JAKARTA – Cangkang kelapa sawit ternyata memiliki banyak manfaat yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Kalau selama ini lebih banyak digunakan untuk bahan bakar tungku, rupanya limbah kelapa sawit ini bisa dikonversi menjadi bahan beton ringan. Produk hasil daur ulang cangkang sawit ini diberi nama PalmCrete@. Dibuat berdasarkan hasil penelitian Tim Riset dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Sotya Astutiningsih.
Penelitian tentang manfaat cangkang kelapa sawit sebagai bahan beton ringan mendapat dukungan dari BPDPKS. Hasil riset dituangkan dalam buku Grant Riset Sawit 2023 dengan judul makalah PalmCrete (Beton Sawit: Pemanfaatan Upcycle Cangkang Kelapa Sawit (Palm Kernel Shell) Sebagai Agregator Beton Ringan Menuju Ekonomi Sirkular. Riset yang didanai oleh BPDPKS ini dimulai pada 2021.
Baca Juga: Dengan Sawit Indonesia Jadi Produsen Bahan Baku Personal Care Terbesar
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa cangkang sawit dapat dikategorikan sebagai material berbasis kayu. Bahan ini memiliki kekerasan yang tinggi dengan nilai 26,9 skala kekerasan berdasarkan metode Vickers. Jika diukur dengan metode Vickers, kekerasan cangkang sawit mendekati kekerasan logam emas murni. Selain kekerasan yang tinggi, cangkang juga mengandung bio-oil yang bersifat mengawetkan sehingga tidak dimakan oleh rayap.
Beton adalah material komposit yang tersusun atas agregat (kerikil) yang diikat oleh pasir dan pasta semen. Agregat yang biasa digunakan pada beton normal berupa pecahan batu alam. Beton normal yang dihasilkan biasanya punya berat jenis sekitar 2400 kg/m3. Adapun beton dengan agregat cangkang kelapa sawit yang dinamakan PalmCrete® memiliki berat jenis sekitar 1850-1900 kg/m3.
Menurut Sotya Astutiningsih, PalmCrete® memiliki kekuatan rata-rata 19.1 MPa (pengujian berdasarkan standar ASTM C-39 / SNI-1974-2011). Kekuatan ini setara beton biasa yang bisa dipakai pada struktur bangunan sederhana seperti rumah. Pengujian secara eksperimen dengan menggunakan korelasi citra digital (Digital Image Correlation/DIC) dilakukan pada benda uji kubus 15 cm dengan pembebanan tekan.
Selain itu, metode DIC juga dilakukan pengujian sawit untuk balok bertulang dengan dimensi 15 cm x 25 cm x 300 cm dengan pembebanan semi siklik. Teknik DIC memungkinkan untuk memperoleh data pengamatan bukan retak pada balok beton cangkang. Hasil analisis ini menunjukkan PalmCrete® berperilaku seperti halnya beton normal pada pembeban lentur empat titik.
Baca Juga: Ini Teknologi Pembuat Carbon Black dari Biomassa Sawit
Pada pembebanan semi siklik, PalmCrete® menunjukkan sifat keuletan (ductility) yang lebih tinggi dari beton biasa. Hal ini mengindikasikan potensi beton yang lebih tahan terhadap beban gempa. Kelebihan lain beton dari cangkang sawit adalah sifatnya yang pervious (lolos air) yang berpotensi dapat diaplikasikan sebagai paving block dengan pengaliran. Tapi, hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut dan mendalam untuk potensi pemanfaatannya.
Beton ringan dari cangkang sawit ini diperkenalkan pertama kali dalam Semarak Usaha Kecil Mikro dan Koperasi (UKMK) Sawit 2024 yang diadakan oleh BPDPKS pada 1-3 Agustus 2024, di Makassar.
Menurut Sotya, kelapa sawit merupakan tanaman yang hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah cangkang dari buah ini. (NYT)