LAMPUNG – Perampokan yang menimpa petani sawit di Lampung telah berlangsung selama belasan tahun, dengan kawanan pencuri dijuluki “Ninja Sawit” oleh para korban. Mereka melakukan aksinya dengan membawa senjata tajam dan senjata api.
Peristiwa terbaru terjadi pada 12 Januari 2025, ketika M. Nawi (44), seorang petani asal Kabupaten Tulang Bawang, dikejar oleh kawanan “Ninja Sawit” saat sedang memanen buah sawit di kebunnya. Nawi meninggal dunia akibat kelelahan setelah dikejar dan ditembaki oleh para perampok.
Kakak kandung Nawi, Halinah (47), mengungkapkan bahwa pencurian sawit telah berlangsung selama belasan tahun, sejak keluarganya menanam sawit di Desa Sungai Tepuk, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Baca Juga: Ninja Sawit Beraksi di Kebun PTPN IV, Kerugian Capai Rp100 Miliar
“Kalau pencurian sawitnya ya sudah belasan tahun, mungkin 15 tahun selama keluarga punya lahan di sana, tiap musim panen pasti dicuri,” kata Halinah saat dihubungi pada Senin (10/2/2025).
Halinah menegaskan bahwa lahan seluas 260 hektare (ha) milik keluarganya sering dijarah oleh kawanan “Ninja Sawit”. Penjarahan dilakukan secara terang-terangan. Para pelaku mengambil sawit dan memuatnya ke dalam perahu klotok.
Candra Hartono, pengurus transportasi panen sawit keluarga Halinah, menjelaskan bahwa perahu klotok umum digunakan oleh petani saat panen. “Pakai perahu klotok untuk transportasinya, lewat kanal-kanal yang ada di kebun,” ujarnya.
Baca Juga: Curi Buah Sawit, Beni Tewas Ditembak Polisi
Candra mengungkapkan bahwa ia beberapa kali memergoki pencurian dan penjarahan buah sawit di kebun keluarga Halinah. Kawanan perampok tersebut berjumlah 4 hingga 6 orang, dilengkapi dengan senjata api dan senjata tajam.
Pada peristiwa terbaru pada Januari 2025, kawanan “Ninja Sawit” merampok perahu klotok milik Candra yang telah memuat buah sawit hasil panen. “Mereka ngejar sambil nembak-nembak. Operator kapal saya bahkan kena bacok,” jelasnya.
Halinah berharap agar aparat penegak hukum memberikan perlindungan bagi para petani dari ancaman kawanan perampok tersebut. “Saya cuma meminta keadilan atas peristiwa yang dialami keluarga kami. Kami cuma petani biasa, mau berharap sama siapa lagi?” keluhnya.
Baca Juga: Komplotan Pencuri Gasak 2,6 Ton TBS Milik PT Gunung Madu Plantation
Terkait peristiwa ini, Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto mengatakan, jajaranya sedang menangani kasus pencurian dengan kekerasan (curas) sebuah perahu klotok di kanal Desa Sungai Tepuk. Dia mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan pihak Polres OKI.
Menurutnya, pelapor atas nama H (Hartono, pemilik perahu klotok) dan korban saat di perahu klotok yakni A dalam keadaan sehat. “Awal laporan sampai dengan minggu depan masih dalam proses permintaan keterangan,” kata dia. (ANG)