JAKARTA – Pioner industri batik sawit asal Kota Yogyakarta, CV. Smart Batik Indonesia (Sm-art Batik) berpartisipasi dalam pameran International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta Convention Center pada 28 Februari-3 Maret 2024. Pameran ini dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada gelaran INACRAFT ini, Sm-art Batik menampilkan produk-produk batik tulis terbaiknya, khususnya yang dibuat dengan menggunakan inovasi malam (lilin batik) sawit yang ramah lingkungan. Sejak pertengahan 2023, Sm-art Batik menjadi mitra Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam pengembangan industri batik sawit guna mendorong hilirisasi industri sawit berkelanjutan.
“Saat ini, Sm-art Batik telah menggunakan malam yang diproses dari limbah pengolahan minyak sawit dan pewarna alami dari komponen tanaman sawit,” ujar CEO Sm-art Batik, Miftahudin Nur Ihsan.
Menurut Ihsan, selain menampilkan produk-produk batik tulis malam sawit terbaiknya, Sm-art Batik juga memberikan edukasi kepada pengunjung pameran tentang kebaikan dan potensi dari sawit di industri batik. “Selain jualan, kami tentunya juga memberikan edukasi terhadap pengunjung. Ini merupakan misi utama kami datang ke INACRAFT agar semakin banyak orang memahami potensi dan manfaat dari sawit Indonesia,” ujar penerima beasiswa LPDP tersebut.
COO Sm-art Batik, Dinar Indah Lufita Sari menambahkan bahwa selama dua hari pameran, timnya telah memberikan edukasi batik sawit kepada banyak WNI dan WNA. “Kami berikan kesempatan kepada pengunjung, baik WNI, maupun WNA untuk ikut mencanting sekaligus menyampaikan keunggulan batik sawit yang ramah lingkungan,” kata Dinar.
Untuk WNA berasal dari Jepang, China, Thailand, dan Myanmar. “Mereka mencoba mencanting, namun ada sebagian belum berani karena baru pertama kali melihat proses batik,” ujar mahasiswi doktoral UGM tersebut.
Sementara itu, Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah menyambut baik edukasi yang dilakukan Sm-art Batik. “Edukasi menjadi sangat penting saat ini karena kami harus terus mengenalkan kebaikan-kebaikan sawit bagi masyarakat, baik lokal, maupun mancanegara,” ujar Helmi.
Melalui edukasi batik sawit, kata Helmi, harapannya semakin banyak masyarakat yang memahami potensi luar biasa dari sawit dan menambah persepsi baik khususnya untuk industri sawit. (SDR)