Close Menu
Sawit Kita

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Polimesh, Si “Tukang Pelet” Kumbang Penyerbuk Sawit

    4 September 2025

    Kumbang Penyerbuk Sawit, Si Kecil nan Lincah dan Menguntungkan

    4 September 2025

    BPDP Dorong Inovasi UMKM Sawit Jadi Produk Bernilai Tinggi

    4 September 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Sawit KitaSawit Kita
    • Home
    • Sawit

      Polimesh, Si “Tukang Pelet” Kumbang Penyerbuk Sawit

      4 September 2025

      Kumbang Penyerbuk Sawit, Si Kecil nan Lincah dan Menguntungkan

      4 September 2025

      BPDP Dorong Inovasi UMKM Sawit Jadi Produk Bernilai Tinggi

      4 September 2025

      Ekspor Sawit ke AS Tetap Normal Pascapenerapan Tarif Baru

      4 September 2025

      Laba Bersih Nusantara Sawit Meroket 1.000%

      1 September 2025
    • Klinik

      Mengenal Tandan Partenokarpi dan Cara Pengendaliannya

      27 Februari 2025

      Apakah Pupuk Hayati Cocok untuk Sawit?

      30 November 2024

      Ini Manfaat Asam Humat untuk Tingkatkan Produksi Sawit

      25 November 2024

      Sekat Kanal di Lahan Gambut Tekan Emisi Gas Karbondioksida

      13 September 2024

      Ini Loh Fungsi Burung Hantu di Kebun Sawit

      11 September 2024
    • Pertanian

      Catatan Atas Rencana Penghapusan Beras Premium & Medium

      31 Juli 2025

      Penyaluran Beras Bulog: Kalau Bisa Dipersulit, Mengapa Dipermudah

      31 Juli 2025

      Produktivitas Kakao Satgnan, BRIN Tekankan Riset Varietas Unggul

      15 Juli 2025

      BPDP Belum Kelola Dana Perkebunan Kakao

      7 Juli 2025

      Pesantren Ini Sukses Kembangkan Pertanian Padi Organik

      12 Juni 2025
    • Indepth

      Kumbang Penyerbuk Sawit, Si Kecil nan Lincah dan Menguntungkan

      4 September 2025

      Catatan Atas Rencana Penghapusan Beras Premium & Medium

      31 Juli 2025

      Gawat, Tingkat Infeksi Ganoderma di Sumatera Capai 52%

      30 Juli 2025

      Biochar dari Tankos Sawit Bisa Dijadikan Peluang Usaha dan Alternatif Pupuk Organik  

      19 Juni 2025

      Pemerintah Minta GAPKI Tiru PTPN IV PalmCo Perkuat Dekarbonisasi

      13 Mei 2025
    • Inovasi

      Polimesh, Si “Tukang Pelet” Kumbang Penyerbuk Sawit

      4 September 2025

      Kumbang Penyerbuk Sawit, Si Kecil nan Lincah dan Menguntungkan

      4 September 2025

      Hasil Riset Sawit yang Didanai BPDP Diharapkan Dapat Diaplikasikan Petani

      29 Agustus 2025

      PLN Ubah Limbah Sawit Jadi Listrik

      19 Agustus 2025

      Industri Harus Terlibat dalam Inovasi Benih Sawit Berbasis Genomik

      12 Agustus 2025
    • Nasional

      Satgas PKH Kuasai Lahan Sawit 3,2 Juta Hektare

      19 Agustus 2025

      Buron, Cheryl Darmadi Ngumpet di Singapura?

      15 Agustus 2025

      Penampakan Uang Sitaan Kasus Korupsi PSR di Aceh Jaya

      14 Agustus 2025

      Kejati Tahan Sekda Aceh Jaya Terkait Kasus Korupsi Dana PSR

      14 Agustus 2025

      Aceh Undang Investor Bangun Refinery Sawit

      14 Agustus 2025
    • Kisah
    • Korporasi

      Polimesh, Si “Tukang Pelet” Kumbang Penyerbuk Sawit

      4 September 2025

      Laba Bersih Nusantara Sawit Meroket 1.000%

      1 September 2025

      PTPN IV PalmCo Meriahkan Pacu Jalur Aura Farming Kuansing

      20 Agustus 2025

      PLN Ubah Limbah Sawit Jadi Listrik

      19 Agustus 2025

      Buron, Cheryl Darmadi Ngumpet di Singapura?

