Close Menu
Sawit Kita

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Dukung Transisi Hijau Industri Sawit, BNI Rilis ESG Advisory

    20 November 2025

    Sawit Sumbermas Sarana Dapat Kredit Rp5,2 Triliun 

    20 November 2025

    Astra Agro Fokuskan Dekarbonisasi Lintas Sektor

    19 November 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Sawit KitaSawit Kita
    • Home
    • Sawit

      Dukung Transisi Hijau Industri Sawit, BNI Rilis ESG Advisory

      20 November 2025

      Sawit Sumbermas Sarana Dapat Kredit Rp5,2 Triliun 

      20 November 2025

      Astra Agro Fokuskan Dekarbonisasi Lintas Sektor

      19 November 2025

      B50 Harus Pertimbangkan Risiko Fiskal dan Pasar Sawit

      19 November 2025

      China Beralih dari Konsumen Jadi Pengekspor Bioenergi

      18 November 2025
    • Klinik

      Grant Riset Sawit 2025: 55 Proposal Lolos Seleksi Presentasi

      11 November 2025

      Mengenal Tandan Partenokarpi dan Cara Pengendaliannya

      27 Februari 2025

      Apakah Pupuk Hayati Cocok untuk Sawit?

      30 November 2024

      Ini Manfaat Asam Humat untuk Tingkatkan Produksi Sawit

      25 November 2024

      Sekat Kanal di Lahan Gambut Tekan Emisi Gas Karbondioksida

      13 September 2024
    • Pertanian

      ‘Bom Waktu’ Stok Jumbo Beras Bulog

      11 November 2025

      Catatan Setahun Prabowo-Gibran di Bidang Pangan

      20 Oktober 2025

      Harapan untuk Pemerintah 

      6 Oktober 2025

      Ongkos Eksperimentasi Penyerapan Gabah Semua Kualitas

      6 Oktober 2025

      Aspekpir Ubah Limbah Sawit Jadi Biochar

      27 September 2025
    • Indepth

      ‘Bom Waktu’ Stok Jumbo Beras Bulog

      11 November 2025

      Melihat Bekantan dan Tanaman Endemik di Hutan Konservasi Astra Agro

      3 November 2025

      Digitalisasi Astra Agro Jadi Kunci Ketelusuran Sawit

      2 November 2025

      39% Lahan Sitaan Satgas PKH Tak Ada Tanaman Sawit

      27 Oktober 2025

      B50 Gerus Neraca Perdagangan Rp18,15 Triliun

      21 Oktober 2025
    • Inovasi

      Tim BiFlow ITS Surabaya Juara Kompetisi Inovasi Digital Sawit

      13 November 2025

      Grant Riset Sawit 2025: 55 Proposal Lolos Seleksi Presentasi

      11 November 2025

      Astra Agro Kenalkan Digitalisasi Perkebunan Sawit ke Mahasiswa Agribisnis IPB

      6 November 2025

      Astra Agro Bangun 10 Methan Capture hingga 2030

      3 November 2025

      Digitalisasi Astra Agro Jadi Kunci Ketelusuran Sawit

      2 November 2025
    • Nasional

      Carut Marut Regulasi di Sektor Sawit Picu Iklim Investasi Jadi Labil

      14 November 2025

      ‘Bom Waktu’ Stok Jumbo Beras Bulog

      11 November 2025

      Kasus Ekspor Limbah Sawit: 20 Orang Diperiksa!

      10 November 2025

      Modus Curang Ekspor Produk Sawit: 282 Wajib Pajak Bakal Diperiksa

      7 November 2025

      Mitra Mentari Sentosa Diduga Manipulasi Ekspor Sawit

      7 November 2025
    • Kisah
    • Korporasi

      Dukung Transisi Hijau Industri Sawit, BNI Rilis ESG Advisory

      20 November 2025

      Sawit Sumbermas Sarana Dapat Kredit Rp5,2 Triliun 

      20 November 2025

      Astra Agro Fokuskan Dekarbonisasi Lintas Sektor

      19 November 2025

      ⁠Direktur Astra Agro Tingning Sukowignjo Menangkan Women in SDGs Action Award 2025

      13 November 2025

      ‘Bom Waktu’ Stok Jumbo Beras Bulog

      11 November 2025
    • Hilir

      Program Biodiesel Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja

      14 November 2025

      UKM dan Koperasi Jadi Pemicu Kemajuan Sawit

      24 Oktober 2025

      Jadikan Harga CPO dan Minyak Bumi sebagai Acuan dalam Penerapan Mandatori Biodiesel

