Close Menu
Sawit Kita

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Modus Curang Ekspor Produk Sawit: 282 Wajib Pajak Bakal Diperiksa

    7 November 2025

    Mitra Mentari Sentosa Diduga Manipulasi Ekspor Sawit

    7 November 2025

    Astra Agro Kenalkan Digitalisasi Perkebunan Sawit ke Mahasiswa Agribisnis IPB

    6 November 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Sawit KitaSawit Kita
    • Home
    • Sawit

      Modus Curang Ekspor Produk Sawit: 282 Wajib Pajak Bakal Diperiksa

      7 November 2025

      Mitra Mentari Sentosa Diduga Manipulasi Ekspor Sawit

      7 November 2025

      Astra Agro Kenalkan Digitalisasi Perkebunan Sawit ke Mahasiswa Agribisnis IPB

      6 November 2025

      Kasus Ekspor CPO, Musim Mas dan Permata Hijau Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil

      6 November 2025

      Ini Jurus BPDP Percepat Program PSR

      4 November 2025
    • Klinik

      Mengenal Tandan Partenokarpi dan Cara Pengendaliannya

      27 Februari 2025

      Apakah Pupuk Hayati Cocok untuk Sawit?

      30 November 2024

      Ini Manfaat Asam Humat untuk Tingkatkan Produksi Sawit

      25 November 2024

      Sekat Kanal di Lahan Gambut Tekan Emisi Gas Karbondioksida

      13 September 2024

      Ini Loh Fungsi Burung Hantu di Kebun Sawit

      11 September 2024
    • Pertanian

      Catatan Setahun Prabowo-Gibran di Bidang Pangan

      20 Oktober 2025

      Harapan untuk Pemerintah 

      6 Oktober 2025

      Ongkos Eksperimentasi Penyerapan Gabah Semua Kualitas

      6 Oktober 2025

      Aspekpir Ubah Limbah Sawit Jadi Biochar

      27 September 2025

      Menggenjot Volume Penyaluran Operasi Pasar Beras SPHP

      22 September 2025
    • Indepth

      Melihat Bekantan dan Tanaman Endemik di Hutan Konservasi Astra Agro

      3 November 2025

      Digitalisasi Astra Agro Jadi Kunci Ketelusuran Sawit

      2 November 2025

      39% Lahan Sitaan Satgas PKH Tak Ada Tanaman Sawit

      27 Oktober 2025

      B50 Gerus Neraca Perdagangan Rp18,15 Triliun

      21 Oktober 2025

      Catatan Setahun Prabowo-Gibran di Bidang Pangan

      20 Oktober 2025
    • Inovasi

      Astra Agro Kenalkan Digitalisasi Perkebunan Sawit ke Mahasiswa Agribisnis IPB

      6 November 2025

      Astra Agro Bangun 10 Methan Capture hingga 2030

      3 November 2025

      Digitalisasi Astra Agro Jadi Kunci Ketelusuran Sawit

      2 November 2025

      Astra Agro Perkuat Produktivitas Sawit Lewat Riset Terpadu

      2 November 2025

      Mahasiswa IPB Sulap Limbah Sawit Jadi Panel Akustik

      30 September 2025
    • Nasional

      Modus Curang Ekspor Produk Sawit: 282 Wajib Pajak Bakal Diperiksa

      7 November 2025

      Mitra Mentari Sentosa Diduga Manipulasi Ekspor Sawit

      7 November 2025

      Kasus Ekspor CPO, Musim Mas dan Permata Hijau Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil

      6 November 2025

      Pemerintah Diminta Hentikan Rencana Mandatori B50 

      27 Oktober 2025

      39% Lahan Sitaan Satgas PKH Tak Ada Tanaman Sawit

      27 Oktober 2025
    • Kisah
    • Korporasi

      Modus Curang Ekspor Produk Sawit: 282 Wajib Pajak Bakal Diperiksa

      7 November 2025

      Mitra Mentari Sentosa Diduga Manipulasi Ekspor Sawit

      7 November 2025

      Astra Agro Kenalkan Digitalisasi Perkebunan Sawit ke Mahasiswa Agribisnis IPB

      6 November 2025

      Kasus Ekspor CPO, Musim Mas dan Permata Hijau Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil

      6 November 2025

      Melihat Bekantan dan Tanaman Endemik di Hutan Konservasi Astra Agro

      3 November 2025
    • Hilir

      UKM dan Koperasi Jadi Pemicu Kemajuan Sawit

      24 Oktober 2025

      Jadikan Harga CPO dan Minyak Bumi sebagai Acuan dalam Penerapan Mandatori Biodiesel

      20 Oktober 2025

      Eropa Banding Putusan WTO soal Sengketa Biodiesel, Mendag: Hanya Ulur Waktu

      7 Oktober 2025

      Harga Biodiesel Oktober Turun Jadi Rp13.921/Liter

      7 Oktober 2025

      PLN Ubah Limbah Sawit Jadi Listrik

      19 Agustus 2025
    Button
    Sawit Kita
    Home » GAPKI Prediksi Ekspor CPO di 2024 Turun, Analis: Akan Picu Kenaikan Harga
    Berita Terbaru

    GAPKI Prediksi Ekspor CPO di 2024 Turun, Analis: Akan Picu Kenaikan Harga

    Jika mandatori B35 diperpanjang maka kebutuhan domestik Indonesia bisa mencapai 25 juta ton. Dengan demikian, maka ekspor kelapa sawit di 2024 akan berkurang 4,13% atau hanya sekitar 29 juta ton.
    By Redaksi SawitKita16 Januari 202425 Views
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Email WhatsApp
    Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono dalam Pakistan Edible Oil Conference yang diselenggarakan di Karachi, Pakistan, Minggu (14/1/2024).
    Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp Copy Link

    KARACHI – Stagnansi produksi kelapa sawit Indonesia di tengah permintaan domestik yang kian meningkat diprediksi akan mengoreksi kinerja ekspor komoditas strategis nasional ini hingga lebih dari 4% di 2024. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono dalam Pakistan Edible Oil Conference yang diselenggarakan di Karachi, Pakistan, Minggu (14/1/2024).

