Close Menu
Sawit Kita

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Produktivitas dan Hilirisasi Kunci Masa Depan Sawit Nasional

    13 November 2025

    EUDR Tak Sejalan dengan Prinsip Keberlanjutan Internasional

    13 November 2025

    Menteri PPN/Kepala Bappenas: Sawit Motor Energi Terbarukan

    13 November 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Sawit KitaSawit Kita
    • Home
    • Sawit

      Produktivitas dan Hilirisasi Kunci Masa Depan Sawit Nasional

      13 November 2025

      EUDR Tak Sejalan dengan Prinsip Keberlanjutan Internasional

      13 November 2025

      Menteri PPN/Kepala Bappenas: Sawit Motor Energi Terbarukan

      13 November 2025

      Airlangga Tegaskan Sawit Jadi Pilar Ekonomi dan Energi Bersih

      13 November 2025

      GAPKI Ungkap Tiga Tantangan Industri Sawit, Apa Saja Itu?

      13 November 2025
    • Klinik

      Grant Riset Sawit 2025: 55 Proposal Lolos Seleksi Presentasi

      11 November 2025

      Mengenal Tandan Partenokarpi dan Cara Pengendaliannya

      27 Februari 2025

      Apakah Pupuk Hayati Cocok untuk Sawit?

      30 November 2024

      Ini Manfaat Asam Humat untuk Tingkatkan Produksi Sawit

      25 November 2024

      Sekat Kanal di Lahan Gambut Tekan Emisi Gas Karbondioksida

      13 September 2024
    • Pertanian

      ‘Bom Waktu’ Stok Jumbo Beras Bulog

      11 November 2025

      Catatan Setahun Prabowo-Gibran di Bidang Pangan

      20 Oktober 2025

      Harapan untuk Pemerintah 

      6 Oktober 2025

      Ongkos Eksperimentasi Penyerapan Gabah Semua Kualitas

      6 Oktober 2025

      Aspekpir Ubah Limbah Sawit Jadi Biochar

      27 September 2025
    • Indepth

      ‘Bom Waktu’ Stok Jumbo Beras Bulog

      11 November 2025

      Melihat Bekantan dan Tanaman Endemik di Hutan Konservasi Astra Agro

      3 November 2025

      Digitalisasi Astra Agro Jadi Kunci Ketelusuran Sawit

      2 November 2025

      39% Lahan Sitaan Satgas PKH Tak Ada Tanaman Sawit

      27 Oktober 2025

      B50 Gerus Neraca Perdagangan Rp18,15 Triliun

      21 Oktober 2025
    • Inovasi

      Tim BiFlow ITS Surabaya Juara Kompetisi Inovasi Digital Sawit

      13 November 2025

      Grant Riset Sawit 2025: 55 Proposal Lolos Seleksi Presentasi

      11 November 2025

      Astra Agro Kenalkan Digitalisasi Perkebunan Sawit ke Mahasiswa Agribisnis IPB

      6 November 2025

      Astra Agro Bangun 10 Methan Capture hingga 2030

      3 November 2025

      Digitalisasi Astra Agro Jadi Kunci Ketelusuran Sawit

      2 November 2025
    • Nasional

      ‘Bom Waktu’ Stok Jumbo Beras Bulog

      11 November 2025

      Kasus Ekspor Limbah Sawit: 20 Orang Diperiksa!

      10 November 2025

      Modus Curang Ekspor Produk Sawit: 282 Wajib Pajak Bakal Diperiksa

      7 November 2025

      Mitra Mentari Sentosa Diduga Manipulasi Ekspor Sawit

      7 November 2025

      Kasus Ekspor CPO, Musim Mas dan Permata Hijau Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil

      6 November 2025
    • Kisah
    • Korporasi

      ⁠Direktur Astra Agro Tingning Sukowignjo Menangkan Women in SDGs Action Award 2025

      13 November 2025

      ‘Bom Waktu’ Stok Jumbo Beras Bulog

      11 November 2025

      Kasus Ekspor Limbah Sawit: 20 Orang Diperiksa!

