PURWODADI – Petani di Desa Dokoro, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sukses melakukan budidaya jagung di musim kemarau. Sukses ini tidak lepas dari pemakaian BIOTOP sebagai pembenah tanah dan benih jagung SAGE 01 Nuklir. Dengan pasokan air yang sangat terbatas, jagung tumbuh subur di tengah lingkungan yang gersang dan berbuah layaknya di musim hujan.
“Setiap pohon rata-rata berbuah dua tongkol,” kata Riko, Ketua Paguyuban Tirto Makmur Sendang Surup di Grobogan pada Minggu (15/09/24). Jagung SAGE ditanam di lahan tandus, kering, dan berkapur di pegunungan Kendeng di Grobogan, pertengahan Juli 2024. Adapun BIOTOP digunakan untuk memenuhi kebutuhan usnur hara makro mikro sehingga nutrisi untuk tanaman tetap terjamin.
BIOTOP merupakan inokulan pembenah dan penyubur tanah yang mengandung sembilan mikroba dan enzim. BIOTOP mampu mengurai residu dan sisa-sisa zat organik maupun anorganik di dalam tanah sehingga menjadi hara yang bermanfaat bagi tanaman. BIOTOP ramah lingkungan dan sejalan dengan program pertanian berkelanjutan.
Baca Juga: Buka Gebyar Perbenihan, Wamentan Sudaryono Genjot Akselerasi Swasembada Pangan
Riko mengatakan Tim BIOTOP mengenalkan hal baru yakni memanfaatkan limbah jagung menjadi biochar dengan cara sederhana. “Mereka juga menyarankan pemakaian kompos dari kotoran hewan dan hijau dedaunan,” kata dia. Kombinasi BIOTOP, biochar dan kompos ini diharapkan membantu petani di Grobogan dalam meningkatkan kesehatan tanah dan menyubutkan tanah dalam jangka panjang.
Keunggulan kombinasi BIOTOP dan SAGE juga dirasakan oleh Fajar Prapto, petani di Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Dia menanam jagung SAGE pada Juli 2024 dan mengaplikasikan BIOTOP sebanyak dua kali. Daun jagung lebih hijau, batang lebih besar dan kuat, dan setiap pohon tumbuh dua tongkol. “Di daerah sini belum pernah ada tanaman jagung yang pertumbuhannya seperti ini,” katanya.
Anggota DPRD Grobogan, Tonny Hidayanto mendukung inovasi pertanian dengan hal-hal yang baru. “Memanfaatkan limbah pertanian untuk biochar itu sanga positif,” katanya. Dia mendorong tumbuhnya pertanian berkelanjutan yang memaksimalkan bahan-bahan ramah lingkungan seperti pupuk hayati agar tanah sehat dan kembali subur dalam jangka panjang.
Tonny Hidayanto mengatakan petani perlu terbuka dengan hal-hal baru agar setiap potensi di daerahnya bermanfaat secara maksimal. “Harapan kita lahan makin produksi dan petani bisa bertani sepanjang tahun, tidak hanya di musim hujan,” katanya. (NYT)