JAKARTA – Nilai ekspor non migas pada Januari 2024 tercatat mencapai USD19,13 miliar atau turun 8,54% dibanding Desember 2023. Penurunan nilai ekspor non migas disebabkan oleh menurunnya harga sejumlah komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di pasar global.
“Beberapa kali value turun karena memang market demand masalah harga,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi di Kantor Kemendag seperti dikutip Bisnis, Senin (26/2/2024).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, harga komoditas logam dan mineral di pasar internasional mengalami penurunan pada Januari 2024. Kondisi tersebut berdampak terhadap kinerja neraca perdagangan Indonesia.
Tercatat harga komoditas logam dan mineral pada Januari 2024 anjlok 0,34% secara bulanan, sedangkan secara tahunan turun 10,51%. Komoditas lain turut mengalami penurunan harga.
BPS mencatat komoditas pertanian turun 0,72% secara bulanan dan turun sebesar 3,60% secara tahunan. Harga komoditas energi juga merosot sebesar 15,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kendati begitu, harga energi naik tipis yakni 1,57% secara bulanan. Kendati demikian, Didi optimistis ekspor nonmigas meningkat. Pasalnya, ekspor nonmigas pada Januari 2024 secara volume naik yakni 53,4 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 49,0 juta ton. “Kita harus optimistis dengan data yang ada,” ujarnya.
Pemerintah juga berkomitmen untuk memperluas pasar non tradisional seperti Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Asia Selatan, melalui misi dagang dan pameran. Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut merosotnya kinerja ekspor non migas pada Januari 2024 merupakan pola tahunan.
Dia menuturkan, penurunan ekspor pada Januari 2024 sejalan dengan menurunnya ekspor nonmigas sebesar 8,54% (month-to-month/mtm) dan ekspor migas sebesar 5,50% mtm. “Namun nilai ekspor periode Januari 2024 lebih tinggi dibanding periode 2020, 2021, dan 2022,” jelas Zulhas melalui keterangan resminya beberapa waktu lalu. (ANG)