PATI – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi jagung untuk memenuhi kebutuhan stok jagung nasional yang salah satunya digunakan untuk pakan ternak.
“Secara nasional, panen jagung telah sukses, menghasilkan panen raya sehingga pasokan jagung cukup. Ini sebagai gambaran produksi dari data KSA BPS per Maret ini menyebutkan potensi panen Januari-Mei 2024 seluas 1,07 juta hektare (ha) dengan produksi jagung 5,96 juta ton pipilan kering kadar air 14%,” kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi saat mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, meninjau serta melakukan panen jagung di Desa Godo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) Jumat (22/3/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Suwandi berdialog dengan para petani setempat, membahas soal berbagai upaya meningkatkan jagung dan hal-hal lainnya. Pada dialog tersebut, Suwandi menyebutkan ada peningkatan cukup signifikan produksi jagung nasional, yakni Maret dan April ini puncak panen dengan hasil Maret 2,34 juta ton dan April 1,52 juta ton lebih tinggi dibandingkan periode bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga:
“Produksi jagung ini bersifat musiman, sehingga pada panen puncak agar diserap untuk distok guna memenuhi kebutuhan pada bulan bulan gadu,” katanya.
Lebih lanjut Suwandi mengatakan sesuai data KSA BPS, produksi total Maret-April 2024 mencapai 3,86 juta ton, sehingga harus dioptimalkan penyerapannya guna memperkuat stok nasional. Salah satu daerah sentra panen selain Jawa Timur ya ada di Jawa Tengah ini, seperti di Kabupaten Grobogan, Blora dan lainnya.
“Secara nasional kebutuhan jagung tiap bulan itu sekitar 1,22 juta ton. Dan kami menyampaikan ucapan selamat atas kesuksesan Kabupaten Pati dalam panen jagung,” tuturnya.
“Mari kita intensifkan jagung di Kabupaten Pati, tingkatkan indek pertanaman, di hamparan ini memiliki lebih dari 200 ha di lahan tadah hujan wilayah Perhutani. Petani di sini sudah pakai pola tumpang sisip, sistem jemput bola, sebelum panen petani sudah ditanam kembali untuk panen kedua. Terima kasih, dan sukses untuk Kabupaten Pati,” kata Suwandi.
Baca Juga:
- Kementan Genjot Produksi Jagung di Lahan Sawit
- Mentan Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Nikentri mengatakan rencana panen jagung di Kabupaten Pati secara keseluruhan adalah 5.000 ha lebih pada Maret dan 300 ha pada bulan April. Tercatat luas hamparan panen di Kecamatan Winong mencapai 1.200 ha lebih, sesuai dengan rencana panen wilayah tersebut.
“Rencana panen tersebut juga mencakup luas hamparan panen di bulan Maret ini sama dengan rencana panen sebelumnya. Sedangkan luas hamparan panen di Desa Godo mencapai 206 ha,” ucapnya.
“Sementara rata rata petani disini memakai varietas unggul dengan rata-rata produksi mencapai 6,2 juta ton per ha,” imbuh Nikentri.
Untuk diketahui harga jagung pipilan kering, petani menjualnya dengan harga Rp3.800 per kilogram (kg). Sementara itu, biaya produksi per ha di wilayah tersebut mencapai Rp8 juta hingga Rp10 juta. (PAH)