JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Sekjen Gapki) Lolita Bangun menegaskan arti penting Nigeria sebagai mitra strategis Indonesia, termasuk dalam konteks perdagangan minyak sawit. Kata Lolita, Nigeria terbukti menjadi tempat yang menguntungkan untuk investasi.
“Perusahaan dengan merek Indomie telah sukses selama bertahun-tahun di Nigeria. Itu juga merupakan bukti hubungan baik antara Indonesia dan Nigeria,” kata Lolita di Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
Menurut Lolita, menjaga hubungan yang baik dengan Nigeria juga bermanfaat untuk meningkatkan investasi dengan memberikan konsultasi kepada prospek investor Indonesia dalam mengantisipasi tantangan yang dihadapi di pasar Nigeria.
Baca Juga: Indonesia Perluas Pasar Minyak Sawit ke Afrika
Saat ini, total ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Afrika mencapai 4,2 juta ton pada 2023, dengan 94.000 ton di antaranya dikirim ke Nigeria. Mengingat kebutuhan minyak sawit di Nigeria terus meningkat dan letaknya yang strategis sebagai jalur perdagangan utama di Afrika, ekspor minyak sawit Indonesia ke Nigeria memiliki potensi besar untuk terus ditingkatkan.
Dalam kesempatan misi dagang ke Nigeria, Lolita Bangun mewakili Gapki memberikan pemaparan kepada masyarakat tentang manfaat minyak sawit bagi kesehatan karena kandungan lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang, penggunaan minyak sawit selama 24 jam, dan kondisi perkebunan sawit di Indonesia.
Pemaparan tentang kemajuan minyak sawit karena penelitian dan pengembangan di Indonesia yang membuat pohon kelapa sawit dapat matang setelah 3-4 tahun, sedangkan di Nigeria biasanya membutuhkan waktu 10 tahun, telah menimbulkan pertanyaan dari hadirin dan menunjukkan minat mereka untuk mencoba bibit dari Indonesia.
Baca Juga: Didiskriminasi Eropa, Indonesia Siap Alihkan Ekspor CPO ke Afrika
Lolita juga menunjukkan efek berganda yang diberikan kelapa sawit bagi kehidupan petani kecil untuk mengentaskan kemiskinan, sehingga dapat mengangkat perekonomian rakyat setelah dijajah selama 350 tahun.
Ia juga menunjukkan neraca perdagangan Indonesia dan Nigeria, yang mana Nigeria unggul. Ekspor kelapa sawit ke Nigeria yang meningkat juga dapat menjadi keuntungan bagi Nigeria untuk memenuhi tingginya permintaan minyak kelapa sawit dan turunannya termasuk ke negara tetangga Nigeria.
Dia berharap Indonesia dan Nigeria suatu saat dapat membentuk satu suara bersama di dalam CPOPC (Council for Palm Oil Producing Countries) dan bergandengan tangan untuk menghadapi kampanye negatif. (LIA)