JAKARTA – Selama ini tanaman kelapa sawit lebih banyak dikenal sebagai bahan baku utama minyak goreng. Setiap kisah tentang minyak goreng, mau tidak mau dihubungkan dengan minyak kelapa sawit. Padahal, sawit menghasilkan banyak produk turunan yang tidak sekadar produk minyak goreng.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat M. Sinaga ketika diminta pendapatnya tentang Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Selama ini, BPDPKS sudah melakukan banyak terobosan untuk menjelaskan komoditas sawit dari berbagai aspek,
“Saya melihat BPDPKS adalah breakthrough, inovasi terbaik di masanya Pak Jokowi. Alasannya pemakaian sawit di dalam negeri meningkat. Misalnya produksi kita 100, dulu hanya 30 persen ada di domestik. Selebihnya 70 persen di pasar ekspor,” kata Sahat seperti dikutip dari laman bisnis.com pada 7 Desember 2023.
Tingginya porsi minyak sawit untuk ekspor membuat harga CPO sangat tergantung pada ekspor. “Sekarang meningkat ke posisi 45%. Di mana pemakaian sawit untuk biodiesel meningkat,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum GAPKI Eddy Martono mengatakan program yang dijalankan oleh BPDPKS sudah sangat bagus.
“GAPKI melihat program BPDPKS sudah bagus. Ini dapat menyadarkan masyarakat kita bahwa produk sawit sangat penting yang tidak disadari masyarakat kita 24 jam bersama produk sawit,” kata Eddy.
Dia mencontohkan pendampingan UMKM oleh BPDPKS yang menggunakan produk sawit seperti batik yang menggunakan malam sawit adalah contohnya. Begitu juga dengan UMKM makanan yang menggunakan produk-produk sawit.
Selama ini, BPDPKS membimbing UMKM sawit dalam pemasaran dan mempertemukannya dengan kalangan industri. Pembinaan dan pemberdayaan juga telah dilakukan melalui kerja sama dengan kalangan kampus.
Salah satu pendampingan untuk UMKM adalah dalam pembuatan lilin berbahan parafin yang biasa dia gunakan dalam pembuatan batik. Selama ini bahan parafin masih impor. “Bahan ini bisa digantikan dengan produk dari sawit,” katanya. Hasilnya seperti yang ditampilkan Smart Batik Indonesia dengan produk batik berbahan sawit.
Karena itu, produk kepala sawit tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur seperti minyak goreng perlu terus disosialisasikan Dari sawit banyak lahir produk antara lain bahan baku sabun, pasta gigi, kosmetik, es krim, permen, dan lainnya. Bahkan limbah sawit dapat diolah menjadi produk bermanfaat seperti lilin aromaterapi, sabun tangan, sabun cuci piring, helm dan rompi anti peluru. (NYT)