tambahan 1 juta ton dari Jawa Tengah. Ini bisa jadi potensi luar biasa, dan kami siapkan pompa. Inilah solusi cepat untuk menangani masalah pangan,” ujar Amran seusai Rapat Koordinasi Optimalisasi Lahan Melalui Pompanisasi di Aula Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Kamis (21/3/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan pompanisasi dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan. Petani akan lebih mudah dan cepat melakukan olah tanah dan tanam. Tidak hanya di Pulau Jawa, program ini akan diperluas hingga wilayah lain di luar Pulau Jawa.
“Kami rancang, Pulau Jawa minimal 500.000 ha, itu minimal. Jadi kami fokus Jawa, karena Jawa rentang kendalinya dekat, 70% produksi juga di Jawa, sehingga langsung kami sentuh Jawa dulu, kemudian luar Jawa juga kami target 500.000 ha,” ungkap Amran.
Baca Juga:
- Asuransi Cair, Petani Lega Meski Sempat Gagal Panen
- Percepat Swasembada Gula, RI Harus Punya 30 Pabrik Gula Baru
Di kesempatan yang sama, Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Tandyo Budi R mengapresiasi kehadiran Mentan pada Rapat Koordinasi Optimasi Lahan melalui Pompanisasi yang juga sebagai rangkaian kegiatan Kunjungan Kerja Mentan di wilayah Kabupaten Pati dan Grobogan, Jawa Tengah. Telebih, kunjungan ini dilakukan paska bencara banjir yang melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah.
“Berdasarkan hasil laporan dari pemantauan di lapangan, beberapa wilayah Kabupaten/Kota yang mengalami banjir tersebut mulai surut. Namun di beberapa titik di Pati dan Grobogan masih tergenang banjir, sehingga memerlukan solusi dan penanganan secara khusus,” ungkapnya.
Sebagai informasi, di Maret lalu, Mentan Amran bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak, sepakat memperkuat Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui kegiatan pompanisasi di lahan-lahan pertanian yang ada di Pulau Jawa.
Penguatan ini, merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara nasional. Mentan Amran menargetkan 2 juta ha lahan sawah kering pada tahun ini terairi sehingga Indonesia mampu memperkuat ketahanan pangan secara mandiri tanpa harus bergantung pada kebijakan impor. (PAH)