Close Menu
Sawit Kita

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Kesedot Biodiesel, Ekspor Minyak Sawit Turun

    29 Oktober 2025

    Dampak Tarif Trump hingga EUDR Bakal Dibahas di IPOC 2025

    29 Oktober 2025

    Pemerintah Diminta Hentikan Rencana Mandatori B50 

    27 Oktober 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Sawit KitaSawit Kita
    • Home
    • Sawit

      Kesedot Biodiesel, Ekspor Minyak Sawit Turun

      29 Oktober 2025

      Dampak Tarif Trump hingga EUDR Bakal Dibahas di IPOC 2025

      29 Oktober 2025

      Pemerintah Diminta Hentikan Rencana Mandatori B50 

      27 Oktober 2025

      39% Lahan Sitaan Satgas PKH Tak Ada Tanaman Sawit

      27 Oktober 2025

      Koperasi Desa Merah Putih Ikut Kelola Sawit Sitaan Negara

      27 Oktober 2025
    • Klinik

      Mengenal Tandan Partenokarpi dan Cara Pengendaliannya

      27 Februari 2025

      Apakah Pupuk Hayati Cocok untuk Sawit?

      30 November 2024

      Ini Manfaat Asam Humat untuk Tingkatkan Produksi Sawit

      25 November 2024

      Sekat Kanal di Lahan Gambut Tekan Emisi Gas Karbondioksida

      13 September 2024

      Ini Loh Fungsi Burung Hantu di Kebun Sawit

      11 September 2024
    • Pertanian

      Catatan Setahun Prabowo-Gibran di Bidang Pangan

      20 Oktober 2025

      Harapan untuk Pemerintah 

      6 Oktober 2025

      Ongkos Eksperimentasi Penyerapan Gabah Semua Kualitas

      6 Oktober 2025

      Aspekpir Ubah Limbah Sawit Jadi Biochar

      27 September 2025

      Menggenjot Volume Penyaluran Operasi Pasar Beras SPHP

      22 September 2025
    • Indepth

      39% Lahan Sitaan Satgas PKH Tak Ada Tanaman Sawit

      27 Oktober 2025

      B50 Gerus Neraca Perdagangan Rp18,15 Triliun

      21 Oktober 2025

      Catatan Setahun Prabowo-Gibran di Bidang Pangan

      20 Oktober 2025

      Jadikan Harga CPO dan Minyak Bumi sebagai Acuan dalam Penerapan Mandatori Biodiesel

