JAKARTA – PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) menargetkan angka penjualan sebesar Rp1,25 triliun-Rp 1,3 triliun pada tahun 2025. Salah satu katalis positif pertumbuhan kinerja CSRA tahun ini adalah beroperasinya pabrik kelapa sawit (PKS) 3 di Banyuasin, Sumatera Selatan, Juni mendatang.
“Peningkatan sekitar 25%, at least minimum harusnya bisa tercapai,” kata Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis CSRA Seman Senjaja dalam paparan publik, Rabu (7/5/2025).
Laju bisnis CSRA hingga awal tahun ini terdorong harga komoditas crude palm oil (CPO) yang meningkat sejak tahun lalu.
Baca Juga: Laba Cisadane Sawit Raya Ditopang Kenaikan Harga Jual Rata-rata CPO
Dengan demikian, apabila harga CPO tetap stabil, pihaknya optimistis target yang dicanangkan dapat tercapai hingga akhir tahun nanti.
CSRA melaporkan kinerja penjualan sebesar Rp275,53 miliar pada kuartal I/2025. Meningkat 44,3% dibandingkan penjualan pada kuartal I/2024 senilai Rp190,96 miliar.
Pertumbuhan penjualan tersebut didorong oleh kenaikan penjualan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 46,9%, CPO 37,9% dan Kernel (PK) 95,9%. Di sisi lain, manajemen CSRA pun menargetkan pertumbuhan volume produksi CPO pada tahun ini.
Baca Juga: Raup Laba Rp152 Miliar, Cisadane Sawit Raya Bagikan Dividen Rp14,63 per Saham
Seiring dengan beroperasinya PKS 3, CSRA memproyeksikan volume produksi CPO mencapai 65.000-70.000 ton di tahun ini.
“Saya mengantisipasi, otomatis dengan di bulan Juni nanti beroperasinya pabrik ketiga di Banyuasin. Jadi kalau tahun kemarin kan kita di 55.000 ton, saya mengantisipasi tahun ini mungkin kita bisa 65.000 sampai 70.000 ton CPO,” tutur Seman.
Laba bersih CSRA meroket sebesar 255,2% YoY menjadi Rp78,96 miliar pada kuartal I/2025. Di mana, pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih CSRA tercatat Rp22,23 miliar. (ANG)