JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui Sub Holding PTPN IV PalmCo menargetkan sebanyak 2,1 juta bibit sawit unggul bersertifikat diserap petani hingga akhir 2024.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan saat ini perseroan sudah menyiapkan lima sentra pembibitan sawit unggul siap tanam guna mewujudkan hal tersebut.
“Sejak digulirkan pertama kali pada 2021 lalu, kami mempelajari bahwa permintaan petani akan keberadaan bibit sawit unggul bersertifikat terus meningkat,” kata Jatmiko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Baca Juga: Ini Dia Sembilan Jenis Bantuan Sarpras bagi Petani Sawit
Menurutnya, sejak pertama diluncurkan hingga akhir kuartal III/2024, ada 1,6 juta bibit sawit telah diserap para petani di dua provinsi yakni Jambi dan Riau. Pihaknya merencanakan sampai dengan Desember mendatang, diperkirakan sebanyak 2,1 juta bibit akan habis diboyong petani yang tengah menyiapkan areal untuk kebutuhan peremajaan sawit.
Disampaikannya program penyediaan bibit sawit unggul akan diperluas di berbagai provinsi di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Kalimantan. “Niat dan mimpi kami hanya satu, bagaimana petani mendapatkan hasil produksi sawit mereka secara maksimal sehingga disparitas antara petani dan korporasi yang cukup tinggi saat ini bisa dipangkas. Langkah pertama yang harus dibenahi ada pada penyediaan bibit unggul,” ujarnya.
Baca Juga: Lembaga Ini Sebar Ratusan Miliar Beasiswa, Kuotanya 3.000 Orang
Data survei Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menunjukkan, para petani sawit di Indonesia kerap terjebak dengan keberadaan bibit sawit palsu. Ada sejumlah alasan yang membuat mereka terjebak, dengan rincian 37% menjadi korban penipuan, 14% tergiur harga murah, 20% tidak mengetahui cara membeli benih yang legal.
Di samping itu, ada 12% di antara petani terjebak penggunaan bibit palsu karena rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi, 10% tidak mengetahui lokasi pembelian benih legal, serta 4 % petani menyatakan akibat jarak tempuh dari lahan sawit ke produsen benih legal yang cukup jauh.
Baca Juga: Biar Riset Sawit Aplikatif, Ini yang Dilakukan BPDPKS
Lebih lanjut, Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV Irwan Perangin-Angin menyampaikan, guna membantu petani mendapatkan informasi terkini terkait bibit sawit, pihaknya telah mengembangkan aplikasi Sawit Rakyat Online (SRO).
Aplikasi yang telah diunduh lebih dari 10.000 kali itu dirancang sesederhana mungkin sehingga para petani terbantu untuk memperoleh informasi teranyar terkait ketersediaan bibit di masing-masing sentra. (ANG)