      20 Oktober 2025

      Pelajaran Mahal Pengalihan Anggaran Penyaluran ke Penyerapan Beras 

      9 September 2025
    • Inovasi

      Mahasiswa IPB Sulap Limbah Sawit Jadi Panel Akustik

      30 September 2025

      Aspekpir Ubah Limbah Sawit Jadi Biochar

      27 September 2025

      Polimesh, Si “Tukang Pelet” Kumbang Penyerbuk Sawit

      4 September 2025

      Kumbang Penyerbuk Sawit, Si Kecil nan Lincah dan Menguntungkan

      4 September 2025

      Hasil Riset Sawit yang Didanai BPDP Diharapkan Dapat Diaplikasikan Petani

      29 Agustus 2025
    • Nasional

      Pemerintah Diminta Hentikan Rencana Mandatori B50 

      27 Oktober 2025

      39% Lahan Sitaan Satgas PKH Tak Ada Tanaman Sawit

      27 Oktober 2025

      Koperasi Desa Merah Putih Ikut Kelola Sawit Sitaan Negara

      27 Oktober 2025

      Petinggi Wilmar Group dan Kuasa Hukum Didakwa Lakukan TPPU Rp28,41 Miliar

      24 Oktober 2025

      Musim Mas dan Permata Hijau Nunggak Rp4,4 Triliun

      24 Oktober 2025
    • Kisah
    • Korporasi

      Petinggi Wilmar Group dan Kuasa Hukum Didakwa Lakukan TPPU Rp28,41 Miliar

      24 Oktober 2025

      Musim Mas dan Permata Hijau Nunggak Rp4,4 Triliun

      24 Oktober 2025

      Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Korupsi CPO Rp13,2 Triliun

      20 Oktober 2025

      Penampakan Uang Rp13 Triliun Kasus CPO yang Diserahkan Kejagung ke Prabowo 

      20 Oktober 2025

      Surya Darmadi Dijebloskan ke Nusakambangan 

      13 Oktober 2025
    • Hilir

      UKM dan Koperasi Jadi Pemicu Kemajuan Sawit

      24 Oktober 2025

      Jadikan Harga CPO dan Minyak Bumi sebagai Acuan dalam Penerapan Mandatori Biodiesel

      20 Oktober 2025

      Eropa Banding Putusan WTO soal Sengketa Biodiesel, Mendag: Hanya Ulur Waktu

      7 Oktober 2025

      Harga Biodiesel Oktober Turun Jadi Rp13.921/Liter

      7 Oktober 2025

      PLN Ubah Limbah Sawit Jadi Listrik

      19 Agustus 2025
    Button
    Sawit Kita
    Home » Peluang Pemimpin Mendatang
    Berita Terbaru

    Peluang Pemimpin Mendatang

    Oleh: Wayan Supadno*
    By Redaksi SawitKita12 Januari 202420 Views
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Email WhatsApp
    Praktisi Pertanian Wayan Supadno
    Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp Copy Link

    Bonus demografi Indonesia adalah modal utama pertama bagi pemimpin Indonesia mendatang. Ditambah lagi kekayaan alam berlimpah, pasar sangat besar yaitu jumlah penduduk 273,8 juta jiwa dan banyak hasil riset yang tersimpan di lemari hingga 88% dari total invensi, karena baru 12% yang jadi inovasi membumi.

    Sehingga daya saing Indonesia meningkat dari peringkat ke 44 jadi 34. Karena jor – joran membangun infrastruktur jalan tol, pelabuhan, bandara, pasar dan lainnya. Hingga indeks inovasi global juga naik dari peringkat 85 ke 75 dari 132 negara. Sehingga biaya logistik Indonesia naik peringkat dari 23% ke 14,29% dari BDB.

    Semua di atas adalah bagian dari iklim usaha. Tetapi rohnya adalah pelaku usaha. Terbaik lagi pelaku usahanya bukan impor (PMA), tapi pengusaha putra bangsa sebagai investornya, agar tidak terjadi kapital laba terbang. Dengan begitu rasio gini tertekan, saat pendapatan per kapita naik. Adil, makmur, sejahtera terwujud.

    Agar menyerap pengangguran besar-besaran yang saat ini sekitar 7,99 juta. Lalu kemiskinan 25,9 juta, terkurangi karena yang menganggur produktif. Produk Domestik Bruto (PDB) juga naik paralel yang saat ini sekitar Rp22.000 triliun. Sesungguhnya sangat banyak peluang bisnis agro industri hilir inovatif di Indonesia. Di antaranya:

    1. Tandan Kosong Sawit (Tankos)

    Potensinya 244 juta ton TBS per tahun rendemen 23% setara 56 juta ton tankos. Bisa jadi helm, geomembran dari pada selama ini impor besar-besaran. Jika dihargai Rp3.000 per kg saja barang jadi, maka omzetnya setara Rp160 triliun per tahun. Bisa jadi penampung pengangguran ratusan ribu orang menganggur berubah jadi sejahtera karena produktif, dikaryakan.

    1. Bungkil Sawit

    Potensinya 244 juta ton TBS per tahun rendemen 3%, setara 7,3 juta ton per tahun. Selama ini hanya diekspor jutaan ton jadi pakan ternak ke Selandia Baru, Australia dan lainnya. Padahal cukup ditambah tapioka 5% jadi pellet super. Harga jual Rp4.000 per kg. Setara Rp29 triliun per tahun. Harga pokok produksi (HPP) tidak lebih Rp2.200 per kg. Implikasinya pajak dan devisa ngeri sekali.

