Close Menu
Sawit Kita

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Buron, Cheryl Darmadi Ngumpet di Singapura?

    15 Agustus 2025

    Penampakan Uang Sitaan Kasus Korupsi PSR di Aceh Jaya

    14 Agustus 2025

    Kejati Tahan Sekda Aceh Jaya Terkait Kasus Korupsi Dana PSR

    14 Agustus 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Sawit KitaSawit Kita
    • Home
    • Sawit

      Buron, Cheryl Darmadi Ngumpet di Singapura?

      15 Agustus 2025

      Penampakan Uang Sitaan Kasus Korupsi PSR di Aceh Jaya

      14 Agustus 2025

      Kejati Tahan Sekda Aceh Jaya Terkait Kasus Korupsi Dana PSR

      14 Agustus 2025

      Aceh Undang Investor Bangun Refinery Sawit

      14 Agustus 2025

      Pekerja Pabrik Minyak Sawit Tewas Usai Terjebak di Tangki Metanol

      12 Agustus 2025
    • Klinik

      Mengenal Tandan Partenokarpi dan Cara Pengendaliannya

      27 Februari 2025

      Apakah Pupuk Hayati Cocok untuk Sawit?

      30 November 2024

      Ini Manfaat Asam Humat untuk Tingkatkan Produksi Sawit

      25 November 2024

      Sekat Kanal di Lahan Gambut Tekan Emisi Gas Karbondioksida

      13 September 2024

      Ini Loh Fungsi Burung Hantu di Kebun Sawit

      11 September 2024
    • Pertanian

      Catatan Atas Rencana Penghapusan Beras Premium & Medium

      31 Juli 2025

      Penyaluran Beras Bulog: Kalau Bisa Dipersulit, Mengapa Dipermudah

      31 Juli 2025

      Produktivitas Kakao Satgnan, BRIN Tekankan Riset Varietas Unggul

      15 Juli 2025

      BPDP Belum Kelola Dana Perkebunan Kakao

      7 Juli 2025

      Pesantren Ini Sukses Kembangkan Pertanian Padi Organik

      12 Juni 2025
    • Indepth

      Catatan Atas Rencana Penghapusan Beras Premium & Medium

      31 Juli 2025

      Gawat, Tingkat Infeksi Ganoderma di Sumatera Capai 52%

      30 Juli 2025

      Biochar dari Tankos Sawit Bisa Dijadikan Peluang Usaha dan Alternatif Pupuk Organik  

      19 Juni 2025

      Pemerintah Minta GAPKI Tiru PTPN IV PalmCo Perkuat Dekarbonisasi

      13 Mei 2025

      Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan, Kelapa Sawit Nihil Limbah

      4 Mei 2025
    • Inovasi

      Industri Harus Terlibat dalam Inovasi Benih Sawit Berbasis Genomik

      12 Agustus 2025

      Batik Sawit Meriahkan GBN 2025

      4 Agustus 2025

      Pemanfaatan Biochar dari Tankos Sawit Tekan Penggunaan Pupuk Kimia

      25 Juli 2025

      Hashim Pimpin Asosiasi Biochar Indonesia Internasional

      9 Juli 2025

      AII dan BPDP Perluas Pemanfaatan Teknologi Sawit untuk Petani

      1 Juli 2025
    • Nasional

      Buron, Cheryl Darmadi Ngumpet di Singapura?

      15 Agustus 2025

      Penampakan Uang Sitaan Kasus Korupsi PSR di Aceh Jaya

      14 Agustus 2025

      Kejati Tahan Sekda Aceh Jaya Terkait Kasus Korupsi Dana PSR

      14 Agustus 2025

      Aceh Undang Investor Bangun Refinery Sawit

      14 Agustus 2025

      Horee…, Produk Sawit Bebas Bea Masuk ke Eropa!

      4 Agustus 2025
    • Kisah
    • Korporasi

      Buron, Cheryl Darmadi Ngumpet di Singapura?

      15 Agustus 2025

      Pekerja Pabrik Minyak Sawit Tewas Usai Terjebak di Tangki Metanol

      12 Agustus 2025

      Pulau Subur Bagikan Dividen Interim, Cek Besarannya!

