Close Menu
Sawit Kita

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Pakar Sayangkan Dugaan Kebun Sawit Picu Banjir di Sumatera

    4 Desember 2025

    GAPKI Bantu Korban Siklon Tropis Senyar melalui Kementan

    4 Desember 2025

    Industri Sawit Berkomitmen terhadap Hak Anak dan Pekerja Perempuan

    2 Desember 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Sawit KitaSawit Kita
    • Home
    • Sawit

      Pakar Sayangkan Dugaan Kebun Sawit Picu Banjir di Sumatera

      4 Desember 2025

      GAPKI Bantu Korban Siklon Tropis Senyar melalui Kementan

      4 Desember 2025

      Industri Sawit Berkomitmen terhadap Hak Anak dan Pekerja Perempuan

      2 Desember 2025

      Pejabat Eselon 1 Kementan Dirombak, Suwandi Jadi Sekjen

      28 November 2025

      GAPKI Perkuat Kemitraan Global 

      28 November 2025
    • Klinik

      Grant Riset Sawit 2025: 55 Proposal Lolos Seleksi Presentasi

      11 November 2025

      Mengenal Tandan Partenokarpi dan Cara Pengendaliannya

      27 Februari 2025

      Apakah Pupuk Hayati Cocok untuk Sawit?

      30 November 2024

      Ini Manfaat Asam Humat untuk Tingkatkan Produksi Sawit

      25 November 2024

      Sekat Kanal di Lahan Gambut Tekan Emisi Gas Karbondioksida

      13 September 2024
    • Pertanian

      Pejabat Eselon 1 Kementan Dirombak, Suwandi Jadi Sekjen

      28 November 2025

      Catatan Produksi Beras 2025

      24 November 2025

      ‘Bom Waktu’ Stok Jumbo Beras Bulog

      11 November 2025

      Catatan Setahun Prabowo-Gibran di Bidang Pangan

      20 Oktober 2025

      Harapan untuk Pemerintah 

      6 Oktober 2025
    • Indepth

      ‘Bom Waktu’ Stok Jumbo Beras Bulog

      11 November 2025

      Melihat Bekantan dan Tanaman Endemik di Hutan Konservasi Astra Agro

      3 November 2025

      Digitalisasi Astra Agro Jadi Kunci Ketelusuran Sawit

      2 November 2025

      39% Lahan Sitaan Satgas PKH Tak Ada Tanaman Sawit

      27 Oktober 2025

      B50 Gerus Neraca Perdagangan Rp18,15 Triliun

      21 Oktober 2025
    • Inovasi

      Tim BiFlow ITS Surabaya Juara Kompetisi Inovasi Digital Sawit

      13 November 2025

      Grant Riset Sawit 2025: 55 Proposal Lolos Seleksi Presentasi

      11 November 2025

      Astra Agro Kenalkan Digitalisasi Perkebunan Sawit ke Mahasiswa Agribisnis IPB

      6 November 2025

      Astra Agro Bangun 10 Methan Capture hingga 2030

      3 November 2025

      Digitalisasi Astra Agro Jadi Kunci Ketelusuran Sawit

      2 November 2025
    • Nasional

      Pakar Sayangkan Dugaan Kebun Sawit Picu Banjir di Sumatera

      4 Desember 2025

      GAPKI Bantu Korban Siklon Tropis Senyar melalui Kementan

      4 Desember 2025

      Nila Riana Perempuan Pertama Pimpin APINDO Riau

      1 Desember 2025

      Minyak Goreng Impor Ilegal Masuk Lewat Batam

      26 November 2025

      Manipulasi Ekspor Produk Sawit, Kejagung Periksa 40 Orang

      24 November 2025
    • Kisah
    • Korporasi

      Astra Agro Bukukan Capaian Pengurangan Emisi GRK

      28 November 2025

      Sawit Sumbermas Akuisisi Saham SML Rp1,6 Triliun

      27 November 2025

      POSCO Akuisisi Sampoerna Agro Senilai Rp9,44 Triliun

      24 November 2025

      Dukung Transisi Hijau Industri Sawit, BNI Rilis ESG Advisory

      20 November 2025

      Sawit Sumbermas Sarana Dapat Kredit Rp5,2 Triliun 

      20 November 2025
    • Hilir

      Program Biodiesel Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja

      14 November 2025

      UKM dan Koperasi Jadi Pemicu Kemajuan Sawit

      24 Oktober 2025

      Jadikan Harga CPO dan Minyak Bumi sebagai Acuan dalam Penerapan Mandatori Biodiesel

