BALI – Penerapan Undang-Undang Anti Deforestasi atau European Deforestation Regulation (EUDR) pasti akan berdampak kepada negara-negara di kawasan Asia Tenggara (Asean). Namun demikian ada satu negara yang bakal terbebas dari aturan yang dikeluarkan Parlemen Eropa ini.
“Pelaksanaan EUDR itu pasti akan berdampak pada negara-negara Asia Tenggara, kecuali Brunei Darussalam,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) Rizal Affandi Lukman pada acara 20th Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook (IPOC 2024) yang di Bali International Convention Center, The Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis (7/11/2024).
Baca Juga: Tak Hanya Indonesia, Eropa Ternyata juga Kesulitan Menerapkan EUDR
Sebab, kata Rizal Affandi, ada tujuh komoditas yang terdampak aturan EUDR. “Ada tujuh komoditas yang terdampak oleh EUDR ini, termasuk sawit, kopi dan karet. Indonesia adalah produsen terbesar sawit di dunia, Vietnam produsen besar kopi, sementara Thailand karet,” katanya.
Dia mengatakan pemberlakuan EUDR ini tidak hanya akan berdampak pada ekspor Indonesia ke Eropa, tapi juga impor Indonesia dari Eropa. “Ini karena EUDR itu mensyaratkan bebas deforestasi bagi semua barang komoditi pertanian, perkebunan dan kehutanan di Eropa, baik barang impor dan ekspor,” katanya.
Menurutnya, dengan pemberlakuan EUDR nilai ekspor Indonesia ke Eropa yang terpengaruh akan mencapai USD4,4 miliar dalam berbagai produk pertanian, perkebunan dan kehutanan.
Baca Juga: GAPKI Desak Penerapan EUDR Diundur Hingga 2026
Pada acara yang sama, Pietro Paganini, professor dan pengamat minyak nabati dari Universitas John Cabot di Roma, Italia mengatakan negara-negara produsen sawit harus mengintensifkan perundingan dengan Uni Eropa (UE) dalam semangat kerja sama untuk menemukan cara terbaik untuk mematuhi peraturan bebas deforestasi (EUDR), yang penerapannya diperkirakan tidak hanya akan di Eropa saja, tapi juga di luar Eropa.
Lebih tegas, Ian Suwarganda, penasehat bidang sawit untuk Golden Agri-resources (GAR) mengatakan saat ini negara-negara lain tampaknya sedang mempersiapkan aturan yang sama. “Saya kira negara-negara seperti Amerika Serikat, China dan India pun sedang berusaha merumuskan peraturan yang mirip dengan EUDR itu,” katanya. (SDR)