      5 Agustus 2025

      Banyu Kahuripan Didenda Rp282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan

      14 Juli 2025

      Rekening Perusahaan Surya Darmadi Dibekukan Otoritas Singapura

      8 Juli 2025
    • Hilir

      Batik Sawit Meriahkan GBN 2025

      4 Agustus 2025

      India Borong Minyak Sawit, Harga Referensi CPO Terkerek Naik

      3 Juli 2025

      Potensi Pasar Gula dari Nira Sawit Tembus Rp3 Triliun

      25 Juni 2025

      Dhibi Bangun Pabrik CPO di Belitung Timur

      11 Juni 2025

      Industri Hilir Sawit Juga Wajib Terapkan ISPO

      23 April 2025
    Button
    Sawit Kita
    Home » Musim Mas dan Nawaitu Mengangkat Petani Swadaya Menjadi Petani Pengusaha
    Indepth

    Musim Mas dan Nawaitu Mengangkat Petani Swadaya Menjadi Petani Pengusaha

    Petani swadaya diajak mengadopsi best practice budidaya sawit berkelanjutan.
    By Redaksi SawitKita12 Mei 2023136 Views
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Email WhatsApp
    Petani Binaan PT Musim Mas
    Pendampingan petani oleh PT Musim Mas dilakukan di lapangan secara langsung. (foto dok. musim mas)
    Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp Copy Link

    JAKARTA – Sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia yang beroperasi di 13 negara, PT Musim Mas menaruh perhatian besar pada cara petani tradisional membuka ladang dengan cara membakar. Bagi petani, membakar lahan adalah cara paling praktis, ekonomis, dan tidak perlu banyak tenaga. Tapi, risikonya pada keselamatan manusia dan lingkungan. Bahkan, pada lahan itu sendiri. Struktur dan tekstur tanah rusak. Hasil panen jadi tidak sesuai harapan.

    Kondisi menahun itu yang mendorong Musim Mas yang mengelola 18 pabrik kelapa sawit ini bergerak. Para petani harus diedukasi dan dibina. Apalagi perusahaan yang berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara ini bersentuhan langsung dengan ribuan petani swadaya. Sejak tiga tahun lalu, program Training for Smallholdersdikenalkan. Petani dibina, didampingi tentang cara bertanam dan merawat sawit berkelanjutan agar hasil panen semakin baik.

    “Program ini bentuk kontribusi sosial perusahaan untuk petani kecil yang berkebun sawit,” kata Reza Rinaldi Mardja, Indonesia Communication Lead PT Musim Mas di Jakarta awal Mei lalu. Lewat program yang dijalankan sejak 2015 ini, Musim Mas mendorong petani kecil berkembang menjadi petani pengusaha. Indikasinya hasil panen melimpah, kualitas tanda buah segar (TBS) yang dihasilkan sesuai standard industri.

    Metode membuka lahan yang benar harus dikenalkan di tahap awal. Berikutnya bagaimana memilih bibit sawit berkualitas dan bersertifikat. Cara perawatan juga diajarkan sekaligus juga didampingi. Intinya, para petani diajak untuk mengadopsi praktik budidaya sawit berkelanjutan. Yang tidak kalah penting para petani itu nantinya mampu meraih sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) maupun RSPO (Rountable on Sustainable Palm Oil).

    Seluk beluk pengelolaan sawit ala industri ini perlu diajarkan karena petani punya keterbatasan tentang Good Agricultural Practices (GAP). Mereka juga dikenalkan dengan konsep NDPA yaitu produksi sawit tanpa deforestasi atau menggunduli hutan, tidak membuka lahan baru dengan cara pembakaran, dan tidak menanam di lahan gambut. Mereka diajak mengoptimalkan lahan yang ada ketimbang membuka lahan baru.

    Untuk mempraktekkan pengelolaan sawit berkelanjutan itu, para petani punya benchmarki dan role model, ya PT Musim Mas sendiri. Perusahaan ini sudah mengantongi sertifikat RSPO dan ISPO karena sukses menerapkan pengelolaan dan produksi sawit secara berkelanjutan. Hal ini menjadi modal utama untuk membantu petani swadaya secara langsung di lapangan. Edukasi dan pendampingan para petani swadaya ini dilakukan di berbagai daerah. “Meskipun di sana tidak ada kebun kami,” katanya.

    Program Training for Smallholders
    Pengenalan secara resmi program Training for Smallholders PT Musim Mas. (foto dok. Musim Mas)

    Training for Trainers: Smallholders Hub

    Program Training for Smallholders ini mulai membuahkan hasil. Tidak kurang dari 3.500 petani swadaya binaan PT Musim Mas sukses meraih sertifikasi RSPO dan 1.400 petani mempu meraih sertifikasi ISPO. Sertifikasi ini teramat penting. Petani yang memiliki sertifikasi ini lebih mudah menjual hasil panennya. Akses finansial ke lembaga keuangan lebih mudah. “Akses ke pasar global juga jadi terbuka,” kata GM Corporate Affairs PT Musim Mas, Teuku Kanna Rhamdan.