      20 Oktober 2025

      Eropa Banding Putusan WTO soal Sengketa Biodiesel, Mendag: Hanya Ulur Waktu

      7 Oktober 2025

      Harga Biodiesel Oktober Turun Jadi Rp13.921/Liter

      7 Oktober 2025
    Button
    Sawit Kita
    Home » Mahasiswa Udayana Diharapkan Jadi Agen Informasi Sawit ke Turis Asing di Bali
    Berita Terbaru

    Mahasiswa Udayana Diharapkan Jadi Agen Informasi Sawit ke Turis Asing di Bali

    “Masyarakat Eropa bilang sawit tidak sustainable, faktanya hanya sawit yang punya sertifikasi sustainability seperti ISPO, MSPO, RSPO. Sedangkan minyak rapeseed, minyak bunga matahari (sun flower), minyak kedelai (soybean) tidak punya itu.”
    By Redaksi SawitKita10 November 202319 Views
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Email WhatsApp
    Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp Copy Link

    DENPASAR – Mahasiswa Universitas Udayana diharapkan bisa meluruskan informasi dalam menjawab mitos atau isu negatif sawit kepada turis asing yang mengunjungi Bali. Keberadaannya sangat penting mengingat Bali merupakan ‘jendela’ Indonesia di mata dunia.

    Hal itu diungkapkan Ketua Tim Penyusun dan Sosialisasi buku Mitos vs Fakta Sawit: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Global, Ekonomi, dan Lingkungan Global edisi keempat, Tungkot Sipayung kepada puluhan mahasiswa dari Program Studi Agribisnis Universitas Udayana di Aula Nusantara Agrokomplek Universitas Udayana, Rabu (8/11/2023).

    Menurut Tungkot, meskipun Bali tidak ada kebun sawit, Universitas Udayana menjadi target sosialisasi dalam bedah buku ini, karena terkait banyak hal krusial. “Pertama, Bali adalah jendela Indonesia ke dunia internasional. Mahasiswa di Bali harus memahami sawit dan kontribusinya baik bagi masyarakat Indonesia maupun global,” kata Tungkot.

    Tungkot berharap mahasiswa Udayana dapat menjadi promotor yang menyebarkan informasi kebaikan sawit atau menjawab mitos atau isu sawit kepada turis mancanegara yang mengunjungi Bali.

    “Kedua, hilirisasi sawit ada di Bali. Banyak produk sawit seperti minyak goreng, margarin, sabun, shampoo, conditioner, hingga biodiesel yang digunakan oleh sektor pariwisata di Bali,” kata Tungkot yang juga sebagai Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) ini.

    Pria kelahiran Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ini mengatakan hal itu menunjukkan bahwa pasar produk sawit di Bali sangat besar dan berpotensi masih terus berkembang ke depannya.

    Alasan ketiga, lanjut Tungkot, banyak forum sawit berskala nasional maupun internasional dilaksanakan di Pulau Dewata ini. “Misalnya acara IPOC sebagai konferensi industri sawit terbesar di dunia yang turut mengundang berbagai stakeholder sawit nasional maupun global diselenggarakan setiap tahun di Bali,” ungkap Tungkot.

    Dalam paparannya, Tungkot menekankan bahwa hanya minyak sawit satu-satunya minyak nabati dunia yang memiliki tata kelola berlanjutan dan sistem keberlanjutan. “Masyarakat Eropa bilang sawit tidak sustainable, faktanya hanya sawit yang punya sertifikasi sustainability seperti ISPO, MSPO, RSPO. Sedangkan minyak rapeseed, minyak bunga matahari (sun flower), minyak kedelai (soybean) tidak punya itu,” papar Tungkot.

    Hal tersebut, kata Tungkot, menjadi salah satu isu yang banyak beredar di sosial media. Oleh karena itu, Tungkot berpesan kepada mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti acara bedah buku tersebut untuk selalu melakukan check and re-check atas isu atau mitos sawit yang tersebar di sosial media.

    Di acara yang sama, Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kabul Wijayanto mengungkapkan bahwa sawit merupakan sektor penting bagi perekonomian Indonesia, termasuk sebagai sumber devisa.