      10 November 2025

      Modus Curang Ekspor Produk Sawit: 282 Wajib Pajak Bakal Diperiksa

      7 November 2025

      Mitra Mentari Sentosa Diduga Manipulasi Ekspor Sawit

      7 November 2025
    • Hilir

      UKM dan Koperasi Jadi Pemicu Kemajuan Sawit

      24 Oktober 2025

      Jadikan Harga CPO dan Minyak Bumi sebagai Acuan dalam Penerapan Mandatori Biodiesel

      20 Oktober 2025

      Eropa Banding Putusan WTO soal Sengketa Biodiesel, Mendag: Hanya Ulur Waktu

      7 Oktober 2025

      Harga Biodiesel Oktober Turun Jadi Rp13.921/Liter

      7 Oktober 2025

      PLN Ubah Limbah Sawit Jadi Listrik

      19 Agustus 2025
    Button
    Sawit Kita
    Home » Ini Loh Fungsi Burung Hantu di Kebun Sawit
    Berita Terbaru

    Ini Loh Fungsi Burung Hantu di Kebun Sawit

    Burung hantu dipelihara untuk memangsa tikus yang menjadi hama tanaman kelapa sawit.
    By Redaksi SawitKita11 September 2024127 Views
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Email WhatsApp
    Burung hantu/serak jawa
    Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp Copy Link

    JAKARTA – Di perkebunan kelapa sawit jamak dijumpai burung hantu (Tyto alba). Burung malam nan buas ini sengaja dipelihara untuk membantu menjaga kebun sawit. Kok bisa?

    Salah satu hama yang merusak tanaman sawit adalah tikus (Rattus Sp). Hewan pengerat ini memakan pangkal pelepah sawit muda atau memakan brondolan dari tandannya.

    Serangan hama tikus menjadi perhatian bagi para praktisi perkebunan kelapa sawit baik petani maupun perusahaan. Seekor tikus dapat merusak 5-6 pokok per hari, sehingga ini merupakan ancaman serius bagi pekebun sawit bila populasi tikus di kebun sawit tidak dapat dikendalikan.

    Baca Juga:
    Lembaga Ini Sebar Ratusan Miliar Beasiswa, Kuotanya 3.000 Orang

    Padahal tikus memiliki siklus hidup 1,5 – 2 tahun, masa kehamilan 3 minggu, melahirkan 3-6 kali dalam setahun dan menghasilkan 7-8 anak per kelahiran. Populasi tikus dapat berkembangbiak dengan cepat karena seekor tikus betina dapat melahirkan 21-48 ekor dalam satu tahun.

    Mengenal Burung Hantu Tyto Alba

    Tyto Alba, yang juga dikenal dengan sebutan Serak Jawa, merupakan salah satu spesies burung hantu yang berukuran besar dan mudah dikenali karena warna bulunya yang unik. Bulu Tyto Alba berwarna putih dengan tepian berwarna coklat serta bertekstur lembut. Bentuk wajahnya yang unik menyerupai jantung serta mata yang tajam menghadap ke depan menjadi ciri khas Tyto Alba yang mudah sekali dikenali.

    Tyto Alba memiliki kepala besar, kekar, dan bulat. Mata yang tajam dipengaruhi dari iris matanya yang berwarna hitam. Hampir keseluruhan badannya berwarna putih, termasuk paruhnya. Tyto Alba memiliki tanda tersendiri pada bagian sayap dan punggung yang mengkilat.

    Nah, karena matanya yang tajam ini Tyto Alba dimanfaatkan sebagai penjaga perkebunan. Selain matanya yang tajam, ternyata Tyto Alba termasuk hewan nokturnal yang aktivitasnya banyak dilakukan di malam hari.

    Baca Juga:
    Biar Riset Sawit Aplikatif, Ini yang Dilakukan BPDPKS

    Mata yang tajam juga membantu melihat meskipun dengan cahaya yang minim. Tentu saja dipengaruhi oleh struktur mata dengan pupil yang besar serta retina yang tersusun dari sel unik yang memberikan efek pengelihatan monokromatik. Wah, dengan ciri mata seperti itu tidak heran kemampuan melihat dalam gelap Tyto Alba lebih banyak 3-4x dibandingkan kemampuan manusia!