      15 Agustus 2025
    • Hilir

      PLN Ubah Limbah Sawit Jadi Listrik

      19 Agustus 2025

      Batik Sawit Meriahkan GBN 2025

      4 Agustus 2025

      India Borong Minyak Sawit, Harga Referensi CPO Terkerek Naik

      3 Juli 2025

      Potensi Pasar Gula dari Nira Sawit Tembus Rp3 Triliun

      25 Juni 2025

      Dhibi Bangun Pabrik CPO di Belitung Timur

      11 Juni 2025
    Button
    Sawit Kita
    Home » Polimesh, Si “Tukang Pelet” Kumbang Penyerbuk Sawit
    Berita Terbaru

    Polimesh, Si “Tukang Pelet” Kumbang Penyerbuk Sawit

    Iklim ekstrem menjadi pemicu utama turunnya populasi dan kualitas Elaeidobius Kamerunicus.
    By Redaksi SawitKita4 September 20252 Views
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Email WhatsApp
    Distrik Sales Manager Riau-Sumbar PT Bio Sarana Indonesia (PT BSI) Okto DL Naibaho memperlihatkan Polimesh yang diyakini bisa mendatangkan Elaeidobius Kamerunicus, kumbang/serangga penyerbuk kelapa sawit.
    Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp Copy Link
    PELELAWAN – Keberadaan Elaeidobius kamerunicus di perkebunan kelapa sawit sangat penting dalam proses penyerbukan. Ironisnya, kumbang/serangga asal Afrika ini menurut sejumlah penelitian, kini populasinya berkurang drastis.
    Mohammad Naim, Kepala Departemen Proteksi Tanaman SMART Research Institute mengatakan iklim ekstrem menjadi pemicu utama turunnya populasi dan kualitas Elaeidobius Kamerunicus.
    Dalam studi terbarunya mengenai dampak suhu ekstrem terhadap Elaeidobius Kamerunicus, dijelaskan Naim bahwa serangga penyerbuk ini memiliki peran krusial dalam industri kelapa sawit di Indonesia. “Oleh karena itu, kita harus meningkatkan efisiensi penyerbukan untuk memastikan produktivitas tetap optimal,” kata Naim.
    Baca Juga:
    Kumbang Penyerbuk Sawit, Si Kecil nan Lincah dan Menguntungkan
    Okto DL Naibaho, Distrik Sales Manager Riau-Sumbar PT Bio Sarana Indonesia (PT BSI) sepakat bahwa berkurangnya populasi Elaeidobius Kamerunicus, ini disebabkan oleh iklim yang ekstrim. Selain persoalan iklim, kata Okto, juga disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Kumbang penyerbuk ini juga jadi predator seperti semut rangrang dan tikus pohon,” kata pria Batak ini kepada SAWITKITA.
    Oleh karena itu, kata Okto, perlu inovasi lain untuk mendatangkan kumbang penyerbuk ini ke dalam perkebunan kelapa sawit. “Pemupukan dan pemeliharaan tanaman sawit sangat penting, namun jangan dilupakan juga persoalan penyerbukan. Sebab kalau penyerbukannya itu tidak sempurna bisa menyebabkan buah jadi kempet,” katanya.
    Menurut Okto, hingga saat ini belum ada kumbang/serangga lain yang efektif dalam membantu penyerbukan kelapa sawit, selain Elaeidobius Kamerunicus. “Kumbang ini sangat aktif dan memiliki bulu yang sangat halus,” katanya.
    Baca Juga:
    Meningkatkan Fruit Set TBS dengan Penyerbukan Berbasis Drone
    Dia akan mencari nektar di bunga jantan di pohon sawit satu dan berkembangbiak atau hinggap di bunga betina pohon sawit lainnya. “Perlu diingat ya bahwa proses perkawinan di bunga jantan dan betina pohon sawit ini tidak bisa dalam satu pohon, harus beda pohon,” katanya.
