JAKARTA – PT PLN Indonesia Power (IP) menggunakan tandan kosong kelapa sawit untuk bahan bakar biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan pihaknya terus melakukan inovasi dalam menerapkan pencampuran bahan bakar (co firing) pembangkit listrik dengan mencoba bahan baku baru untuk dijadikan biomassa, yang dapat menggantikan batu bara.
“Kali ini dengan memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit sebagai campuran energi primer di PLTU Sintang,” ujar Edwin Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/7/2024).
Baca Juga: Sumber Global Energi Pasok Cangkang Sawit untuk PLN EPI
Menurut Edwin, PLN IP Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Sintang melaksanakan kegiatan uji coba co firing menggunakan pelet tandan kosong kelapa sawit dalam rangka mengakselerasi transisi energi menuju net zero emission pada 2060.
“Sebelumnya, pada 2023 PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Sintang telah berhasil firing biomass dengan menggunakan cangkang dan woodchip sebagai bahan bakunya,” katanya.
Edwin melanjutkan dari target 7,432 GWh listrik yang dihasilkan dari penggunaan energi primer biomassa, PLN IP UBP Sintang telah mencapai 11,74 GWh atau 158% dalam satu semester. PLN Indonesia Power pun akan terus memperluas pemanfaatan biomassa sebagai energi primer pembangkit.
Dengan nilai kalori pelet tandan sawit yang dapat mencapai 4.000 kkal/kg, maka satu kilogram pelet dapat menghasilkan energi bersih 0.83 kWh. “PLN IP UBP Sintang pun telah berhasil melakukan uji coba menggunakan pelet tandan kosong,” ujarnya.
Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah. Secara geografis di Kalimantan Barat yang mayoritas memiliki kebun sawit dengan salah satu produk turunannya adalah tandan kosong.
Baca Juga: Holding Perkebunan Nusantara Operasikan Pembangkit Listrik Berbasis Biomassa Sawit
“Merujuk data areal perkebunan sawit dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, hampir seluas 15,38 juta ha dengan produksi tandan kosong kelapa sawit (TKKS) mencapai 47 juta ton,” jelas Edwin.
Edwin pun berharap kegiatan pengujian bahan bakar pelet tandan kosong dapat berhasil dan menambah nilai ekonomis dari tandan kosong, sebagai produk turunan pohon kelapa sawit serta dapat mengurangi emisi karbon dengan mengembangkan energi hijau.
“Uji coba ini sebagai bentuk komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung program pemerintah terkait net zero emission,” tutur Edwin.
PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Sintang sukses memproduksi listrik menggunakan 100% biomassa cangkang sawit dan woodchip. Nilai kalori woodchip cukup tinggi yaitu mencapai 3.700-4.000 kkal/kg. (ANG)