    Tidak berhenti di mata saja. Ada bagian tubuh Tyto Alba yang menguntungkan untuk petani, yaitu telinga dan sistem pendengarannya. Tyto Alba memiliki kemampuan mendengar di atas rata-rata.

    Tentunya dipengaruhi oleh struktur lubang telinga yang diselubungi oleh lapisan fleksibel dari bulu pendek. Fungsi lapisan tersebut sebagai keping pemantul suara, sehingga Tyto Alba mampu mengetahui lokasi mangsa dengan akurasi yang tinggi meskipun tanpa cahaya.

    Apa Peran Burung Hantu Tyto Alba?

    Keberadaan Tyto Alba di perkebunan kelapa sawit sangatlah menguntungkan bagi petani kelapa sawit. Diciptakan memiliki pengelihatan dan pendengaran yang tajam menjadi bekal utama untuk melakukan observasi secara berkala di malam hari untuk mencari mangsa.

    Mangsa yang diincar di perkebunan kelapa sawit biasanya tikus dan hewan kecil lainnya. Hama tikus mengincar buah kelapa sawit yang matang, sehingga mempengaruhi kualitas serta kuantitas produksi buah kelapa sawit.

    Tikus dan Tyto Alba sama-sama hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Tyto Alba dapat menyerang musuhnya secara diam-diam dan mematikan. Bahkan Tyto Alba tidak segan mencabik mangsanya atau menelan utuh. Ada bagian yang tidak dimakan dari mangsanya seperti bulu dan tulang kemudian dimuntahkan kembali dalam bentuk pelet.

    Keuntungan Mengendalikan Hama dengan Tyto Alba

    Ada banyak cara pengendalian hama tikus di perkebunan kelapa sawit, salah satunya menggunakan rodentisida. Rodentisida termasuk pestisida yang penggunaannya apabila terlalu banyak akan merugikan tanaman kelapa sawit serta lingkungannya. Selain itu, penggunaan rodentisida akan menambah biaya produksi kelapa sawit dibandingkan dengan Tyto Alba.

    Tyto Alba hanya memerlukan 1 kandang untuk mengawasi tiap 25 hektare perkebunan kelapa sawit. Kandangnya pun terbuat dari bahan yang mudah dan murah, seperti triplek, papan kayu, seng, dan sekat

    Nah itulah ulasan mengenai hewan yang dikenal sebagai penjaga kebun kelapa sawit, burung hantu Tyto alba, tertarik memeliharanya? (ANG)

    burung hantu Hama Sawit serak jawa tikus
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp
    Redaksi SawitKita
    • Facebook

    Related Posts

    Berita Terbaru

    Produktivitas dan Hilirisasi Kunci Masa Depan Sawit Nasional

    13 November 2025
    Berita Terbaru

    EUDR Tak Sejalan dengan Prinsip Keberlanjutan Internasional

    13 November 2025
    Berita Terbaru

    Menteri PPN/Kepala Bappenas: Sawit Motor Energi Terbarukan

    13 November 2025
    Top Posts

    Satgas PKH Sita 47.000 Lahan Sawit DL Sitorus di Sumut

    24 April 202528,333 Views

    Ini Perbedaan Antara Pupuk Phonska dan Phonska Plus

    15 November 20239,217 Views

    Pupuk Dolomit untuk Sawit, Cocokkah?

    13 Juni 20237,529 Views

    Tekan Emisi Global, Program B40 Dipuji Malaysia

    7 Maret 20253,542 Views

    Genggam Aset Rp42,6 Triliun, Sinar Mas Jadi Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia

    31 Oktober 20233,095 Views
    Stay In Touch
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • WhatsApp
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    Facebook Instagram X (Twitter) LinkedIn Telegram WhatsApp
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    © 2025 SawitKita. Made by MR.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.