    Mengingat populasinya menurun, maka diperlukan inovasi untuk mendatangkan Elaeidobius Kamerunicus ke kebun sawit. Ada satu produk semacam parfume yang baunya mirip dengan bunga jantan sawit.
    Produk tersebut diberi nama Polimesh yang diproduksi PT Bio Sarana Indonesia (PT BSI). Produk ini merupakan inovasi dalam membantu menarik kumbang penyerbuk dengan aroma bunga kelapa sawit.
    “Jadi produk ini kita hadirkan untuk membantu petani, memaksimalkan kebun kelapa sawitnya. Ini juga sangat cocok bagi tanaman kelapa sawit yang produksi rendah, buah landak dan sebagainya,” ujar Okto.
    Baca Juga:
    Perkebunan Kelapa Sawit di Kalteng sedang Tidak Baik-Baik Saja
    Produk yang ditawarkan ini, kata Okto, sudah melewati sejumlah penelitian. Bahkan telah teruji di perkebunan kelapa sawit. Tak hanya itu, produknya juga telah mengantongi izin edar resmi dari pemerintah.
    “Produk ini telah banyak diaplikasikan baik oleh petani maupun perusahaan perkebunan kelapa sawit. Di mana tujuannya adalah meningkatkan aktifitas populasi kumbang penyerbuk dalam jangka panjang,” terangnya.
    Produknya juga diklaim memiliki banyak keunggulan. Misalnya merupakan atraktan dengan aroma yang kuat dan khas seperti bunga kelapa sawit yang sangat disukai kumbang penyerbuk. Lalu tahan terhadap cuaca, efektif, dan efisien.
    “Produk kita sangat mudah dan cepat cara aplikasinya. Di mana dikemas seperti parfume kendaraan yang dapat digantung di pelepah kelapa sawit yang kita inginkan. Kemudian feromon atraktan agregasi menarik kumbang jantan dan betina sehingga berpeluang tinggi terjadinya kopulasi,” tuturnya.
    Dalam aplikasinya, untuk lahan seluas satu hektare (ha), maka dibutuhkan sebanyak 4-5 botol Polimesh ukuran 10 ml. Ini akan bertahan selama 3-4 bulan. “Untuk harga saat ini per botolnya kita tawarkan Rp200.000,” tuturya. (SDR)
    kebakaran kebun sawit Kebun Sawit kumbang penyerbuk sawit Produksi TBS
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp
    Redaksi SawitKita
    • Facebook

    Related Posts

    Berita Terbaru

    Kumbang Penyerbuk Sawit, Si Kecil nan Lincah dan Menguntungkan

    4 September 2025
    Berita Terbaru

    BPDP Dorong Inovasi UMKM Sawit Jadi Produk Bernilai Tinggi

    4 September 2025
    Berita Terbaru

    Ekspor Sawit ke AS Tetap Normal Pascapenerapan Tarif Baru

    4 September 2025
    Top Posts

    Satgas PKH Sita 47.000 Lahan Sawit DL Sitorus di Sumut

    24 April 202528,295 Views

    Ini Perbedaan Antara Pupuk Phonska dan Phonska Plus

    15 November 20239,049 Views

    Pupuk Dolomit untuk Sawit, Cocokkah?

    13 Juni 20237,491 Views

    Tekan Emisi Global, Program B40 Dipuji Malaysia

    7 Maret 20253,538 Views

    Genggam Aset Rp42,6 Triliun, Sinar Mas Jadi Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia

    31 Oktober 20233,045 Views
    Stay In Touch
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • WhatsApp
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    Facebook Instagram X (Twitter) LinkedIn Telegram WhatsApp
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    © 2025 SawitKita. Made by MR.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.