    1. Kelapa

    Kita ekspor kelapa bahan baku industri kelapa di China, Vietnam, Singapura, Malaysia dan Thailand. Setara belasan miliar butir per tahun. Jika pengusaha terangsang nol pajak setahun pertama agar ada proses industrialisasi. Air kelapa jadi nata de coco. Sisanya laba Rp10.000 per butir saja, nilai tambahnya di atas Rp100 triliun per tahun. Para peneliti happy karena hasil penelitiannya membumi di industri.

    1. Sapi

    Selama ini di Nusat Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur (Jatim) volume produksi melampaui kebutuhan. Dampaknya banyak sapi betina dipotong karena jenuh pasar. Kalimantan sapi teramat mahal karena kekurangan indukan 243.000 ekor lagi. Dampaknya daging mahal. Kalimantan jadikan sentra sapi cipta lapangan kerja ribuan kepala keluarga. Permudah masuknya sapi betina. Impor indukan 5 juta ekor, 3 tahun lagi swasembada, tanpa menguras devisa Rp63 triliun per tahun rutin.

    1. Ikan Tawar

    Banyak pabrik pengalengan ikan di Muncar, Banyuwangi yang tutup akibat kurang bahan baku, hingga banyak impor. Begitu juga pabrik fillet ikan kurang bahan baku. Lahan yang agroklimatnya pas buat ikan sangat luas. Jika 1 hektare (ha) lahan dijadikan kolam budidaya ikan, modal maksimal Rp800 juta, mininal omzet bisa Rp4 miliar per tahun. Bisa mendongkrak kesejahteraan rakyat. Solusinya alokasi APBN, pemberdayaan masyarakat.

    Tentu masih sangat banyak sekali peluang usaha industrialisasi agro nuansa hilirisasi inovasi membumi. Agar dapat nilai tambah berkali lipatnya dibanding ekspor bahan baku seperti selama ini. Begitu juga impor pangan di atas Rp330 triliun per tahun sesungguhnya peluang emas bagi masyarakat perdesaan asal politik berpihak kepada masyarakat desa.

    Caranya replikasikan pebisnis yang ada, bangun iklim usaha dan iklim hilirisasi inovasinya. Banyak kisah negara tandus di sub tropis tanpa punya banyak bahan baku industri tapi jadi negara maju. Sebaliknya banyak negara tropis bahan baku berlimpah, tapi pendapatan per kapita rendah karena SDM-nya minim yang jadi pebisnis industri hilir inovatif.

    * Penulis adalah Praktisi Pertanian

     

    Agribusiness Opini Perkebunan Peternakan Wayan Supadno
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp
    Redaksi SawitKita
    • Facebook

    Related Posts

    Berita Terbaru

    Kesedot Biodiesel, Ekspor Minyak Sawit Turun

    29 Oktober 2025
    Berita Terbaru

    Dampak Tarif Trump hingga EUDR Bakal Dibahas di IPOC 2025

    29 Oktober 2025
    Berita Terbaru

    Pemerintah Diminta Hentikan Rencana Mandatori B50 

    27 Oktober 2025
    Top Posts

    Satgas PKH Sita 47.000 Lahan Sawit DL Sitorus di Sumut

    24 April 202528,324 Views

    Ini Perbedaan Antara Pupuk Phonska dan Phonska Plus

    15 November 20239,191 Views

    Pupuk Dolomit untuk Sawit, Cocokkah?

    13 Juni 20237,518 Views

    Tekan Emisi Global, Program B40 Dipuji Malaysia

    7 Maret 20253,542 Views

    Genggam Aset Rp42,6 Triliun, Sinar Mas Jadi Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia

    31 Oktober 20233,082 Views
    Stay In Touch
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • WhatsApp
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    Facebook Instagram X (Twitter) LinkedIn Telegram WhatsApp
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    © 2025 SawitKita. Made by MR.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.