    Sukses program untuk petani swadaya itu hanya satu babak. PT Musim Mas menyiapkan progam berikutnya. Training for Trainers: Smallholders Hub namanya. Cakupan program ini lebih luas karena melibatkan pemerintah, petani swadaya yang sudah tersertikasi, petugas penyuluh lapangan (PPL), dan pihak terkait lainnya. Targetnya jelas. Petani swadaya di berbagai daerah semakin paham dan ahli tentang pengelolaan sawit berkelanjutan.

    Program ini makin melebarkan sayap kontribusi sosial PT Musim Mas ke pelosok Nusantara. Lebih dari 40.000 petani swadaya terjangkau dan mengikuti program ini. Meraka tersebar di tujuh provinsi: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Semakin banyak yang terlibat dalam program ini tentulah makin baik karena semakin banyak pula yang menjaga keberlangsungan lingkungan.

    Bagi Musim Mas, memberdayakan petani swadaya bukan sekadar kewajiban, tapi kebutuhan. “Eksistensi dan keberlanjutan kelapa sawit ada di tangan petani,” katanya. Dari 14 juta hektar kebun sawit di Indonesia sekarang, 40% merupakan kebun rakyat swadaya. Para petani inilah yang tidak terbatas waktu dalam mengelola kebun sawit. Berbeda dengan perusahaan yang punya batas waktu sesuai dengan izin Hak Guna Usaha (HGU). “Ini substansi kenapa petani swadaya harus dibantu, dilatih, dan didampingi,” kata Kanna.

    Meski sudah membina puluhan ribu petani swadaya, kata Kanna, pihaknya tidak mematok target petani harus menjual hasil panen dan produksi sawitnya ke Musim Mas. Para petani bebas menentukan pilihan ke mana hasil panen dan hasil produksi sawit akan dipasarkan dan dijual. Petani binaan punya kewenangan penuh menentukan pilihan. “Sebagai perusahaan kami hanya berkontribusi melatih dan membina agar sama-sama menjaga lingkungan,” katanya.

    Untuk pasokan bahan produksi, Musim Mas sudah memiliki kerjasama dengan para pemasok. Musim Mas mengelola 80 ribu hektar lahan kebun sawit (planted area) di Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Hasil panen dari platend area ini hanya menopang 20% untuk memproduksi minyak goreng, biodiesel, gliserin untuk campuran produk pembersih, sabun, hingga campuran untuk makanan cokelat. “Sisanya dipasok oleh mitra kami,” katanya.

    Sebagai kelompok bisnis yang besar, Musim Mas melayani bisnis hulu dan hilir dalam industri kelapa sawit. Dari perkebunan, pabrik pengolahan, kilang, penggilingan inti sawit, oleokimia, dan pabrik specialty fats, Musim Mas memproduksi minyak sawit dan produk turunannya untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Saat ini, Musim Mas adalah pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia.

    PT Musim Mas yang memulai bisnisnya di Medan sebagai produsen Sabun Nam Cheong pada 1932 kini berkembang menjadi perusahaan besar. Kontribusi sosialnya tidak hanya untuk petani swadaya, namun juga kaum perempuan. Desa-desa dengan radius 3 kilomter dari kebun juga diajak bersama-sama menjaga lingkungan dengan program masyarakat bebas api. Mereka yang berhasil menjaga dari potensi kebakaran diganjar apresiasi Rp 25 juta. “Sudah ada 35 desa di Kalimantan dan Sumatera dan mendapatkannya,” kata Kanna. (SDR)

     

    Biodiesel Petani Swadaya Program CSR PT Musim Mas
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp
    Redaksi SawitKita
    • Facebook

    Related Posts

    Berita Terbaru

    Catatan Atas Rencana Penghapusan Beras Premium & Medium

    31 Juli 2025
    Berita Terbaru

    Gawat, Tingkat Infeksi Ganoderma di Sumatera Capai 52%

    30 Juli 2025
    Berita Terbaru

    Biochar dari Tankos Sawit Bisa Dijadikan Peluang Usaha dan Alternatif Pupuk Organik  

    19 Juni 2025
    Top Posts

    Satgas PKH Sita 47.000 Lahan Sawit DL Sitorus di Sumut

    24 April 202528,288 Views

    Ini Perbedaan Antara Pupuk Phonska dan Phonska Plus

    15 November 20239,017 Views

    Pupuk Dolomit untuk Sawit, Cocokkah?

    13 Juni 20237,479 Views

    Tekan Emisi Global, Program B40 Dipuji Malaysia

    7 Maret 20253,532 Views

    Genggam Aset Rp42,6 Triliun, Sinar Mas Jadi Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia

    31 Oktober 20233,039 Views
    Stay In Touch
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • WhatsApp
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    Facebook Instagram X (Twitter) LinkedIn Telegram WhatsApp
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    © 2025 SawitKita. Made by MR.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.