      20 Oktober 2025

      Eropa Banding Putusan WTO soal Sengketa Biodiesel, Mendag: Hanya Ulur Waktu

      7 Oktober 2025

      Harga Biodiesel Oktober Turun Jadi Rp13.921/Liter

      7 Oktober 2025
    Button
    Sawit Kita
    Home » Produksi Sawit ASEAN Turun, B50 Jadi Penentu Pasar
    Berita Terbaru

    Produksi Sawit ASEAN Turun, B50 Jadi Penentu Pasar

    By Redaksi SawitKita17 November 202510 Views
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Email WhatsApp
    Analis LSEG Singapore, Kian Pang Tan
    Analis LSEG Singapore, Kian Pang Tan (dua kiri) di acara Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2025, Nusa Dua, Bali, Jumat (14/11/2025).
    Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp Copy Link
    NUSA DUA – Produksi minyak sawit di Asia Tenggara diperkirakan melemah pada musim 2025–2026. Analis LSEG Singapore, Kian Pang Tan, menyebut penurunan ini terjadi akibat kombinasi kendala struktural di kebun, cuaca kering berkepanjangan, serta tekanan perdagangan global.
    Tan menyoroti tekanan eksternal yang datang dari perlambatan ekonomi utama. IMF memprediksi ekonomi China turun ke 4,2% pada 2026, India ke 6,2%, Uni Eropa ke 1,1%.
    “Tarif AS dan ketegangan perdagangan dengan China sudah mengganggu arus perdagangan dan memberikan tekanan yang semakin besar pada perdagangan internasional,” kata Tan dalam presentasinya di Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2025, Nusa Dua, Bali, Jumat (14/11/2025).
    Baca Juga:
    Dominasi Minyak Sawit di Pakistan Terancam, Ada Apa?
    LSEG memproyeksikan produksi Indonesia pada 2025-2026 turun dari musim sebelumnya. Penyebabnya masih sama, di antaranya pohon tua, replanting lambat, penegakan lahan, serta kemarau pertengahan tahun.
    Malaysia juga diperkirakan turun tipis ke 19,2 juta ton, ditekan replanting yang hanya 2% dari target 4% serta gangguan penyakit dan hama. Thailand jadi satu-satunya yang naik, meski kecil, ke 3,58 juta ton dan berpotensi mencetak rekor.
    Kembali ke Indonesia, musim kemarau Mei–Juli memberikan dampak terbesar di Aceh dan Sumatera Utara, wilayah yang menyumbang sekitar 14% produksi minyak sawit nasional. “Wilayah ini harus kita khawatirkan karena kekeringan berkepanjangan dapat berdampak pada musim 2035–2036,” jelas Tan.
    Baca Juga:
    Kebijakan Tarif India Tak Efektif, Untungkan Sawit Indonesia?
    La Niña yang berkembang juga bisa menambah gangguan panen karena curah hujan tinggi dan risiko banjir lokal.
    Sementara itu, pasokan ekspor Indonesia diperkirakan turun 1,5–3 juta ton jika B50 berjalan penuh. Di Indonesia, konsumsi juga diperkirakan naik 1–3 juta ton, terutama dari program biodiesel.
    “Rencana B50 dapat meningkatkan kebutuhan biofuel menjadi 19–20 juta kiloliter per tahun, dari 15,6 juta kiloliter saat ini,” kata Tan.
    Kondisi itu membuka peluang bagi Malaysia untuk meningkatkan ekspor hingga 1 juta ton. Malaysia sendiri mencatat penurunan ekspor 9,5% pada Januari–Oktober, dipicu harga RBD yang lebih tinggi dibanding produk Indonesia. (SDR)
    CPO GAPKI IPOC 2025 Minyak Sawit
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp
    Redaksi SawitKita
    • Facebook

    Related Posts

    Berita Terbaru

    Dukung Transisi Hijau Industri Sawit, BNI Rilis ESG Advisory

    20 November 2025
    Berita Terbaru

    Sawit Sumbermas Sarana Dapat Kredit Rp5,2 Triliun 

    20 November 2025
    Berita Terbaru

    Astra Agro Fokuskan Dekarbonisasi Lintas Sektor

    19 November 2025
    Top Posts

    Satgas PKH Sita 47.000 Lahan Sawit DL Sitorus di Sumut

    24 April 202528,334 Views

    Ini Perbedaan Antara Pupuk Phonska dan Phonska Plus

    15 November 20239,237 Views

    Pupuk Dolomit untuk Sawit, Cocokkah?

    13 Juni 20237,531 Views

    Tekan Emisi Global, Program B40 Dipuji Malaysia

    7 Maret 20253,542 Views

    Genggam Aset Rp42,6 Triliun, Sinar Mas Jadi Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia

    31 Oktober 20233,096 Views
    Stay In Touch
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • WhatsApp
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    Facebook Instagram X (Twitter) LinkedIn Telegram WhatsApp
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    © 2025 SawitKita. Made by MR.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.