PADANG – Tanaman kelapa sawit milik petani di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) banyak yang sudah berusia di atas 25 tahun. Akibatnya, produktivitasnya terus menurun.
Berdasarkan kenyataan itu, Ketua DPW Sawitku Masa Depanku/Samade Sumbar Junaindra Sumawan minta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group untuk secepatnya melakukan replanting atau meremajakan tanaman sawit tersebut melalui Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Junaindra mengatakan pihaknya sering melakukan pengecekan kebun sawit rakyat dan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk petani sawit. “Yang menjadi masalah mereka, sawit-sawit yang sudah tua dan tidak produktif lagi,” katanya.
Untuk meremajakan sawit yang sudah tua tersebut membutuh biaya tak sedikit dan juga waktu yang lama. “Akibatnya, petani seperti membiarkan saja dan hanya pasrah dengan produksi yang tidak seberapa,” kata Junaindra yang juga Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Dharmasraya ini, Rabu (10/7/2024).
Hal itu, kata Junaindra, membuat petani banyak yang beranggapan sawit bukan lagi sumber mata pencarian utama dan memilih tanaman yang menghasilkan lebih cepat.
Kalau terus dibiarkan, tentu akan membuat banyak kesia-siaan lahan sawit rakyat di Sumbar yang luasnya cukup besar. Bahkan bisa bersaing dengan milik perusahaan besar.
“Makanya kami di Samade dan organisasi pengusaha sawit lain mendukung peremajaan kelapa sawit di Sumbar dalam waktu dekat. Pak Andre Rosiade (Anggota Komisi VI DPR RI) melihat prospek positif terhadap gagasan teknik replanting yang digagas PTPTN Group sebagai leading sector-nya. Semoga ini benar segera dilaksanakan untuk membantu petani sawit di Sumbar,” katanya.
Junaindra juga berharap kepada PTPN Group segera mengakomodir Program PSR tersebut hingga ke Sumbar. “Terima kasih Pak Dewan yang telah menyampaikan aspirasi masyarakat Sumbar, utamanya yang banyak lahan sawit rakyatnya seperti di Dharmasraya, Pasaman Barat, Pasaman, Solsel dan lainnya. Semua butuh peremajaan yang dibantu oleh pemerintah melalui BUMN pertanian seperti PTPN,” kata Junaindra.
Diketahui, sebelumnya Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, mendukung program replanting yang digagas PTPN Group. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit nasional.
“Program peremajaan sawit rakyat ini menarik, PTPN kalau bisa berinisiatif. Apalagi ekosistemnya sudah dibangun oleh Kementerian Pertanian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS),” kata Andre saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR dengan Direksi PTPN Group.
Andre mengatakan program PSR oleh PTPN merupakan salah satu peran perusahaan negara yang tidak hanya mencetak untung, melainkan juga membantu masyarakat. Dia pun berkomitmen mengawal program PSR yang ditargetkan tembus 60.000 hektare (ha) sampai 2026.
“Saya harap Pak Dirut bisa berikan target yang jelas berapa ribu ha per tahun. Dan nanti dilaporkan kepada kami di Komisi VI secara berkala,” kata Andre.
Dalam kesempatan itu, Andre Rosiade meminta agar program PSR juga menyasar wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Menurutnya, banyak petani di daerah pemilihannya kesulitan melakukan PSR.
“Mungkin Bapak bisa bantu petani kelapa sawit di Sumatera Barat, khususnya di dapil saya di Dharmasraya, lalu Pasaman Barat, itu kan banyak sekali sawit-sawit tua. Tolong ini menjadi catatan, ini aspirasi daerah agar program ini juga di-anounce ke PTPN VI,” kata Andre.
“Sawit ini memang primadonanya di Sumatera Utara dan Riau. Tapi Sumbar juga tolong jangan dilupakan. Karena petaninya butuh. Mereka pemilih saya dan Pak Prabowo menang di daerah itu. Jadi menjadi kewajiban saya untuk memperjuangkan hal itu,” imbuh Andre. (ANG)