JAKARTA – Sebagai salah satu limbah pengolahan kelapa sawit, tandan kosong kelapa sawit atau tankos rupanya punya banyak manfaat besar. Selain menjadi kompos untuk menyuburkan tanah dan bahan bakar, tankos punya unsur lain yang sangat bermanfaat untuk perumahan atau bangunan lain sipil lainnya. Bayangkan, setiap hektar lahan sawit akan menghasilkan 23,3 ton serabut sebagai bahan baku penguatan plafon.
Pemanfaatan tankos untuk plafon rumah ini merupakan hasil penelitian Ahmad, Ph.D dari Politenik Negeri Ujung Pandang. Riset yang berfokus pada pemanfaatan komposit tankos ini dirangkum dalam buku Grant Riset Sawit 2024 dengan judul Pengembangan Komposit Campuran (Hybrid) Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Glass yang Diperkuat Polister untuk Aplikasi Plafon Rumah.
Baca Juga: Membuat Gula Cair dari Batang Sawit Tua
Temuan Ahmad, Ph.D ini disebut dengan Plafon Komposit TKKS Glass sebagai diversifikasi produk pemanfaatan tankos dalam bentuk serat lignoselulosa yang telah dihasilkan pada penelitian ini. Plafon komposit TKKS Glass yang didanai BPDP ini membuktikan secara ilmiah bahwa penambahan serat tankos pada polimer (biokomposit) dengan konsentrasi optimum dapat meningkatkan kekuatan mekanis plafon yang biasa digunakan di struktur sipil seperti tripleks, gipsum, asbes dan PVC.
Untuk menghasilkan serat komposit TKKS Glass ini, Ahmad, Ph.D menggunaka dua metode yakni metoed pres dan vakum. Penelitian ini menghasilkan prototipe plafon komposit serat TKKS Glass dalam bentuk lembaran plafon dengan ukuran 100 x 50 x 4 cm. Dengan kadar air dan minyak serat tankos yang digunakan setelah dibersihkan dengan NaOH dan dikeringkan masing-masing 6.06% dan 1.44% dari sebelumnya 40% kadar air dan 3% kadar minyaknya.
Dari dua metode yang diujicoba, metode pres mampu meningkatkan nilai kekuatan mekanik seperti kekuatan tarik, lentur dan impak dibandingkan metode vakum. Selain itu, dari aspek estetika, metode pres menghasilkan permukaan yang sangat rata dibanding metode vakum yang menghasilkan permukaan yang tidak rata (bergelombang). Serat tankos yang di-hybrid dengan serat glass dengan komposisi 40% : 60% resin ternyata meningkatkan kekuatan mekanik seperti kekuatan tarik, lentur dan impak.
Baca Juga: Tiga Strategi Kembangkan Budidaya Kelapa di Indonesia
Meski terbukti memberikan nilai tambah pada kekuatan, estetika, kelenturan dan fungsinya, hasil penelitian ini masih membutuhkan riset lanjutan dengan menggunakan serat tankos yang lebih teratur untuk meratakan nilai kekuatan mekanik permille meternya.
Meski demikian, hasil awal penelitian ini sudah membuktikan potensi lain dari tankos yang tidak hanya untuk kompos dan bahan bakar. Pemanfaatan tankos sebagai serat komposit untuk plafon struktur bangunan sipil tentu sangat berguna. Apalagi setiap hektar lahan sawit menghasilkan 23,3 ton serat sawit setiap tahun. Lanjutan riset ini diharapkan dapat mendorong strategi di bidang riset material maju nasional sampai pada produk scale up industri untuk kemandirian teknologi hilir dan bahan baku. (NYT)