    Kabul mengingatkan besarnya peran sawit dan produk turunannya dalam kehidupan umat manusia saat ini. Dia lalu mengutip slogan yang disampaikan Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman saat menjadi pembicara dalam acara ‘19th Indonesia Palm Oil Conference’ di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, pekan lalu. Slogan tersebut berbunyi “No Palm Oil, No Life” atau “Tidak Ada Minyak Sawit, Tidak Ada Kehidupan”.

    Di acara tersebut, Kabul juga mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri sawit saat ini, baik yang berasal dari global maupun domestik. Menurutnya, salah satu penyebab munculnya tantangan tersebut karena ketidaktauan publik global maupun domestic terhadap sawit dan peranannya.

    Kabul menilai banyak masyarakat Eropa tidak mengetahui bahwa pohon sawit memiliki tinggi sekitar 15-18 meter dengan canopy cover yang tinggi. Kondisi fisik pohon sawit tersebut, kata Kabul, dapat berperan sebagai “paru-paru” ekosistem. “Oleh karena itu, kehadiran buku Mitos vs Fakta Sawit Edisi Keempat yang berbasis data dan studi empiris berperan penting dalam mengadvokasi publik,” ujar Kabul.

    Acara bedah Buku Mitos vs Fakta Sawit Edisi Keempat yang diterbitkan oleh PASPI dan BPDPKS ini dilakukan Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Udayana Dr Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya SP M.Agr.

    Acara ini juga melibatkan akademisi dari berbagai program studi di Universitas Udayana sebagai pembedah buku. Mereka yakni Prof Dr Ir Made Antara MS (Dosen Program Studi Agribisnis Faperta), Ni Nyoman Clara Listya Dewi SIP MA (Dosen Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Dr I Wayan Rai Widarta STP MSi (Dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan).

    Gusti Alit Susanta Wirya berpesan kepada mahasiswa Faperta Universitas Udayana untuk memanfaatkan seminar tersebut. Khususnya, kata Gusti Alit, sebagai momentum untuk lebih mengenal sawit sebagai komoditas perkebunan utama bagi Indonesia.

    Di acara itu, para akademisi pembedah juga turut mengapresiasi diterbitkannya buku Mitos vs Fakta Sawit Edisi Keempat. Mereka menilai buku itu dapat dijadikan sebagai bahan edukasi dan literasi scientific-based bagi mahasiswa dan akademisi.

    Selain itu, mereka menilai buku ini juga dapat menjadi bahan diplomasi sawit Indonesia karena memuat informasi terkait kontribusi sawit. Khususnya, kata mereka, dalam peningkatan kesejahteraan petani sawit, sumber devisa bagi Indonesia, dan berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

    Dalam acara bedah buku di Universitas Udayana ini juga diumumkan pemenang lomba konten kreatif sawit kategori video dan infografis yang telah diikuti oleh mahasiswa se-Bali. Karya peserta lomba mengangkat topik-topik dalam Buku Mitos vs Fakta Sawit Edisi Keempat. Hasil karya peserta dapat dilihat di http://palmoilina.asia/program-bedah-buku/mitos-fakta-unud/ (NYT)

     

    CPO Kelapa Sawit Minyak Nabati Minyak Sawit Minyak Sawit Mentah
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp
    Redaksi SawitKita
    • Facebook

    Related Posts

    Berita Terbaru

    Pakar Sayangkan Dugaan Kebun Sawit Picu Banjir di Sumatera

    4 Desember 2025
    Berita Terbaru

    GAPKI Bantu Korban Siklon Tropis Senyar melalui Kementan

    4 Desember 2025
    Berita Terbaru

    Industri Sawit Berkomitmen terhadap Hak Anak dan Pekerja Perempuan

    2 Desember 2025
    Top Posts

    Satgas PKH Sita 47.000 Lahan Sawit DL Sitorus di Sumut

    24 April 202528,341 Views

    Ini Perbedaan Antara Pupuk Phonska dan Phonska Plus

    15 November 20239,284 Views

    Pupuk Dolomit untuk Sawit, Cocokkah?

    13 Juni 20237,544 Views

    Tekan Emisi Global, Program B40 Dipuji Malaysia

    7 Maret 20253,542 Views

    Genggam Aset Rp42,6 Triliun, Sinar Mas Jadi Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia

    31 Oktober 20233,109 Views
    Stay In Touch
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • WhatsApp
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    Facebook Instagram X (Twitter) LinkedIn Telegram WhatsApp
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    © 2025 SawitKita. Made by MR.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.