JAKARTA – Produksi minyak sawit mentah (CPO) dan minyak inti sawit (PKO) sepanjang Agustus 2023 lebih rendah dibandingkan produksi Juli 2023. Total produksi komoditas andalan Indonesia ini Pada Agustus 2023 sebanyak 3.855 ribu ton minyak sawit mentah dan 366 ribu ton minyak inti sawit sehingga total produksi sebesar 4.221 ribu ton.
Dalam keterangan tertulis Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada 28 Oktober 2023 disebutkan total produksi Agustus 2023 lebih rendah 11,5% dibandingkan produksi Juli 2023 sebesar 4.771 ribu ton. Produksi sepanjang Juli 2023 ini merupakan pergerakan musiman produksi.
Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono mengatakan secara Year on Year (YoY) sampai Agustus, terjadi peningkatan produksi sebesar 14,8% atau 4.678 ribu ton lebih tinggi dari produksi 2022 sebesar 31.609 ribu ton, menjadi 36.287 ribu ton di tahun 2023.
“Total konsumsi dalam negeri pada Agustus 2023 mencapai 2,037 ribu ton atau lebih tinggi 14,8% dari konsumsi Juli, yakni sebesar 1.757 ribu ton,” kata Mukti Sardjono. Kenaikan ini akibat kenaikan penggunaan untuk biodiesel sebesar 237 ribu ton atau naik 33% , dari 719 ribu ton pada bulan Juli 2023 menjadi 956 ribu pada bulan Agustus.
Selain terdorong oleh kebutuhan biodiesel, kenaikan ini juga untuk kebutuhan pangan dari 853 ribu ton di Juli 2023 menjadi 898 ribu ton pada Agustus 2023. Adapun untuk kebutuhan oleokimia turun sebesar 2 ribu ton.
Menurut Mukti Sardjono, total ekspor bulan Agustus 2023 mencapai 2.073 ribu ton atau turun sebesar 41% dibandingkan ekspor pada bulan Juli 2023 sebesar 3.519 ribu ton. Penurunan ekspor karena rendahnya produksi dan penyerapan dalam negeri yang tetap naik.
Dengan total ekspor ini, kata Mukti Sardjono, nilai ekspor yang dicapai pada Agustus 2023 diperkirakan seminar US$ 1.683 juta atau di bawah total nilai ekspor Juli 2023 yakni US$ 2.918 juta.
“Dengan estimasi stok awal Agustus 2023 adalah 3.128 ribu ton dengan produksi turun 11,5%, konsumsi naik 15,9% maka stok di akhir Agustus 2023 diperkirakan sekitar 3.244 ribu ton,” katanya. (NYT)