JAKARTA – PT Cahaya Bumi Rezeki Tbk. (CABR), perusahaan kontraktor replanting sawit akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan target penghimpunan dana sebesar Rp30 miliar.
Dalam prospektus IPO dikutip Kamis, (28/3/2024), CABR menetapkan kisaran harga saham perdana Rp95-Rp100 per saham. Calon emiten tersebut akan melepas sebanyak 300 juta saham baru dengan nominal Rp10 per saham, atau setara 23,08% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Alhasil, CABR berpeluang meraup dana segar hasil IPO sebanyak-banyaknya Rp30 miliar. Adapun, dana hasil IPO sekitar 65,3% akan digunakan untuk belanja modal (capex) perseroan berupa pembelian alat berat dengan pihak ketiga yang kredibel dan berpengalaman dalam menyediakan alat-alat berat. Rinciannya, CABR akan memborong excavator 20 ton sebanyak 6 unit, excavator 5 ton sebanyak 2 unit, dump truck 1 unit, dan bulldozer 2 unit.
Periode pelaksanaan penggunaan dana tersebut direncanakan dalam waktu satu tahun atau 12 bulan setelah menerima dana hasil penawaran umum (IPO). Saat ini, perseroan belum ada perjanjian dengan pihak diler atau vendor manapun.
Baca Juga:
- BPDPKS Telah Gelontorkan Dana Rp9,10 Triliun untuk Program PSR
- PSR Tak Capai Target, Banyak Persyaratan yang Memberatkan Petani Sawit
Sementara itu, dana IPO sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembayaran terkait bahan bakar dan pemeliharaan seluruh alat-alat berat.
Menilik kinerja keuangan terakhirnya, CABR membukukan laba periode berjalan sebesar Rp6,06 miliar per kuartal III/2023, atau naik 43,82% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp4,21 miliar. Sementara itu, pendapatan bersih CABR sebesar Rp47,71 miliar per 30 September 2023 atau naik dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp30,17 miliar.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan CABR ditopang dari jasa penebangan pohon, persiapan lahan dan jasa penanaman kembali sebesar Rp47,60 miliar, diikuti pendapatan sewa sebesar Rp113,39 juta.
Mengenal Bisnis Perseroan
PT Cahaya Bumi Rezeki Tbk (CABR), berdiri sejak 2016 dengan bisnis utama sebagai kontraktor penanaman kembali kelapa sawit yang berfokus di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Per akhir 2022, perseroan memiliki 13 alat berat untuk menunjang kegiatan operasional, di antaranya Bulldozer merk Komatsu dan Sany Exca SY215C
Pada periode yang sama, perusahaan telah membantu menanam kembali 6.000 ha lahan dengan menerapkan zero burning policy. Peremajaan kebun kepala sawit juga terus bertambah pada tahun berikutnya menjadi 8.000 ha.
Dengan bisnis yang dikerjakan perusahaan, kinerja keuangan terutama di profitabilitas terbilang cukup solid. Menurut data prospektus, sejak 2021 penjualan terus meningkat yang sejalan dengan laba bersihnya. Data terakhir per September 2023, perusahaan menghasilkan pendapatan sebanyak Rp47,7 triliun. Nilai ini sudah setara dengan 97,74% dari pendapatan setahun penuh 2022.
Baca Juga:
- BPDPKS Alokasikan Rp 5,4 Triliun untuk Peremajaan Sawit Rakyat
- RSI: Optimalkan Tanaman Sela di Saat Replanting Sawit
Artinya, untuk mencapai kinerja tetap positif CABR hanya perlu memenuhi pendapatan sekitar 10% atau Rp4,8 miliar saja pada triwulan akhir 2023. Dari sisi bottom line atau laba bersih hingga September 2023 juga masih tumbuh positif, 44,1% secara tahunan (yoy) ke posisi Rp5,3 miliar.
Berdasarkan segmen pendapatan, 99,8% berasal dari jasa penebangan pohon, persiapan lahan, dan penanaman kembali. Sementara sisanya kurang dari 1% didapatkan dari biaya sewa.
Sementara dari sisi pelanggan, ada tiga perusahaan yang memiliki kontribusi lebih dari 10% hingga September 2023 di antaranya, PT Karya Makmur Bahagia menyumbang 40,4%, kemudian PT Central Pratama Property dan PT Paripurna Swakarsa, masing-masing berkontribusi 31,3% dan 28,3% dari total pendapatan.
Valuasi CABR
Jika menghitung harga penawaran dari Rp95 – Rp100 per lembar, maka perusahaan akan memiliki kapitalisasi pasar sebanyak Rp123,5 miliar – Rp130 miliar. Memperhitungkan lagi book value yang ditambah dengan proceed IPO berdasarkan data laporan keuangan hingga September 2023, maka CABR akan dihargai PBV sebanyak 2,6 kali – 2,7 kali.
Jika membandingkan secara rule of thumb PBV di atas 1, maka valuasi CABR ini terbilang sudah premium. Di sisi lain, jika menggunakan metrik valuasi relatif lain, price to earning (PER) CABR dihargai 13,1 kali – 13,7 kali. Angka PER tersebut masih jauh di bawah aturan umum alias rule of thumb 10-15 kali.
PER yang rendah tidak lepas dari profitabilitas perusahaan yang masih solid. Oleh karena itu, untuk mempertahankan valuasi yang tidak terlalu mahal, maka perusahaan harus menjaga kinerja profitabilitas tetap bertumbuh positif.
Prospek Bisnis CABR
Menelisik prospek lebih jauh dari bisnis CABR ini sebenarnya cukup menarik. Pasalnya, rata-rata pohon sawit saat ini terbilang tua sangat membutuhkan replanting lantaran rata-rata usia pohon sawit terbilang sudah tua.
Pohon sawit itu terbilang paling produktif yang berusia di rentang 5-10 tahun, sementara pohon yang sudah 25 tahun ke atas, biasanya produktivitasnya sudah semakin turun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menyoroti target penanaman kembali pohon sawit yang tak mencapai target tahun lalu. Hanya mencapai 30% dari target 180.000 ha.
Lebih lanjut, pemerintah berencana meningkatkan dana replanting dari Rp30 juta menjadi Rp60 juta per ha. Dengan begitu, ini menjadi peluang bagi CABR sebagai kontraktor peremajaan kembali pohon sawit.
Kendati begitu, juga ada beberapa tantangan seperti risiko iklim dan cuaca, persaingan usaha, hingga ketergantungan pada beberapa pelanggan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan bisnisnya perusahaan perlu menjalin kerjasama yang baik dengan kinerja yang tetap berkualitas.
Sebagai informasi, bertindak sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek adalah PT Shinhan Sekuritas Indonesia.
Berikut Indikasi Jadwal IPO CABR:
- Masa Penawaran Awal: 19 – 21 Maret 2024
- Tanggal Efektif: 28 Maret 2024
- Masa Penawaran Umum: 2 – 4 April 2024
- Tanggal Penjatahan: 4 April 2024
- Tanggal Distribusi Saham: 5 April 2024
- Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia: 16 April 2024 (ANG)