JAKARTA – Peran dan pengaruh Organisasi Negara-Negara Produsen Minyak Sawit atau CPOPC (Council of Palm Oil Producing Countries) makin sulit terbendung. Ini setelah satu negara produsen minyak sawit yaitu Papua Nugini bergabung sebagai anggota CPOPC. Dengan demikian saat ini ada empat negara anggota CPOPC yaitu Indonesia, Malaysia, Honduras, dan Papua Nugini.
“Pemerintah Papua Nugini telah menyetujui untuk bergabung dengan CPOPC,” kata Sekretaris Jenderal CPOPC, Rizal Affandi Lukman, dalam talk show di salah satu stasiun TV berita di Jakarta, awal pekan ini.
Dengan semakin banyaknya negara produsen minyak sawit yang bergabung dalam CPOPC, program diplomasi, promosi, dan kampanye positif sawit akan semakin efektif.
“Setiap negara memang bisa melakukan diplomasi sendiri-sendiri, tetapi bisa dilakukan bersama di bawah kerjasama CPOPC. Seperti joint mission Indonesia dan Malaysia ke Uni Eropa bulan lalu,” kata Rizal.
Dalam analisis SAWITKITA.ID, tantangan yang dihadapi negara-negara produsen minyak sawit semakin berat. Terutama tantangan dari negara-negara Uni Eropa yang sebagian adalah produsen minyak nabati pesaing sawit seperti kanola dan bunga matahari. Uni Eropa terus melakukan diskriminasi dan restriksi perdagangan terhadap komoditas minyak sawit. Terbaru adalah kebijakan antideforestasi Uni Eropa atau EUDR (European Union on Deforestation Regulation).
Rizal mengatakan, keberadaan CPOPC juga akan memperkuat peran petani dalam industri sawit. Apalagi di negara-negara Amerika Latin, porsi petani dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit mencapai 70%. Sementara itu, di Indonesia adalah 41% dan Malaysia sekitar 27%.
“Perkebunan sawit rakyat atau smallholders menjadi salah satu concern utama CPOPC dalam kerjasama antar negara anggota,” kata Rizal.
Organisasi Negara-Negara Produsen Minyak Sawit (CPOPC) didirikan pada 21 November 2015. Organisasi yang digagas oleh Indonesia dan Malaysia ini didasari oleh kesadaran akan perlunya kerjasama untuk mencapai kepentingan bersama antar negara-negara produsen minyak sawit. Organisasi antar pemerintah ini terus mengundang negara-negara produsen minyak sawit untuk bergabung menjadi anggota CPOPC. (LIA)