JAKARTA – Fashion show batik sawit karya para pembatik binaan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) turut memeriahkan penutupan acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025).
GBN tahun ini mengusung tema ‘Bangga Berbatik’, dengan Batik Merawit Cirebon sebagai ikon utama. Acara ini berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan kreatif. Mulai dari workshop batik sawit ramah lingkungan hingga kegiatan kreatif anak-anak turut memeriahkan acara penutupan ini.
Kepala Divisi Kerja Sama BPDP Aida Fitria menjelaskan batik sawit memiliki motif khas seperti daun sawit dan tandan buah segar (TBS), serta sudah mengantongi sertifikat halal. “Produk batik sawit menjawab tantangan masa kini: ramah lingkungan dan halal,” ujar Aida.
Baca Juga: Lilin Batik Berbahan Sawit: Perpaduan Warisan Budaya dan Praktik Keberlanjutan
Dua pembatik binaan BPDP yakni Bambang dari Griya Batik Gresik dan Ikhsan dari Smart Batik Jogja, memamerkan koleksi batik sawit dengan pewarna alami, mulai dari daun suji, kulit kayu mahoni, kayu tegeran, hingga ekstrak akar mangrove. Mereka juga memperkenalkan malam sawit, lilin khusus membatik yang lebih halus, minim bau, ramah lingkungan, dan membuat proses membatik lebih cepat.
“Kalau pakai malam biasa, apalagi pas di ruang tertutup, bisa sesak napas. Tapi, kalau pakai malam sawit itu lebih nyaman, cepat diolah, dan hasilnya fleksibel,” kata Ikhsan.
BPDP memberikan dukungan kepada para pembatik melalui pelatihan, pendampingan, pameran, dan bantuan modal. “Sejak 2023, kami konsisten mengembangkan batik sawit. Pasarnya luar biasa dan menjadi cara kami melawan black campaign (kampanye negatif) terhadap sawit,” tambah Ikhsan.
Baca Juga: Malam Batik Nabati dari Sawit Solusi Raih Sertifikat Halal
Dalam sesi praktik, Bambang dan Ikhsan mengajak dua pengunjung mencoba langsung membatik menggunakan malam sawit, sambil membimbing mereka mencanting secara bertahap.
Selain workshop batik sawit, acara penutupan GBN juga diramaikan kids workshop dan penampilan dari Sekolah Murid Merdeka (SMM). Anak-anak PAUD diajarkan cara membuat kolase batik dari kain, kertas origami, dan krayon. Sementara siswa SD membuat tas batik dengan teknik ecoprint menggunakan daun.
“Ecoprint memanfaatkan pigmen warna alami dari tumbuhan untuk menghasilkan motif unik dan ramah lingkungan,” ujar pembawa acara, Rima dan Mai dari SMM.
Baca Juga: BPDPKS Apresiasi Perkembangan Batik Berbahan Kelapa Sawit
Acara ditutup dengan penampilan bakat siswa SMM, mulai dari storytelling, menyanyi, hingga dalang cilik membawakan lakon wayang Punakawan. Siswa PAUD-SD SMM Joglo juga menampilkan Teater Musik Pesona Betawi.
Acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang digelar pada 30 Juli-3 Agustus 2025, di Pasaraya Blok M. Beragam keseruan dihadirkan dalam acara ini, seperti pameran dan penjualan batik dari berbagai daerah, membatik gratis, berbagai talkshow dan workshop, fashion show, late night shopping, penampilan musik, serta Fun Run & Walk. (REL)