JAKARTA – Promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) selama bulan Ramadhan 2024. Melalui kegiatan ini, ratusan santri dan anak yatim piatu mendapatkan pemahaman manfaat positif sawit bagi perekonomian, sosial, dan lingkungan.
“Saat ini minyak sawit menghadapi persoalan imej dan citranya di mata masyarakat. Padahal, komoditas ini juga melibatkan petani dan koperasi di dalamnya, jadi tidak benar apabila kelapa sawit diidentikkan dengan konglomerasi,” ujar Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga.
Sahat Sinaga mengatakan produk hilir sawit telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, energi, dan oleokimia. Terutama di bulan Ramadhan dan Idul Fitri, kelapa sawit banyak digunakan dan posisinya sulit digantikan oleh minyak nabati lain.
Banyak produk sawit yang membantu santri untuk menjaga kebersihan seperti sabun, shampo, dan deterjen. Termasuk juga digunakan dalam mengolah makanan antara lain minyak goreng dan margarin.
Dijelaskan Sahat, keunggulan sawit tidak terlepas dari kebijakan hilirisasi yang meningkatkan jumlah produk turunan dari 54 jenis di tahun 2007 meningkat ke 179 jenis pada 2023, bahkan kesempatan produk turunan sawit masih terbuka luas untuk dikembangkan.
Dalam rangka mempromosikan kebaikan sawit di bulan Ramadhan, Forwatan telah mendistribusikan ratusan bantuan kepada Pesantren, Masjid, dan Yayasan Yatim Piatu di wilayah Jakarta, Bogor, dan Depok.
Ketua Forwatan Yuwono Nugroho menjelaskan aksi sosial ini dapat terlaksana berkat dukungan tiga asosiasi hilir sawit yaitu APROBI, GIMNI, dan APOLIN. Kerja sama ini telah terjalin baik semenjak 4 tahun lalu yang ditujukan membantu masyarakat kurang mampu, santri, dan anak yatim piatu.
“Harapan kami, kerja sama yang berjalan baik ini antara GIMNI, APROBI, dan APOLIN bersama Forwatan dapat terus berlanjut ke depannya. Karena kegiatan ini juga disertakan mempromosikan aspek positif sawit kepada masyarakat,” urai Yuwono yang akrab dipanggil Ibnu.
Dalam kesempatan tersebut, Pengurus Yayasan Al Mukhlisin Cibubur, Ustad Bambang Sundawa memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan bakti sosial Forwatan. Pasalnya, bantuan dari pihak Forwatan sudah rutin diberikan kepada pihak Yayasan semenjak tiga tahun lalu.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Forwatan yang berkenan hadir dan memberikan bantuan bagi kegiatan anak-anak yatim. Begitu pula apresiasi setinggi-tingginya kepada asosiasi sawit lain seperti GIMNI, APOLIN, dan APROBI yang turut mendukung kegiatan sosial ini. Harapan kami industri sawit memberikan keberkahan bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan Pengurus Yayasan Nurul Huda, Ustad Yusuf yang mengakui bahwa bantuan ini sangat bermanfaat untuk membantu anak-anak yatim piatu yang bernaung di yayasannya. “Harapan kami bahwa kelapa sawit membawa manfaat dan keberkahan bagi bangsa Indonesia, karena produk-produknya digunakan seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.
Sekjen Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) Ernest Gunawan sangat mendukung kegiatan bakti sosial Forwatan yang telah berlangsung setiap tahunnya untuk membantu santri dan masyarakat kurang mampu. Melalui kegiatan ini, pemangku kepentingan sawit dapat melakukan promosi sisi positif sawit termasuk peranan biodiesel untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) Norman Wibowo mengatakan kolaborasi antara asosiasi hilir sawit dengan media sangatlah penting supaya sawit tidak dipojokkan dengan isu dan informasi negatif di dalam negeri. Apalagi selama pandemi covid-19, kelapa sawit digunakan sebagai salah satu bahan baku produk sanitasi dan farmasi yang sangat membantu masyarakat Indonesia. (ANG)