    Menurut Eddy, peningkatan produksi paling tinggi hanya akan mencapai tidak lebih dari 5%. “Jika mandatori B35 diperpanjang maka kebutuhan domestik Indonesia bisa mencapai 25 juta ton. Dengan demikian, maka ekspor kelapa sawit di 2024 akan berkurang 4,13% atau hanya sekitar 29 juta ton,” jelas Eddy.

    Lebih lanjut, Ketua Bidang Luar Negeri GAPKI Fadhil Hasan dalam paparannya mengenai industri kelapa sawit Indonesia menyatakan, selain program mandatori biodiesel, peningkatan konsumsi juga terjadi pada produk oleochemichal. Sehingga tren penurunan ekspor sebetulnya sudah terjadi sejak 2020 dengan tujuan ekspor utama yakni China, India, Uni Eropa, Pakistan dan Amerika Serikat.

    Penyebab lainnya adalah produksi. Fadhil memaparkan produksi kelapa sawit Indonesia terus mengalami penurunan sejak 2005. “Periode 2005-2010 terjadi penurunan produksi sebesar 10%, lalu 2010-2015 turun 7,4%, kemudian periode 2015-2020 turun 3,2% dan seterusnya stagnan,” ungkap Fadhil.

    Global Research Analyst, Thomas Mielke menjelaskan penurunan produksi kelapa sawit memberikan pengaruh signifikan di pasar global di tengah semakin meningkatnya konsumsi dunia. Menurutnya, industri kelapa sawit Indonesia tetap akan mendominasi pasar minyak nabati global yang menguasai 32% produk minyak nabati dan 53% ekspor di pasar global di 2024.

    “Peningkatan produksi kelapa sawit dalam setahun hanya sekitar 1,7 juta ton atau bahkan kurang. Jumlah ini jauh lebih rendah dari biasanya yang terjadi dalam sepuluh tahun terakhir sejak 2020 yakni 2,9 juta ton,” jelasnya.

    Penurunan produksi utamanya dikarenakan turunnya produksi sawit Indonesia sebagai negara produsen dan eksportir kelapa sawit terbesar. Begitu pula adanya El Nino atau gelombang panas ekstrem di berbagai belahan dunia di akhir 2023 tidak memberikan pengaruh signifikan dibandingkan penurunan produksi kelapa sawit di Indonesia.

    Hal senada diungkapkan analis Glenauk Econimics, Julian Conway Mcgill. Menurut Mcgill, produksi yang rendah, program mandatori biodiesel dan juga ketidaketersediaan lahan akibat kebijakan moratorium pemberian izin kelapa sawit oleh pemerintah Indonesia memberikan dampak lebih besar terhadap produksi kelapa sawit secara total ketimbang isu El Nino.

    Terkait dengan harga, senada dengan Mielke, Director Godrej Internasional Ltd, Dorab Mistri menyebutkan selain faktor supply kelapa sawit Indonesia di pasar yang menurun, kebijakan bioenergi atau biodiesel dan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di berbegai negara juga turut menjadi faktor yang akan mempengaruhi harga pasar di 2024. Pasalnya hingga kini belum terlihat adanya potensi peningkatan produksi minyak nabati lain dengan kuantitas total yang setara.

    Selain itu, dalam konferensi yang diselenggarakan untuk keenam kalinya tersebut, eskalasi geopolitik global tak kalah menjadi faktor yang mempengaruhi ketidakpastian harga minya nabati global di 2024. Selain belum selesainya eskalasi di laut hitam, dampak dari memanasnya laut merah tentu saja harus diantisipasi dengan sangat cermat dampaknya terhadap supply dan juga ketersediaan akses logistik. (SDR)

    Ketua Umum GAPKI Eddy Martono Kinerja Ekspor CPO Mandatori B35 Produksi CPO
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email Telegram WhatsApp
    Redaksi SawitKita
    • Facebook

    Related Posts

    Berita Terbaru

    Modus Curang Ekspor Produk Sawit: 282 Wajib Pajak Bakal Diperiksa

    7 November 2025
    Berita Terbaru

    Mitra Mentari Sentosa Diduga Manipulasi Ekspor Sawit

    7 November 2025
    Berita Terbaru

    Astra Agro Kenalkan Digitalisasi Perkebunan Sawit ke Mahasiswa Agribisnis IPB

    6 November 2025
    Top Posts

    Satgas PKH Sita 47.000 Lahan Sawit DL Sitorus di Sumut

    24 April 202528,327 Views

    Ini Perbedaan Antara Pupuk Phonska dan Phonska Plus

    15 November 20239,216 Views

    Pupuk Dolomit untuk Sawit, Cocokkah?

    13 Juni 20237,528 Views

    Tekan Emisi Global, Program B40 Dipuji Malaysia

    7 Maret 20253,542 Views

    Genggam Aset Rp42,6 Triliun, Sinar Mas Jadi Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia

    31 Oktober 20233,089 Views
    Stay In Touch
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • WhatsApp
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    Facebook Instagram X (Twitter) LinkedIn Telegram WhatsApp
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    © 2025 SawitKita. Made by MR.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.