MAKASSAR – Tidak lama lagi Sulawesi Selatan bakal memiliki pabrik pupuk organik yang diolah dari limbah kelapa sawit. Pembangunan pabrik ini merupakan hasil kerjasama antara PT Sulsel Citra Indonesia (badan usaha milik pemerintah daerah Sulawesi Selatan) bersama PT Perkebunan Nusantara dan investor dari Malaysia.
PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) akan menyiapkan kebutuhan dana sepenuhnya. Sedangkan investor dari Malaysia bertanggung jawab atas teknologi pengolahan yang didatangkan dari Jerman. Adapun PTPN sebagai pemasok bahan baku berupa limbah sawit.
Plt Direktur Utama SCI Machmud Achmad menyatakan pabrik pupuk organik hasil limbah sawit ini dibangun karena perkembangan industri sawit di daerahnya cukup signifikan. Saat ini ada dua pabrik kelapa sawit di Sulsel yakni di Luwu Utara yang dikelola CSI dan di Luwu Timur yang dikeloal bekerjasama dengan PT Bumi Maju Sawit.
Selama ini, kapasitas giling pabrik sawit di Luwu Utara dan Luwu Timur mencapai 600 ton TBS per hari atau sekitar 30 ton per jam. Luas lahan sawit yang dikelola mencapai 35.373 hektare yang berada di Luwu Utara, Luwu Timur, Wajo dan Enrekang.
Kepala PTPN 1 Regional 8 Desmanto menyampaikan pihaknya menyiapkan limbah kelapa sawit untuk dikelola perusahaan menjadi pupuk. “Limbah cair akan kami treatment,” kata Desmanto.
Koordinator investor Malaysia, Mohd Emir Mavani mengatakan semua yang akan dilakukan ini dapat kembali ke petani. “Kita akan menjual pupuk dengan harga yang mereka beli. Bukan hanya di sawit tapi juga padi dan lain-lain,” jelas Emir Mavani.
Mohd Emir Mavani Abdullah merupakan Mantan CEO Felda Global, perusahaan pertanian dan komoditas pertanian global yang berbasis di Malaysia. Perusahaan ini memproduksi produk perkebunan sawit dan karet, oleokimia dan gula. (NYT)