KUALA LUMPUR – Setelah lima tahun menjadi observer atau pengamat Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Honduras akhirnya ditetapkan menjadi anggota Negara Produsen Minyak Sawit (CPOPC). Honduras adalah negara ketiga yang bergabung di CPOPC dan menjadi negara Amerika Latin pertama yang bergabung di CPOPC.
Indonesia dan Malaysia menyambut baik kehadiran Honduras. “Ini menjadi sejarah karena dalam waktu dekat kita juga menambah Papua Nugini sebagai anggota,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto dalam pertemuan CPOPC ke-11 di Kuala Lumpur pada 17 Mei 2023.
Pertemuan CPOPC dipimpin Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perkebunan dan Komoditas (MPC) Malaysia Dato’ Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof dan dihadiri oleh Menko Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto. Sedangkan Menteri Pertanian dan Peternakan Honduras Laura Suazo Torres berpartisipasi secara virtual.
Honduras merupakan salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di Amerika Tengah. Negara ini memiliki asosiasi pengusaha sawit, Asosiasi Produsen Minyak Sawit Honduras atau Association of Palm Oil Producers of Honduras (AIPAH) yang dipimpin oleh Hector Castro. Di sisi lain, parlemen negara ini juga memiliki komisi khusus yang menangani hal-hal terkait industri sawit yang dipimpin oleh Omar Palacio.
Selama ini, hubungan antara Indonesia-Malaysia dan Honduras cukup erat di sektor sawit. Pada Maret 2023 lalu, Indonesia dan Malaysia melalui CPOPC mengirim bantuan lebih dari 100.000 bibit kelapa sawit yang berkecambah untuk membantu ratusan petani kecil Honduras yang terkena dampak badai pada tahun 2020 lalu.
“Inisiatif donasi ini sangat tepat untuk menunjukkan komitmen kami dalam kolaborasi dan solidaritas diantara negara-negara penghasil minyak sawit,” kata Menko Airlangga. Hubungan Indonesia ke Honduras yang beribukota di Tegucigalpa dilakukan melalui Kantor Kedutaan Besar RI di Panama. Indonesia hanya menempatkan Konsul Kehormatan di Tegucigalpa untuk mengurus semua hubungan kedua negara.
CPOPC akan terus mendorong industri minyak sawit yakni fokus pada pengembangan petani kecil dengan meningkatkan penyerapan produk di dalam negeri serta mendorong percepatan hilirisasi. Penguatan aspek keberlanjutan kelapa sawit melalui skema sertifikasi nasional yakni ISPO dan MSPO juga terus dilakukan, terlebih saat ini Sekretariat CPOPC telah mengeluarkan Global Framework Principles for Sustainable Palm Oil (GFP-SPO). (AFA)