JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut pemerintah akan mempercepat implementasi biodiesel B40. Adapun B40 merupakan campuran solar dengan bahan bakar nabati (BBN) sebanyak 40%.
“Tahun ini sudah mulai masuk ke biodiesel B35. Insya Allah tahun depan B40 sudah bisa jalan, sudah ada kesepakatan,” ujar Arifin, dikutip dari keterangan resmi, Senin (5/8/2024).
Menurut Arifin, pada kuartal II/2024, bidiesel sudah terealisasi 6,2 juta kiloliter atau 54,2% dari target tahunan sebanyak 11,3 kita kiloliter. Nantinya, melalui program B40, pemerintah bakal meningkatkan adopsi biodiesel berbasis kelapa sawit di berbagai jenis kendaraan.
Baca Juga: Soal Program Mandatori Biodiesel, Aprobi: B40 Bisa, B50 Berat
Ia berujar, setelah B40 diuji coba di industri mobil empat tahun lalu, tahun ini uji coba akan difokuskan pada alat pertanian dan industri perkeratapian.
“Selanjutnya akan ada industri pertambangan dan alat berat, serta alat perkapalan dan pembangkit listrik, yang akan dimulai dalam waktu dekat di Balikpapan, Kalimantan Timur,” tutur Arifin. Secara keseluruhan, ia memperkirakan ada kebutuhan 16 juta kiloliter B40.
Selain B40, Arifin melanjutkan, pemerintah sedang menyiapkan kebjakan pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar bensin. Ia mengklaim bioetanol yang dihasilkan dari bahan baku, seperti tebu dan singkong, berpotensi mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Baca Juga: B40 Bakal Diterapkan, Apa Saja Sih Keuntungannya?
Selain mengurangi emisi karbon, menurut Arifin, peningkatan konsumsi biodiesel juga berdampak positif pada perekonomian dengan menciptakan lapangan kerja baru. “Termasuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil,” kata dia.
Di kesempatan terpisah, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mendorong upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas sawit nasional lewat Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) seluas 540.000 hektare (ha) sepanjang 2020-2022.
Upaya peningkatan produksi sawit dalam negeri perlu dilakukan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan mandatory program B40 pemerintah. Selain itu GAPKI juga mendorong perluasan lahan sawit khusus untuk memenuhi kebutuhan bahan baku biodiesel. (ANG)