ACEH SINGKIL — Apical, pengolah minyak nabati terkemuka di dunia, bekerja sama dengan Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) dan Muspida Aceh Singkil, menyerahkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) kepada 160 petani swadaya dan merayakan panen perdana madu Trigona di Kantor Pusat Kabupaten Danau Paris di Aceh Singkil, Rabu (21/8/2024).
Pencapaian ini merupakan tonggak penting dalam program Sustainable Living Village (SLV) atau Desa Hidup Berkelanjutan, sebuah inisiatif inklusif pemangku kepentingan yang mengembangkan model penghidupan berkelanjutan melalui kolaborasi dengan mitra, komunitas, dan masyarakat desa.
Sugiantoro, CSR Manager Apical mengatakan, program SLV menunjukkan komitmen perusahaan terhadap upaya pemerintah daerah untuk memproduksi minyak sawit berkelanjutan. Dengan memberikan pelatihan kepada petani kecil mengenai Praktik Pertanian yang Baik (GAP) dan mendukung sertifikasi STDB, Apical mempercepat agenda Kementerian Pertanian untuk menciptakan rantai pasokan yang lebih inklusif.
Baca Juga: Apical Gandakan Kapasitas Refinery di Padang
“Sekaligus memungkinkan petani untuk dapat mengakses berbagai sumber daya pemerintah, termasuk distribusi benih, inisiatif peremajaan (replanting), pemasaran, dan dukungan dan pendanaan. Ini merupakan langkah penting bagi para petani untuk mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO),” kata Sugiantoro.
Ketua Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, Country Director IDH, Nassat Idris, menambahkan, kemitraan publik dan swasta adalah esensi inti dalam mencapai visi kabupaten mengenai Produksi, Perlindungan, dan Inklusi (PPI compact). Program SLV sebagai program unggulan di bawah perjanjian PPI yang didanai bersama antara IDH dan Apical telah mencapai kemajuan dalam membangun model penghidupan berkelanjutan yang terukur di perbatasan kawasan perlindungan.
“Setelah itu, kami akan mendorong skalabilitas model SLV ke lanskap yang lebih luas dengan menyelaraskan pembelajaran yang didapat ke dalam implementasi Peta Jalan Minyak Sawit Berkelanjutan Provinsi Aceh,” kata Nassat Idris.
Baca Juga: Apical Gandeng Cepsa Bangun Pabrik Biofuel Rp20,3 Triliun di Spanyol
Petani dari enam desa yakni Desa Biskang, Sikoran, Suka Jaya, Kuala Baru Sungai, Teluk Rumbia, dan Napagaluh juga merayakan panen perdana madu Trigona di acara yang sama. Budidaya lebah madu Trigona diperkenalkan sebagai bagian dari program SLV untuk memberikan mata pencaharian alternatif dan berkelanjutan bagi petani serta mendiversifikasi peluang pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Asisten 2 Bidang Perekonomian, Faisal yang mewakili Pj Bupati Aceh Singkil, mengapresiasi Apical dan IDH atas kontribusi yang telah dilakukan. “Kami menyampaikan apresiasi kepada Apical, IDH, dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat atas upaya visioner mereka dalam memberdayakan masyarakat Aceh Singkil. Program SLV merupakan wujud komitmen kolektif kita dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Syafii Rambe, petani madu Trigona dari Desa Biskang mengatakan pelatihan yang komprehensif dalam hal budidaya, pemanenan dan pemasaran madu Trigona menjadikan keterampilannya berkembang. “Kami bersyukur atas inisiatif ini yang dapat meningkatkan perekonomian desa kami,” kata Syafii.
Diluncurkan pada Februari 2023 di Aceh Singkil, Program SLV mencakup empat inisiatif utama yakni meningkatkan penghidupan, melindungi hutan, mendorong transformasi rantai pasokan, dan mendukung kolaborasi lanskap melalui Perjanjian Produksi, Perlindungan, dan Inklusi (PPI). Inisiatif yang disesuaikan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan tujuan membangun kapasitas dan memberdayakan masyarakat lokal melalui kemitraan dengan organisasi seperti Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) dan Forum Konservasi Leuser (FKL). (SDR)